Doa Qunut Imam Ali Terhadap Muawiyah dan Amru bin Ash Beserta Pengikut Mereka
Tulisan ini kami persembahkan kepada para pendengki Ahlul Bait yang senang sekali memuliakan orang-orang yang menyimpang dari Ahlul Bait. Tentu saja mereka tidak akan mau menunjukkan wajah asli kedengkian mereka terhadap Ahlul Bait. Mereka tidak mau menunjukkan terang-terangan kebencian mereka kepada Ahlul Bait oleh karena itu mereka melampiaskan kebencian itu dengan memuliakan musuh-musuh Ahlul Bait.
Mereka memuliakan orang-orang yang menyakiti Ahlul bait. Membela kesalahan mereka seraya berkata “itu cuma ijtihad” yang walaupun salah tetap mendapat pahala. Berbeda dengan mereka, Imam Ali justru mengakui kalau orang-orang yang menyimpang[pembangkang] seperti Muawiyah dan Amru bin Ash layak dihukum untuk kesalahan mereka.
حدثنا هشيم قال أخبرنا حصين قال حدثنا عبد الرحمن بن معقل قال صليت مع علي صلاة الغداة قال فقنت فقال في قنوته اللهم عليك بمعاوية وأشياعه وعمرو بن العاص وأشياعه وأبا السلمي وأشياعه وعبد الله بن قيس وأشياعه
Telah menceritakan kepada kami Husyaim yang berkata telah mengabarkan kepada kami Hushain yang berkata telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ma’qil yang berkata Aku shalat bersama Ali dalam shalat fajar dan kemudian ketika Qunut Beliau berkata “Ya Allah hukumlah Muawiyah dan pengikutnya, Amru bin Ash dan pengikutnya, Abu As Sulami dan pengikutnya, Abdullah bin Qais dan pengikutnya”.[Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 2/108 no 7050]
Atsar ini diriwayatkan dengan sanad yang shahih sampai ke Ali bin Abi Thalib Alaihis Salam.
- Husyaim adalah Husyaim bin Basyiir seorang perawi kutubus sittah. Ibnu Hajar menyebutkan biografinya dalam At Tahdzib juz 11 no 100 dan menyebutkan kalau ia dinyatakan tsiqat oleh Al Ajli, Ibnu Saad dan Abu Hatim. Ibnu Mahdi, Abu Zar’ah dan Abu Hatim memuji hafalannya. Dalam At Taqrib2/269 Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat tsabit. Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 5979 menyebutkan kalau Husyaim seorang Hafiz Baghdad Imam yang tsiqat.
- Hushain adalah Hushain bin Abdurrahman As Sulami Al Kufi seorang perawi kutubus sittah. Ibnu Hajar menyebutkan biografinya dalam At Tahdzib juz 2 no 659 dan menyebutkan kalau ia dinyatakan tsiqat oleh Ahmad, Al Ajli, Abu Hatim, Abu Zur’ah, Ibnu Ma’in dan Ibnu Hibban. Ibnu Hajar dalam At Taqrib1/222 menyatakan ia tsiqat dan Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 1124 menyatakan ia tsiqat hujjah.
- Abdurrahman bin Ma’qil Al Muzanni adalah perawi Abu Dawud seorang tabiin [walaupun ada yang mengatakan ia sahabat]. Ibnu Hajar menuliskan biografinya dalam At Tahdzib juz 6 no 543 dan ia dinyatakan tsiqah oleh Ibnu Hibban dan Abu Zur’ah. Dalam At Taqrib 1/591 ia dinyatakan tsiqat oleh Ibnu Hajar.
Atsar ini adalah sebaik-baik dalil yang menunjukkan bagaimana pandangan Imam Ali terhadap Muawiyah, Amru bin Ash dan para pengikutnya. Tentu saja para nashibi yang adalah Syiah-nya Muawiyah tidak akan senang melihat Atsar ini. Dan untuk mereka kita katakan “Matilah dengan kemarahanmu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar