Sabtu, 11 Juni 2011
Aba-ther Halawaji 1 Ali-Al Akbar Adham Razziyah
Hussayn wa Hussayna - Abu Thar al-Halawaji
Husein Virji - Munajat of Imam Ali (A.s.)
Husein Virji - O My Mawla Hasten Your Appearence (W/ Eng Subs)
Abu Dhar Al-Halawaji - Ramadhan (arabic).
Jumat, 10 Juni 2011
40 Hadiths - Prophet Muhammed
وفاءً لرسول الله -اباذر الحلواجي
يا مهدي - ابا ذر الحلواجي - Ya Mahdi - Aba Thar Al-Halwaji
Sayyid Abdurrahman Al Mahdali-Duka Zahro
DOA ZIARAH KEPADA FATIMAH AZ-ZAHRA' (as)
Dua Abu Hamza Thumali - Hussain Ghrayib دعاء ابي حمزة الثمالي
Dua Joushan Kabeer - Haaj Taheri - دعاء الجوشن الكبير
Munajat Shabaniyah - Eng Sub
Dua e Sahar - Abather Halawaji
Dua Al Ahad - Aba Thar Al-Halwaji - ابا ذر الحلواجي - دعای عهد
Dua Al-Huja/Faraj (A.J) Abu Thar-Al-Halwaji
Dua Nudba - Supplication of Lamentation - Syed Walid Mazeedi
Hadith al-Kisa - Hadith of the Event of the Cloak
Dua Sabah - Abu Thar Al-Halawaji
Dua Iftetah - Abu Thar Al-Halawaji
Dua Makarimul Aqhlaq - (The Honorable Morals)
Dua Kumayl - Abu Thar Al-Halawaji
Dua Tawassul by Abu Dhar al-Halawaji
Dua Ma'arij - Recitation by Abu Dhar al-Halawaji - Beautiful
Ziyarat Ashura - Abathar Al-Halawaji - زيارة عاشوراء ابا ذر الحلواجي
Du'a al Faraj- Abu Thar al Halwaji
Dua Mujeer - Abu Thar Al-Halawaji
Rabu, 08 Juni 2011
Biografi Ayatullah Al-Udzma Syeikh Mohammad Taqi Bahjat
| ||||
Menyusul wafatnya Ayatullah Al-Udzma Syeikh Mohammad Taqi Bahjat, selain mengucapkan bela sungkawa atas kehilangan besar ini, akan lebih baik menelusuri kehidupan beliau untuk lebih banyak mengenalnya. Kelahiran Ayatullah Al-Udzma Syeikh Mohammat Taqi Bahjat Fumani lahir di penghujung tahun 1334 HQ di sebuah keluarga agamis di kota Fuman, Provinsi Gilan. Di usia 16 bulan ia harus kehilangan ibu tercintanya dan menjadi anak yatim. Sekaitan dengan nama Ayatullah Bahjat, ada kenangan manis yang dinukilkan oleh seorang famili beliau yang patut untuk direnungkan. Ceritanya demikian: |
Ahmadinejad Kembali Bongkar Skenario AS
Selasa, 07 Juni 2011
INILAH MAZHAB BADUD (WAHABI EKSTRIM/TAKFIRI)
Ingat Rumus bakunya : Musailimah al-Kadzab dari NEJED dan Ibnu Abdul Wahab juga dari NEJED, jadi kesimpulannya sama2 dari NEJED dan mazhab yg di hasilkannya adalah mazhab BADUI NEJED = BADUD, Mazhab siapakah Mazhab BADUD itu???????
.salafi terlalu keren, wahabi juga masih keren ahsan mazhab badud ajah sesuai dgn mereka..yg suka dagelan dan ngeban...yol..palsuin hadis, palsuin asbabun nuzul, palsukan sejarah, plintir ayat al-Qur’an dan membuat tafsir sesuai dgn hawa nafusnya…heheheh…betul apa betul? Itulah nama yg cocok buat mereka yg suka melecehlkan akal sehat, jumud, tekstual, anti logika, kejam, beringas, dan merasa mazhabnya saja yg benar orang yg berbeda adalah salah, sesat bahkan kafir.
Rasulullah Saaw :. Nejed adalah tempat sumber fitnah, disanalah tempat munculnya "Tanduk Setan" (Shahih Bukhari hadits no.990)
.salafi terlalu keren, wahabi juga masih keren ahsan mazhab badud ajah sesuai dgn mereka..yg suka dagelan dan ngeban...yol..palsuin hadis, palsuin asbabun nuzul, palsukan sejarah, plintir ayat al-Qur’an dan membuat tafsir sesuai dgn hawa nafusnya…heheheh…betul apa betul? Itulah nama yg cocok buat mereka yg suka melecehlkan akal sehat, jumud, tekstual, anti logika, kejam, beringas, dan merasa mazhabnya saja yg benar orang yg berbeda adalah salah, sesat bahkan kafir.
