Rabu, 30 November 2011
Ali bin Abi Thalib dan Golongan Qasithin (Pasukan Shiffin)
Ali bin Abi Thalib dan Golongan Qasithin (Pasukan Shiffin)
Persiapan Muawiyah
Pemindahan ibukota pemerintahan Islam oleh Ali bin Abi Thalib ke Kufah sangat menggusarkan Muawiyah bin Abu Sufyan, sebab dia melihat bahwa pemindahan itu dengan maksud menyatukan negara Islam dan membangun kekuatan Islam berdasarkan Al-Quran dan Sunah Nabi saw. Reaksi pertama yang dilakukannya ialah meminta bantuan Amr bin Ash sebagai konsultannya, karena Amr terkenal dengan tipu muslihatnya, terutama adanya kesamaan dalam membenci Islam dan Ali bin Abi Thalib.
Setelah menerima surat Muawiyah, Amr bin Ash tidak membuang-buang waktu. Selama ini yang menjadi keinginan Amr adalah ketamakannya kepada dunia. Ia tidak menganggap penting agama, sekalipun dapat menjaminnya masuk surga.
Rabu, 23 November 2011
Imam Ali as. Penentu Surga Dan Neraka

Hadis tentangnya telah diriwayatkan para ulama hadis Sunni dari banyak jalur dan mereka abadikan dalam berbagai kitab berharga karya meraka dan tidak sedikit dari jalur-jalurnya adalah shahih.
Di bawah ini saya akan sebutkan beberapa darinya.
Senin, 21 November 2011
Bersamamu, bersama kekasihku
Hanya ingin bersamamu
Manatapmu, Mengagumi pesonamu
Menyandarkan tubuhmu didadaku sambil kau bercerita semaum
Dengan sesekali mengecup lembut kening dan bibirmu
kemudian memujimu
Memelukmu erat dirangkulku dengan selalu bergumam “Aku menyayangimu sayang”
Kenapa saat seperti itu selalu terasa singkat ribuan detik itu?
Beberapa jam kebersamaan kita bagai beberapa menit berlalu
Hingga pernah kita berandai, “Andaikan waktu tidak ada"
Manatapmu, Mengagumi pesonamu
Menyandarkan tubuhmu didadaku sambil kau bercerita semaum
Dengan sesekali mengecup lembut kening dan bibirmu
kemudian memujimu
Memelukmu erat dirangkulku dengan selalu bergumam “Aku menyayangimu sayang”
Kenapa saat seperti itu selalu terasa singkat ribuan detik itu?
Beberapa jam kebersamaan kita bagai beberapa menit berlalu
Hingga pernah kita berandai, “Andaikan waktu tidak ada"
Pesan sang Pecinta untuk cinta
”cinta…!” Ini bukan sekedar kata…
Tp ungkapan jujur dalam rasa…
”cinta!” Aku mencintaimu dengan kejujuran hati…
Bukan,dengan apa yg engkau miliki… …
”cinta!” Ku akan penuhi janjiku…
seperti apa yg engkau pinta…
Bagiku…setiamu akan membuatku…
semangat jalani hari2 ku…
Meski jarak&waktu…
tidak memudahkan kita untuk bertemu… …
”cinta!”… Berikan aku keyakinan…
keyakinan akan setiamu....
kesungguhanmu,juga cinta sejatimu…
”cinta!”… Pesanku untukmu…disaat kau jauh
Tp ungkapan jujur dalam rasa…
”cinta!” Aku mencintaimu dengan kejujuran hati…
Bukan,dengan apa yg engkau miliki… …
”cinta!” Ku akan penuhi janjiku…
seperti apa yg engkau pinta…
Bagiku…setiamu akan membuatku…
semangat jalani hari2 ku…
Meski jarak&waktu…
tidak memudahkan kita untuk bertemu… …
”cinta!”… Berikan aku keyakinan…
keyakinan akan setiamu....
kesungguhanmu,juga cinta sejatimu…
”cinta!”… Pesanku untukmu…disaat kau jauh
engkau selalu milikku
senangnya hati ini melihat wajah cantik itu
dengan selaras senyum walau hanya sekejap saja
itulah yang membuat aku dan hatiku tak ingin jauh darimu
walau masih dalam gelapnya malam
engkau memang cintaku
engkau selalu milikku
dari mimpi ini selalu mengikutiku
membuatku selalu ada untuk setia menunggumu
walau seraut wajah yang muram yang selalu membayangimu terhadapku
dengan selaras senyum walau hanya sekejap saja
itulah yang membuat aku dan hatiku tak ingin jauh darimu
walau masih dalam gelapnya malam
engkau memang cintaku
engkau selalu milikku
dari mimpi ini selalu mengikutiku
membuatku selalu ada untuk setia menunggumu
walau seraut wajah yang muram yang selalu membayangimu terhadapku
My Heart Will Always For You
waktu terasa semakin berlalu
mulai tinggalkan cerita tentang kita berdua
tiap detik kita lewati bersama
tak ada waktu tanpa kita berdua
ku tak pernah bisa melupakan senyuman pertama
yang kau torehkan pada diriku
senyuman yang indahnya melebihi indahnya pelangi dikala sore hari
senyuman yang sejuknya melebihi sejuknya embun di pagi hari.. Ku tak tau mengapa
mulai tinggalkan cerita tentang kita berdua
tiap detik kita lewati bersama
tak ada waktu tanpa kita berdua
ku tak pernah bisa melupakan senyuman pertama
yang kau torehkan pada diriku
senyuman yang indahnya melebihi indahnya pelangi dikala sore hari
senyuman yang sejuknya melebihi sejuknya embun di pagi hari.. Ku tak tau mengapa
Hanya Bisa
ku rasakan keindahan bulan
tapi ku hanya bisa dalam lamunan
tak bisa tuk ada dalam peluknya
ku hanya bisa lihat hadirnyanya
tapi tak pernah bisa ada di sampingnya
tuk rasakan cinta hatinya
mungkinkah ku dapatkan hatimu disisiku
temani hadir mu di setiap waktu
saat kilau fajar sampai bulan kan tersenyum
selamanya tak terlepas hatiku
tapi ku hanya bisa dalam lamunan
tak bisa tuk ada dalam peluknya
ku hanya bisa lihat hadirnyanya
tapi tak pernah bisa ada di sampingnya
tuk rasakan cinta hatinya
mungkinkah ku dapatkan hatimu disisiku
temani hadir mu di setiap waktu
saat kilau fajar sampai bulan kan tersenyum
selamanya tak terlepas hatiku
Jumat, 18 November 2011
Tujuan Perkawinan
Pembentukan sebuah keluarga yang di dalamnya seseorangd apat menemukan kedamaian pikiran. Orang yang tidak kawin bagaikan seekor burung tanpa sarang. Perkawinan merupakan perlindungan bagi seseorang yang merasa seolah-olah hilang di belantara kehidupan; orang dapat menemukan pasangan hidup yang akan berbagi dalam kesenangan dan penderitaan.
Pandangan Agama terhadap Kesucian dan Hijab (Bagian pertama)
Pandangan Agama terhadap Kesucian dan Hijab (Bagian kedua)
Kedudukan Perempuan Dalam Pandangan Imam Ali as
Kecenderungan Baru Kepada Busana Muslimah
Syuhada Perempuan, Simbol Perjuangan Menyeluruh
Menengok Konferensi Internasional Cendikiawan Muslimah di Tehran
Festival Internasional Kehormatan dan Jilbab di Tehran
Jilbab dalam Berbagai Perspektif (Bagian pertama)
Jilbab dalam Berbagai Perspektif (Bagian kedua)
Filosof kontemporer Iran, Ayatollah Muthahhari menyatakan, "Ketika perempuan pergi ke luar dengan mengenakan busana tertutup dan santun serta menjaga kehormatannya, tentu orang-orang yang jahat tidak akan tega berlaku buruk kepadanya". Dengan kata lain, jilbab itu sendiri memberikan kehormatan bagi pemakainya. Perempuan berjilbab yang menutupi keindahan tubuhnya, akan terhindar dari pelbagai gangguan sosial. Imam Ali as berkata, "Sesungguhnya jilbab itu memberikan perlindungan kepada perempuan".
Hak Perempuan Dalam Keluarga (Bagian pertama)
Hak Perempuan dalam Keluarga (Bagian kedua)
Hak Perempuan dalam Keluarga (Bagian ketiga)
Agama dan Keluarga Yang Sehat, Pengantar
Agama dan Keluarga yang Sehat, Keutuhan Institusi Keluarga
Agama dan Keluarga yang Sehat, Pembentukan Keluarga
Agama dan Keluarga yang Sehat, Cinta Saja Tak Cukup
Agama dan Keluarga yang Sehat, Perlu Mendekatkan Persepsi
Suami-isteri yang saling memperhatikan hubungan dan selera masing-masing, pada kenyataannya mereka sedang membangun jalinan kasih sayang yang kokoh. Akan tetapi, hal ini tidak akan terwujud kecuali jeli dalam memilih pasangan hidup.
Agama dan Keluarga Yang Sehat, Suami dan Isteri Saling Menyempurnakan
Pertanyaan ini akan terjawab lewat sebuah perumpamaan.
Musim semi memiliki keunikan khusus, pada musim semi akan tampak berbagai warna dan panorama alam, pepohonan, tumbuh-tumbuhan, dan berbagai macam jenis bunga. Begitu juga kehidupan ideal sarat dengan keberagaman dan warna. Pekerjaan, refresing, waktu senggang, belajar, olah raga, dan berkomunikasi dengan Allah Swt adalah ciri-ciri sebuah kehidupan yang penuh warna. Semua hal ini menempati posisi masing-masing dan sangat bernilai.
Agama dan Keluarga yang Sehat, Kasih Sayang dan Ungkapan Cinta Harus Ditanamkan
Para psikolog keluarga memaparkan kriteria penting lainnya sebuah keluarga ideal, yaitu penanaman kasih sayang serta ungkapan cinta di antara pasangan. Para pakar penggiat masalah keluarga berpendapat bahwa salah satu kegagalan dalam kehidupan bersama adalah tidak adanya pengetahuan berkenaan cara tepat bertukar perasaan antar pasangan.
Agama dan Keluarga Yang Sehat, Berpikir Positif, Jangan Cari Kekurangan!
Mayoritas pasangan memulai hidup barunya bersama cita-cita luhur dan ideal. Akan tetapi, sebagian menikmati kehidupan indah ini hanya dalam beberapa waktu. Sebagian yang lain, setelah beberapa tahun lamanya mereka masih merayakan hari jadi pernikahannya dengan penuh keceriaan dan keindahan. Mengapa demikian?
«Back Agama dan Keluarga Yang Sehat, Mulai Kesepahaman dengan Menjadi Pendengar yang Baik
Dalam keluarga ideal dan sukses, kesepahaman dan kebersamaan mendominasi segala aspek kehidupan. Kriteria ini akan terwujud dalam ranah keserasian suami-istri. Para psikolog mengatakan, "Jika Anda dapat melihat masalah lewat kaca mata sang istri, sejauh dapat memahami dengan baik pola pikir dan pandangan istri dalam berbagai masalah, berarti Anda telah sampai pada batas kesepahaman dengannya."
Agama dan Keluarga yang Sehat,Enyahkan Tuntutan Irasional dari Pasanganmu!
Kamis, 17 November 2011
Sejarah Rasulullah Saw, Kelahiran
Bangsa Arab di zaman dahulu memiliki kebiasaan menjadikan kejadian besar yang ada sebagai patokan penanggalan. Peristiwa penyerangan pasukan Gajah pimpinan Abrahah yang berniat menghancurkan Kabah di kota Mekah, dianggap sebagai sebuah peristiwa besar yang layak dijadikan patokan penanggalan. Di tahun pertama penanggalan Gajah ini, di kota Mekah dan di tengah keluarga Abdul Mutthalib, lahir seorang bayi yang kelak akan mengubah perjalanan sejalah manusia. Dialah Muhammad putra Abdullah bin Abdul Mutthalib.
Bi’tsah, Hari Kemenangan Cahaya
Itu tadi adalah ayat-ayat yang dibacakan kepada Nabi Besar Muhammad Saw yang tidak dapat membaca dan menulis. Dengan suara gemetar, Rasulullah Saw berkata, "Saya membaca?! Bagaimana saya membaca? Saya tidak dapat membaca..."
Al-Mahdi, Keadilan dan Kebahagiaan Akhir Zaman
Dini hari menjelang subuh, tanggal 15 Syaban 255 Hijriyah, rumah Imam Hasan al-Askari as diterangi oleh cahaya imamah yang lahir dari rahim wanita suci bernama Narjis. Kelahiran bayi ini disambut dengan suka cita oleh sang ayah sebab dialah yang kelak akan menjadi pemimpin dunia dan menegakkan keadilan dan kebenaran di seluruh muka bumi. Dialah al-Mahdi yang berita kedatangannya sudah dikabarkan oleh para Nabi.
Sejarah Rasulullah Saw, Masa Muda dan Risalah Ilahiyah
Sejak kanak-kanak hingga menginjak usia dewasa, Muhammad dikenal oleh masyarakat sebagai seorang yang memiliki kepribadian agung, jujur, penyantun, gemar menolong mereka yang memerlukan dan berhati besar. Ketinggian akhlak beliau membuat kagum bangsa Arab khususnya suku Quresy di Mekah. Berbeda dengan para pemuda dan masyarakat di zaman itu, Muhammad tidak tertarik kepada kehidupan yang hanya mengejar kesenangan duniawi.
Sejarah Rasulullah Saw, Perang Khandaq
Setelah terjadinya perang Uhud yang merupakan pembalasan dendam suku Quresy atas kekalahan telaknya pada perang Badr, kekuatan kaum muslimin di Madinah mulai diperhitungkan. Munculnya kekuatan baru yang membawa simbol keagamaan baru dirasa oleh banyak suku Arab sebagai ancaman yang serius. Untuk itu, ketika Abu Sufyan meminta dukungan dana dan tentara dari suku-suku tersebut untuk memerangi Madinah dan menghancurkan kaum muslimin, segera terkumpul pasukan dan dana yang besar.
Sejarah Rasulullah Saw, Perang Mu'tah
Setelah tentara muslimin berhasil menundukkan kekuatan kaum Yahudi di Kheibar, dan setelah keamanan dan stabilitas berhasil ditegakkan di Hijaz, maka Rasul Allah Saw berpikir untuk memusatkan dakwahnya kepada penduduk di kawasan-kawasan perbatasan dengan Syam. Untuk itu Rasul Allah Saw mengutus salah seorang sahabat, bernama Harits bin Umair al-Azdi, dengan membawa sepucuk surat untuk diserahkan kepada pemimpin Ghasasinah, bernama al-Harits bin Abi Syimr al-Ghassani. Akan tetapi, setelah menerima dan membaca surat Rasul Allah, pemimpin Ghasasinah ini menangkap dan membunuh utusan Nabi di suatu tempat bernama Mu'tah. Perbuatan membunuh utusan ini dianggap sebagai pelanggaran besar terahdap peraturan yang berlaku saat itu, yang melarang membunuh utusan yang datang dari pihak musuh sekalipun. Hal ini membuat Nabi marah dan beliau memutuskan akan menghukum pembunuh utusan beliau.
Sejarah Rasulullah Saw, Perang Hunain
Dalam penaklukan kota suci Makkah Al-Mukarramah, dimana setelah Nabi dan muslimin menguasai penuh kota tersebut, maka sekitar 15 hari kemudian, beliau menyusun pasukan dalam jumlah 12.000 tentara, dan beliu pimpin sendiri menuju ke kabilah Hawazin dan Tsaqif, yang memberontak kepada beliau. Jumlah pasukan muslimin sedemikian besar karena setelah penduduk Makkah menyatakan menerima Islam, maka bergabunglah kaum pemuda Makkah ke dalam tentara muslimin. Bahkan jumlah besar pasukan ini sempat menimbulkan kebanggaan di kalangan muslimin sehingga mereka sempat melalaikan peran dan pertolongan Allah Swt, dan menganggap remeh musuh yang bakal mereka hadapi.
Sejarah Rasulullah Saw, Perang Tabuk (Bagian kedua)
Perang Tabuk juga menyimpan kisah-kisah menarik tentang kemunafikan sejumlah orang yang mengaku sebagai sahabat Nabi, akan tetapi mereka sebenarnya adalah orang-orang munafik. Peristiwa perang ini berlangsung di saat Jazirah Arab sedang dipanggang musim panas yang sangat terik. Hari-hari sangat panjang dan lautan pasir menjadi sangat garang. Kebiasaan orang-orang saat itudi musim panas adalah banyak beritirahat di siang hari.
Sejarah Rasulullah Saw, Perang Tabuk (Bagian pertama)
Setelah perang Hunain dan Thaif, yang mendatangkan kemenangan sangat besar bagi muslimin, terutama dari segi peolehan pampasan dan tawanan perang termasuk kaum wanita dan anak-anak, Rasul Allah Saw berserta pasukannya kembali ke Ji'ranah, tempat para tawanan dan pampasan perang Hunain disimpan dan dikumpulkan. Beliau tinggal di Ji'ranah selama 13 hari.
Sebagaimana diketahui, bahwa pada masa kecilnya, Rasul Allah Saw di susui dan hidup selama lima tahun bersama Bani Sa'ad yang merupakan bagian dari kabilah Hawazin. Beliau disusui oleh seorang perempuan Bani Sa'ad bernama Halimah as-Sa'diyyah. Bani Sa'ad ini ikut berperang bersama Kabilah Hawazin melawan pasukan muslimin. Dan banyak dari kaum perempuan dan anak-anak mereka yang ditawanan oleh pasukan muslimin, selain sejumlah harta kekayaan mereka.
Karena para tokoh Bani Sa'ad mengenal kemuliaan akhlak dan kepribadian Nabi Saw, maka mereka yakin bahwa jika mereka meminta kepada Nabi agar membebaskan kaum perempuan dan anak-anak mereka, melihat bahwa sebenarnya telah terjalin persaudaraan diantara mereka, lewat penyusuan tersebut, maka Nabi pasti akan memenuhi permintaan mereka.
Untuk itu Bani Sa'ad mengutus tokoh-tokoh mereka yang telah memeluk agama Islam, untuk menemui Nabi Saw, dan memohon kepada beliau agar membebaskan kaum perempuan dan anak-anak mereka. Rasul Allah Saw pun, dengan kebijaksanaan yang tinggi, pada akhirnya membebaskan mereka semua. Perbuatan Nabi tersebut menanamkan pengaruh posistif yang sangat dalam di hati Bani Sa'ad bahkan seluruh kabilah Hawazin, sehingga lebih banyak lagi diantara mereka yang menyatakan Islam dan iman serta ketaatan kepada Rasul Allah Saw.
Perang Tabuk
Peperangan penting yang terjadi setelah itu ialah perang Tabuk. Tabuk ialah sebuah benteng yang kuat dan tinggi, dibangun di sebuah kawasan perbatasan Syam, atau Suriah sekarang. Pada zaman itu Suriah merupakan tanah jajahan imperium Romawi Timur. Penduduk Syam saat itu beragama Kristen, dan para pejabat pemerintahannya ditunjuk oleh para penguasa Romawi.
Penyebaran agama Islam yang sangat cepat di Tanah Arab dan kemenangan umat muslimin dalam berbagai peperangan, membuat para penguasa Syam takut, sehingga mendorong mereka untuk menyusun strategi. Mereka berpikir bahwa sebelum Islam semakin menyebar dan memperoleh kekuatan, maka mereka harus membasminya terlebih dahulu. Rupanya strategi preemtif yang sekarang ini diterapkan oleh Amerika, sudah dikenal sejak zaman dulu.
Persiapan pasukan Syam yang didukung oleh pasukan imperium Romawi dan niat mereka untuk melancarkan serangan preemtif terhadap muslimin ini telah didengar oleh Rasul Allah Saw, melalui berita yang dibawa oleh para pedagang Arab yang jalur perdagangan mereka itu adalah Madinah - Syam. Beliaupun merasa harus segera mempersiapkan pasukan dalam jumlah besar untuk menghadang dan memberi pelajaran kepada pasukan Syam dukungan Romawi itu, selain tentu saja demi menjaga dan mempertahankan pemerintahan Islam yang berhasil beliau tegakkan di jazirah Arab.
Ketika Rasul Allah Saw mengajak umat muslimin Makkah dan Madinah untuk ikut dalam peperangan, sebagian dari mereka menolak dengan memberikan berbagai macam alasan. Hal ini disinggung di dalam al-Quran Surat at-Taubah Ayat 49, juga Surat yang sama Ayat 81 dan 82. Pada saat mempersiapkan pasukan untuk menghadapi serangan dari Syam ini, Rasul Allah Saw banyak menghadapi usaha pengkhianatan dari kaum munafikin. Akan tetapi berkat kejelian dan ketegasan beliau, semua usaha tersebut dapat beliau atasi dengan baik.
Perang Tabuk ini termasuk diantara peperangan yang sangat penting, meskipun kemudian peperangan ini tidak terjadi karena pihak musuh merasa takut dan gentar melihat kebesaran dan keberanian pasukan muslimin. Mereka bersembunyi di balik pintu gerbang dan di dalam kota. Oleh karena itu Rasul Allah Saw hanya dapat menemui beberapa kabilah di sekitar Tabuk yang mereka itu beragama Kristen dan takluk di bawah kekuasaan kekaisaran Romawi. Rasul Allah mengadakan perjanjian damai dan tidak saling menyerang dengan kabilah-kabilah tersebut, sehingga beliau tidak merasa terancam oleh kabilah-kabilah ini. Setelah itu beliau kembali ke Madinah.
Ketika akan berangkat menuju Tabuk Rasul Allah Saw sengaja tidak menyertakan Imam Ali as bersama beliau, akan tetapi meninggalkan beliau di Madinah. Rasul Allah Saw menyadari bahwa beliau akan meninggalkan Madinah dalam waktu yang sangat lama karena Tabuk kawasan yang paling jauh dibanding medang perang lain yang pernah beliau alami. Dan oleh karena menyadari adanya sekelompok munafikin yang menunggu kesempatan ketiadaan Nabi di Madinah dalam waktu yang lama, untuk membuat semacam kudeta, maka Rasul Allah Saw sengaja meninggalkan orang yang paling beliau percayai, yaitu Imam Ali as untuk menjaga Madinah dan seluruh kawasan Islam yang ada saat itu, yaitu Madinah, Makkah dan beberapa kawasan sekitarnya, dari usaha-usaha jahat munafikin.
Melihat Rasul Allah Saw meninggalkan Imam Ali as di Madinah, kaum munafikin merasa kecewa dan yakin bahwa dengan keberadaan Imam Ali di Madinah, tak mungkin mereka dapat melaksanakan rencana jahat mereka. untuk itu mereka menimbulkan isu-isu yang menyudutkan Imam Ali dengan harapan akan mendorong beliau untuk berangkat bersama Rasul Allah Saw, meninggalkan Madinah. Pada intinya isu-isu tersebut mengatakan bahwa Rasul Allah sudah tidak lagi memerlukan Ali dalam peperangannya, atau bahwa Ali-lah yang meminta untuk tinggal bersama kaum perempuan dan anak kecil di Madinah, karena perang kali ini sangat jauh, dilakukan di tengah musim panas, dan menghadapi musuh yang sangat tangguh.
Mendengar kasak-kusuk kaum munafikin tersebut, Imam Ali as berangkat mengejar rombongan Rasul Allah Saw dan berhasil menemui beliau di Juhfah berjarak beberapa kilo meter dari Madinah. Di situlah Imam Ali as menyampaikan kasak-kusuk kaum munafikin tersebut. Dan untuk membantahnya Rasul Allah Saw kembali mengeluarkan pernyataan yang sangat terkenal dan menjadi salah satu bukti kepemimpinan Imam Ali as setelah beliau Saw. Ucapan Nabi ini kemudian dikenal dengan hadits "manzilah".
Beliau berkata kepada Imam Ali:
"Apakah engkau tidak suka wahai Ali, bahwa engkau memiliki kedudukan terhadapku sama seperti kedudukan Harun terhadap Musa? Hanya saja tidak ada Nabi lagi setelahku." (IRIB)
"Apakah engkau tidak suka wahai Ali, bahwa engkau memiliki kedudukan terhadapku sama seperti kedudukan Harun terhadap Musa? Hanya saja tidak ada Nabi lagi setelahku." (IRIB)
Langganan:
Postingan (Atom)