Demi Tuhan awan dan halilintar
jubahku dipakai gelandangan
puisiku dibaca orang-orang gila
rumahku dijarah penyamun sahara
tamanku dirusak kawanan srigala
Siapa rajawali, siapa kurcaci?
Siapa ksatria, siapa pecundang?
Mana samudra, mana gelembung buih?
Mana lelangit, mana lubang ular?
Perih, debu di mata
Nyeri, duri di rongga
Sesak, batu di dada
pangeran tak bermahkota
sebatang kara
Mestikah kutabuh genderang perang…
niscaya iringan keranda bersambung
Mestikah kutari-tarikan pedang…
dan menara masjid runtuh
Mestikah kuterjang…
lalu Muhammad tersedu
aku hela napas
aku tengadahkan paras
aku labuhkan rasa
aku menangkan tabah
aku serahkan kepada sejarah
( Share dr Ustd. Muhsin Labib )
jubahku dipakai gelandangan
puisiku dibaca orang-orang gila
rumahku dijarah penyamun sahara
tamanku dirusak kawanan srigala
Siapa rajawali, siapa kurcaci?
Siapa ksatria, siapa pecundang?
Mana samudra, mana gelembung buih?
Mana lelangit, mana lubang ular?
Perih, debu di mata
Nyeri, duri di rongga
Sesak, batu di dada
pangeran tak bermahkota
sebatang kara
Mestikah kutabuh genderang perang…
niscaya iringan keranda bersambung
Mestikah kutari-tarikan pedang…
dan menara masjid runtuh
Mestikah kuterjang…
lalu Muhammad tersedu
aku hela napas
aku tengadahkan paras
aku labuhkan rasa
aku menangkan tabah
aku serahkan kepada sejarah
( Share dr Ustd. Muhsin Labib )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar