Laman

Kamis, 14 Juli 2016

Kata-kata Hikmah Imam 'Ali as

Kata-kata Hikmah dari SayidiNa 'Ali bin Abi tholib KaromaLLAAHu WAJHah :

1. Tidak bisa menangis itu karena kerasnya hati.
2. Kerasnya hati karena banyaknya dosa.
3. Banyaknya dosa karena banyaknya harapan [Angan-angan].
4. Banyaknya harapan karena lupa akan kematian.
5. Melupakan kematian karena kecintaan pada dunia.
6. Mencintai dunia adalah awal dari semua kesalahan.
7. Jangan memanggil orang lain dengan gelar (Julukan).
8. Mintalah maaf kepada Allah setiap hari.
9. Lihatlah Allah sebagai Pengawasmu.
10. Ketahui bahwa kenikmatan dosa itu hanya sesaat dan akibat [kesengsaraan nya] panjang.
11. Jangan menghukumi tanpa melakukan penelitian.
12. Jangan biarkan seseorang menggunjing orang lain di sampingmu.
13. Bersedekahlah,  jangan memperhatikan kekayaan orang lain.
14. Jadilah pemberani, kematian hanya sekali mendatangimu.
15. Berusahalah meninggalkan nama baik sepeninggalmu.
16. Jangan mempersulit agama.
17. Lakukan komunikasi dengan ulama dan ilmuwan melalui amal perbuatan.
18. Siaplah untuk dikritik.
19. Jangan menjadi penipu.
20. Jadilah pendukung orang-orang  lemah.
21. Bila engkau tahu seseorang tidak akan memberikan pinjaman padamu, jangan mohon padanya.
22. Matilah sebagai orang yang baik.
23. Anggaplah dirimu sebagai wakil Allah dalam urusan agama.
24. Jangan menjadi pengumpat.
25. Jangan beribadah lebih dari kemampuanmu.
26. Jadilah orang yang berhati lembut [penuh kasih sayang].
27. Kenalilah al-Quran.
28. Selama bisa, selesaikan kesulitan orang lain.

Imam Ali As ditanya, apa itu wajib dan yang lebih wajib? Dekat dan yang lebih dekat? Ajaib dan yang lebih ajaib? Sulit dan yang lebih sulit?

Wajib; Taat kepada Allah, dan yang lebih wajib adalah meninggalkan maksiat.
Dekat; Kiamat, dan yang lebih dekat adalah kematian.
Ajaib; Dunia, dan yang lebih ajaib adalah cinta dunia.
Sulit; Kubur, dan yang lebih sulit adalah masuk kubur dengan tangan kosong.

Minggu, 14 April 2013

Kerendahan Hati Malik Asytar


Kerendahan Hati Malik Asytar



Matahari sudah semakin tinggi pertanda siang hari telah tiba. Keadaan pasar seperti biasa, dipenuhi oleh orang ramai yang datang silih berganti untuk menyediakan keperluan hidup mereka. Di antara mereka tampak seorang lelaki berpostur tinggi dengan tubuh perkasa yang menarik perhatian banyak orang. Wajahnya terbakar oleh sengatan sinar matahari. Dengan langkah yang pasti, dia memasuki pasar Kufah. Saat itu, salah seorang pedagang pasar yang asyik duduk di depan tokonya, menyadari kedatangan lelaki tsb. Tiba-tiba muncul niat kotornya untuk membuat rekan-rekannya tertawa dengan melontarkan batu dan tanah ke arah lelaki itu.

Sayyidah Fathimah Az Zahra as, Cahaya Mata Nabi saww


By : Rohimat

            Pada hari jumat, tanggal 20 Jumadits tsani, lima tahun setelah bi'tsah Rasulullah Saww, dikawasan Hijaz dan ditengah pegunungan tandus kota Makkah, dalam rumah wahyu yang pekarangannya diterngi kemilau cahaya ilahi yang memancar dari sosok Rasulullah Saww dengan bacaan Al-Quran dan didalam rumah teduh kenabian Rasul Saww dan Sayyidah Khadijah, terlahirlah putri kecintaan keduanya kealam kedunia ini.

Di Pusara Rasulallah saww





Nafasku tersekat dalam tangisan
Duhai, mengapa nafas tak lepas bersama jeritan
Sesudahmu tiada lagi kebailan dalam kehidupan
Aku menangis karena aku takut hidupku akan kepanjangan


Kala rinduku memuncak ,
Kujenguk pusaramu dengan tangisan
Aku menjerit meronta tanpa mendapatkan jawaban
Duhai yang tinggal dibawah tumpukan debu, tangisan memelukku
Kenangan padamu melupakan daku dari segala musibat yang lain
Jika engkau menghilang dari mataku ke dalam tanah
Engkau tidak hlang dari hatiku yang pedih


Berkurang sabarku bertambah dukaku
Setelah kehilangan Khatamul Anbiya
Duhai mataku, cucurkan air mata sederas-derasnya
Jangan kau tahan bahkan linangan darah
Ya Rasul Allah, Wahai Kekasih Tuhan
Pelindung anak yatim dan dhu’afa
Setelah menguncur air mata langit
Bebukitan, hutan, & burung & seluruh bumi menangis


Duhai junjunganku,
Untukmu menangis tiang-tiang Ka’bah
Bukit-bukit &lembah Makkah
Telah menangisimu mihrab
Tempat belajar Al-Qur’an di kala pagi & senja
Telah mengangisimu Islam
Sehingga Islam kini terasing di tengah manusia
Sekiranya kau ihat mimbar yang pernah kau duduki
Akan kau lihat kegelapan setelah cahaya



Kisah Imam Ali - Sang Ahli Matematika


Kisah Imam Ali - Sang Ahli Matematika

Dua orang sehabat melakukan perjalanan bersama. Disuatu tempat, mereka berhenti untuk makan siang. Sambil duduk, mulailah masing-masing membuka bekalnya. Orang yang pertama membawa tiga potong roti, sedang orang yang kedua membawa lima potong roti.

Ketika keduanya telah siap untuk makan, tiba-tiba datang seorang musafir yang baru datang ini pun duduk bersama mereka.

Kisah Imam Ali & Sayyidina Umar


Kisah Imam Ali & Sayyidina Umar

Pada masa pemerintahan Umar bin Khathab,. terjadilah suatu peristiwa yang menyangkut diri seorang wanita. Wanita itu didapati melahirkan anak, padahal, menurut pengakuannya, ia baru hamil 6 bulan.

Mendengar, penutuan itu, Umar tidak percaya begitusaja. Umar berpendapat bahwa wanita tersebut pasti telah berbohong.

Nasib Musuh Imam Husein as: Ishaq bin Hayah Hadhrami


Nasib Musuh Imam Husein as: Ishaq bin Hayah Hadhrami

Ishaq bin Hayah Hadhrami

Ishaq merupakan seorang anggota pasukan Umar bin Saad. Di Karbala ia merampas baju Imam Husein as. Nama ayahnya kadang disebut Harbah, Yahya dan terkadang disebut Hawiyah.

Pada hari Asyura, pasca syahadah Imam Husein as, pasukan Umar bin Saad menyerbu jasad suci Imam untuk merampas pakaian beliau. Ishaq bin Hayah merampas pakaian Imam Husein as dari badannya dan langsung memakainya. Padahal pakaian itu memiliki 110 lubang akibat terkena panah, tombak dan pedang, sekalipun mengenai berapa jumlah lubang di baju Imam Husein as masih ada perbedaan pendapat.

Nasib Musuh Imam Husein as: Ibnu Hauzah


Nasib Musuh Imam Husein as: Ibnu Hauzah

Ibnu Hauzah

Abdullah bin Hauzah Tamimi, anggota pasukan Umar bin Saat di Karbala yang suka menghina. Ia salah satu orang yang dikutuk langsung oleh Imam Husein as dalam peristiwa ini. Ia berasal dari kabilah Tamim. Sebagian buku sejarah menyebutnya Ibnu Hauzah dan yang lain menulis namanya Taimi.

