Dalam Al Qur’anul Karim terdapat ayat yang cukup fenomenal dan menjadi kontroversi diantara pengikut salafy dan pengikut syiah. Syiah meyakini kalau Ahlul Bait dalam Al Ahzab 33 [ayat tathir] bukanlah istri-istri Nabi sedangkan salafy dan para nashibi justru mengkhususkan bahwa ayat tersebut turun untuk istri-istri Nabi. Selain itu terdapat penafsiran baru dari kalangan “mereka yang terinfeksi virus nashibi” yaitu mereka mengatakan kalau Al Ahzab 33 turun memang untuk istri-istri Nabi hanya saja Nabi SAW memperluas makna Ahlul Bait itu kepada Sayyidah Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husain.
Jumat, 16 September 2011
Kamis, 15 September 2011
Rabu, 14 September 2011
Analisis Hadis “Kitab Allah dan SunahKu”
Analisis Hadis “Kitab Allah dan SunahKu”
Al Quranul Karim dan Sunnah Rasulullah SAW adalah landasan dan sumber syariat Islam. Hal ini merupakan kebenaran yang sifatnya pasti dan diyakini oleh umat Islam. Banyak ayat Al Quran yang memerintahkan umat Islam untuk berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah SAW, diantaranya:
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah dan bertakwalah kepada Allah .Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya. (QS ; Al Hasyr 7).
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang berharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS ; Al Ahzab 21).
Barang siapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah .Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu) maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (QS ; An Nisa 80).
Al-Quran Salah Cetak Menyebar di Saudi
Kantor Berita Fars melaporkan, Wakil Menteri Keislaman dibidang penerbitan dan penelitian, Mosaid Al-Hadisi dalam wawancaranya dengan Koran Saudi, Al-Watan mengatakan, "Sebagian al-Quran yang dijual di toko-toko buku Saudi salah cetak. Sebagian al-Quran tersebut berada di tangan para jamaah umrah di Mekah dan Madinah. Di atas al-Quran tersebut tertulis nama pemberi wakaf. Tertulis pula bahwa al-Quran tersebut diterbitkan oleh penerbitan Suriah dan Lebanon. Melihat kenyataan ini maka kami menuntut pengumpulan semua al-Quran tersebut." Al-Hadisi menambahkan, sebagian pegawai penerbit yang mencetak al-Quran tersebut adalah non-Muslim. "Kementerian bagian keislaman telah menerima sebuah al-Quran cetakan Cina. Bentuk cetakan tersebut seperti hasil penerbitan Fahad tapi hisbnya kurang sempurna," tandas al-Hadisi. Seraya menyinggung tentang masyarakat yang lebih cenderung mencari al-Quran dengan harga murah, al-Hadisi mengatakan, "Kekhawatiran kita tidak terbatas hanya pada penjualan al-Quran tersebut, namun juga terhadap para pedagang yang mengekspor al-Quran tanpa melalui beacukai. Sementara pihak kerajaan melarang segala bentuk impor al-Quran. Dua tahun lalu, telah dibentuk komite yang meneliti al-Quran impor dengan harga murah. Komite itu telah mendeteksi 60 kasus." Berdasarkan laporan tersebut, sebagian besar kebutuhan para jamaah haji dan bahkan kain kafan Arab Saudi diimpor dari Cina. Dan hal ini amat wajar jika al-Quran cetakan Cina juga diimpor Saudi. Akhir-akhir ini, di Saudi dijual kain atau kayu bertuliskan ayat-ayat Al-Quran dari Cina yang salah cetak. (IRIB/RA/MF |
Arab Saudi Dituding Berusaha Bongkar Makam Nabi
Pengamat Arab Saudi membongkar konspirasi busuk dan terorganisir keluarga Saud untuk menghancurkan peninggalan Islam di kota Mekkah dan Madinah. Fuad Ibrahim, pengamat Arab Saudi dalam wawancaranya dengan al-Alam memperingatkan rencana keji Riyadh menghancurkan peninggalan Islam di kota suci negara ini. "Dengan berkedok memperluas tempat-tempat suci, pemerintah Arab Saudi berencana menghancurkan seluruh peninggalan Islam di kota Mekkah dan Madinah," ungkap Fuad. Ia mengkritik kebungkaman negara Arab dan Islam yang menyaksikan kehancuran peninggalan Islam di Arab Saudi. Ditambahkannya, tidak adanya undang-undang yang mencegah aksi Riyadh dan bungkamnya rakyat Arab serta muslim dunia bahkan masyarakat internasional membuat keluarga Saud kian berani menghancurkan peninggalan Islam. Fuad Ibrahim dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya peninjauan ulang peran keluarga Saud sebagap pengawas dan pengelola tempat-tempat suci Islam di Arab Saudi. "Kini pun beredar isu penghancuran Masjidil Haram oleh pejabat Saudi dalam koridor program perluasan kota,"ungkap Fuad. Bahkan ia juga memperingatkan adanya rencana pemindahan makam Rasulullah Saw dari Masjid Nabwai dan penghancuran Kubah Hijau yang digelontorkan Bin Atsimain, seorang ulama Wahabi. Sheikh Abdul Naser al-Jabari, dekan Universitas Dakwah Lebanon saat diwawancarai al-Alam mengatakan, rencana perluasan Haramain akan memusnahkan warisan Islam di kota Madinah dan Mekkah. (IRIB/al-Alam/MF) |
Arab Saudi Eksekutor Kebijakan AS di Timur Tengah
Gelombang kebangkitan Islam di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara berimbas pada kerajaan Arab Saudi, baik di sektor dalam negeri maupun politik luar negeri. Kendala ini telah memaksa keluarga Al Saud menjadi tangan kanan Amerika untuk menghadapi kebangkitan rakyat dan berusaha keras menyimpangkan setiap kebangkitan yang ada. Tapi hal ini bukan berarti menafikan peran Arab Saudi yang sejak dahulu menjadi sekutu asli Amerika di kawasan. Sejak lama Amerika memberikan peran Arab Saudi sebagai saudara tua para raja di negara-negara sekitar Teluk Persia dan para diktator di sana. |
Langganan:
Postingan (Atom)