Rasulullah Saaw :. Nejed adalah tempat sumber fitnah, disanalah tempat munculnya "Tanduk Setan" (Shahih Bukhari hadits no.990)
FATWA AL-ALAMAH AS-SAYYID AL-HABIB HASAN BIN ALI BIN HASYIM BIN AHMAD BIN ALWY BA'AGIL AL-ALAWY MUFTI MAZHAB SYAFI'I DI MEKKAH AL-MUKARRAMAH / Wafat tahun 1335 H / 1914 M.
Jawaban Mengenai Hadits, "Aku tinggalkan pada kalian Ats-tsaqalain (dua pusaka), yaitu Kitabullah (Alqur'an) dan Keluargaku (yaitu) Ahli Baitku".
Saya pernah ditanya mengenai hadits, "Aku tinggalkan pada kalian dua perkara yang kalian tidak akan sesat setelah (berpegang teguh kepada) keduanya; kitabullah (Alqur'an) dan ..." apakah kata penany...a itu hadits tsb shahih jika ditambah dengan kata-kata (akhirnya) 'itraty wa ahli baity (keluargaku yaitu Ahli Baitku) atau mungkin yang benar, wasunnaty (dan sunnahku). Dia berharap agar dapat menjelaskan sanad hadits tsb.
Sebenarnya, hadits yang tsabit dan shahih adalah hadits yang berakhir dengan wa ahli baity. Sedang yang berakhir dengan kata-kata wa sunnaty itu bathil (salah) dari sisi matan dan sanadnya. Berikut penjelasan mengenai sanad hadits tsb.
Saya pernah ditanya mengenai hadits, "Aku tinggalkan pada kalian dua perkara yang kalian tidak akan sesat setelah (berpegang teguh kepada) keduanya; kitabullah (Alqur'an) dan ..." apakah kata penany...a itu hadits tsb shahih jika ditambah dengan kata-kata (akhirnya) 'itraty wa ahli baity (keluargaku yaitu Ahli Baitku) atau mungkin yang benar, wasunnaty (dan sunnahku). Dia berharap agar dapat menjelaskan sanad hadits tsb.
Sebenarnya, hadits yang tsabit dan shahih adalah hadits yang berakhir dengan wa ahli baity. Sedang yang berakhir dengan kata-kata wa sunnaty itu bathil (salah) dari sisi matan dan sanadnya. Berikut penjelasan mengenai sanad hadits tsb.
Al-Albani mendakwa: Nabi Muhammad saaw SESAT. na’uzubillah!
Oleh: Abu Syafiq
WAHHABI BUKAN SAHAJA SUKA MENGHUKUM KE ATAS ULAMA ISLAM DAN UMATNYA SEBAGAI SESAT. BAHKAN NABI YANG TERMULIA NABI KITA MUHAMMAD TURUT TIDAK TERLEPAS DIHINA DAN DIHUKUM SEBAGAI SESAT OLEH WAHHABI. AL-ALBANI AL-WAHHABI SEORANG TOKOH WAHHABI TERKEMUKA MENGHUKUM NABI MUHAMMAD SEBAGAI SESAT na’uzubillah. (Rujuk Fatawa AL-ALBANI m/...s 432)
WAHHABI BUKAN SAHAJA SUKA MENGHUKUM KE ATAS ULAMA ISLAM DAN UMATNYA SEBAGAI SESAT. BAHKAN NABI YANG TERMULIA NABI KITA MUHAMMAD TURUT TIDAK TERLEPAS DIHINA DAN DIHUKUM SEBAGAI SESAT OLEH WAHHABI. AL-ALBANI AL-WAHHABI SEORANG TOKOH WAHHABI TERKEMUKA MENGHUKUM NABI MUHAMMAD SEBAGAI SESAT na’uzubillah. (Rujuk Fatawa AL-ALBANI m/...s 432)
HATI-HATI TERHADAP LITERATUR "PALSU" HASIL EDIT & PROVOKASI ZIONIS DI TANGAN WAHABI DAN BAYYINOT YANG MENYEBARKAN KEBOHONGAN TTG ISI KITAB KARYA ULAMA2 SYI'AH IMAMIYAH.......
BISMILLAH
BI MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD..