Nasib Musuh Imam Husein as: Asma Kharijah


Nasib Musuh Imam Husein as: Asma Kharijah

Asma Kharijah

Asma Kharijah merupakan bangsawan dan orang kaya Kufah serta tokoh dari kabilah Qais.

Sumber-sumber sejarah menyebutnya sebagai pribadi yang punya pengaruh dan pendukung Bani Umayah. Begitu getolnya ia mendukung Bani Umayah sehingga secara terang-terangan banyak orang yang menyebutnya Umawi al-Hawa, penyembah Umayah. Asma Kharijah memiliki posisi khusus di istana para khalifah yang sezaman dengannya. Bahkan ia termasuk orang dekat istana, pemberani dan orang Arab yang dermawan. Biasanya ia menjadi pelaksana wali kota dan sering mengintervensi peristiwa yang terjadi.

Nasib Musuh Imam Husein as: Asad bin Malik


Nasib Musuh Imam Husein as: Asad bin Malik

Asad bin Malik

Asad bin Malik adalah manusia bejat dan pembunuh di Karbala. Ia termasuk orang-orang yang loyal Bani Umayah. Ada perbedaan dalam penukilan namanya. Ada yang menyebutnya Asid bin Malik dan ada juga yang menulis Asid bin Malik Hadhrami. Sebagian sejarawan seperti Ibnu Syahrasyub dalam al-Manaqib dan Sayid Mohsen Amin dalam A'yan al-Syiahberserta Qadhi an-Nu'man menyebut Asad bin Malik sebagai pembunuh Abdullah anak Muslim bin Aqil dengan dibantu oleh Amr bin Shabih Shaidawi. Dalam Ziarah Nahiyah Muqaddas Imam Mahdi af disebutkan:

Nasib Musuh Imam Husein as: Arzaq bin Harits


Nasib Musuh Imam Husein as: Arzaq bin Harits

Arzaq bin Harits

Arzaq bin Harits merupakan seorang komandan dan pendukung Umar bin Saad di Karbala. Ada yang menyebut namanya adalah Arzaq bin Harb al-Shaidawi. Ia adalah orang yang mencegah kabilah Bani Asad membantu Imam Husein as.

Nasib Musuh Imam Husein as: Akhnas bin Murtsad Hadhrami


Nasib Musuh Imam Husein as: Akhnas bin Murtsad Hadhrami

Akhnas bin Murtsad Hadhrami

Ia termasuk orang paling kejam dari laskar Umar bin Saad di Karbala. Di hari Asyura, Akhnas mengambil ammamah (sorban) Imam Husein as. Ia juga banyak melakukan kejahatan lainnya.

Sekaitan dengan namanya, ada yang menyebutnya Akbasy bin Murtsad bin Alqamah Hadhrami, Ahbasy bin Yazid dan Akhnas bin Murid.

Nasib Musuh Imam Husein as: Abul Janub Kufi


Nasib Musuh Imam Husein as: Abul Janub Kufi


Abul Janub Kufi

Abul Janub Kufi satu di antara anasir hina dan busuk Umar bin Saad yang menyerang Imam Husein as di Karbala. Namanya Abdurrahman Ju'fi dan bergelar Abul Janub, Abul Khanuq dan Abul Hatuf. Ia termasuk orang yang kuat dan kekar dan bertempat tinggal di Kufah.

Nasib Musuh Imam Husein as: Abu Murhim Azdi


Nasib Musuh Imam Husein as: Abu Murhim Azdi

Abu Murhim Azdi

Abu Murhim Azdi adalah bagian dari pasukan Umar bin Saad dan pembunuh Muhammad putra Muslim bin Aqil.

Ibu Muhammad adalah seorang budak dan ayahnya Muslim bin Aqil. Muslim diutus Imam Husein as ke Kufah sebelum kebangkitan Karbala. Ia menyakiskan ketidaksetiaan orang-orang Kufah kemudian tertangkap dan mencapai syahadah.