Imam Khomaini kembali di fitnah, group-group anti syiah di forum jejaring sosial menyajikan postingan yang berisi tulisan Ayatullah Khomeini yang konon kabarnya mengecam habis dan mencaci maki para sahabat. Keberadaan tulisan tersebut telah menyulut kutukan dan cacian yang ditujukan kepada Imam... Khomaini. Benarkah Imam Khomaini telah membuat senerai tulisan yang mengutuk para sahabat? syiahnews kali ini membongkar konspirasi kejahatan orang-orang yang mengaku Islam yang telah dengan sengaja memalsukan pernyataan Imam Khomaini. Sebuah kejahatan yang didukung oleh dua agen besar CIA dan MOSAD Israel dan dinegeri ini kembali di edarkan oleh orang-orang yang mengaku Islam sejati.
BI MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD..
Imam Khomaini kembali di fitnah, group-group anti syiah di forum jejaring sosial menyajikan postingan yang berisi tulisan Ayatullah Khomeini yang konon kabarnya mengecam habis dan mencaci maki para sahabat. Keberadaan tulisan tersebut telah menyulut kutukan dan cacian yang ditujukan kepada Imam... Khomaini. Benarkah Imam Khomaini telah membuat senerai tulisan yang mengutuk para sahabat? syiahnews kali ini membongkar konspirasi kejahatan orang-orang yang mengaku Islam yang telah dengan sengaja memalsukan pernyataan Imam Khomaini. Sebuah kejahatan yang didukung oleh dua agen besar CIA dan MOSAD Israel dan dinegeri ini kembali di edarkan oleh orang-orang yang mengaku Islam sejati.
Risalah AMMAN
Risalah Amman Yang Ditanda Tangani Kurang Lebih 500 Ulama Baik Syiah maupun Sunnah
Risalah 'Amman (رسالة عمّان) dimulai sebagai deklarasi yang di rilis pada 27 Ramadhan 1425 H bertepatan dengan 9 November 2004 M oleh HM Raja Abdullah II bin Al-Hussein di Amman, Yordania. Risalah Amman (رسالة عمّان) bermula dari upaya pencarian tentang man...akah yang “Islam” dan mana yang bukan (Islam), aksi mana yang merepresentasikan Islam dan mana yang tidak (merepresentasikan Islam). Tujuannya adalah untuk memberikan kejelasan kepada dunia modern tentang "Islam yang benar (الطبيعة الحقيقية للإسلام)" dan "kebenaran Islam" (وطبيعة الإسلام الحقيقي).
Untuk lebih menguatkan asas otoritas keagamaan pada pernyataan ini, Raja Abdullah II mengirim tiga pertanyaan berikut kepada 24 ulama senior dari berbagai belahan dunia yang merepresentasikan seluruh Aliran dan Mazhab dalam Islam :
1. Siapakah seorang Muslim ?
2. Apakah boleh melakukan Takfir (memvonis Kafir) ?
3. Siapakah yang memiliki haq untuk mengeluarkan fatwa ?
Dengan berlandaskan fatwa-fatwa ulama besar (العلماء الكبار) --termasuk diantaranya Syaikhul Azhar (شيخ الأزهر), Ayatullah As-Sistaniy (آية الله السيستاني), Syekh Qardhawiy (شيخ القرضاوي)-- , maka pada Juli tahun 2005 M, Raja Abdullah II mengadakan sebuah Konferensi Islam Internasional yang mengundang ratusan Ulama terkemuka dunia dari 50 negara. Di Amman, ulama-ulama tersebut mengeluarkan sebuah panduan tentang tiga isu fundamental (yang kemudian dikenal dengan sebutan “Tiga Poin Risalah 'Amman/محاور رسالة عمّان الثلاثة”), sebagai berikut:
[1]Siapapun yang mengikuti Madzhab yang 4 dari Ahlussunnah wal Jamaah (Madzhab Hanafiy, Malikiy, Syafi'iy, Hanbali), Madzhab Jakfariy, Madzhab Zaidiyah, Madzhab Ibadiy, Madzhab Dhahiriy, maka dia Muslim dan tidak boleh mentakfir-nya (memvonisnya kafir) dan haram darahnya, kehormatannya dan hartanya. dan juga dalam fatwa Fadlilatusy Syekh Al-Azhar tidak boleh mentakfir ulama-ulama beraqidah Al-Asy'ariyah dan aliran Tashawuf yang hakiki (benar). Demikian juga tidak boleh memvonis kafir ulama-ulama yang berpaham Salafiy yang shahih
Sebagaimana juga tidak boleh memvonis kafir kelompok kaum Muslimin yang lainnya yang beriman kepada Allah dan kepara Rasulullah, rukun-rukun Iman, menghormati rukun Islam dan tidak mengingkari informasi yang berasal dari agama Islam.
[2]. Sungguh diantara madzhab yang banyak tersebut memang terdapat perbedaan (ikhtilaf), maka ulama-ulama dari delapan madzhab tersebut bersepakat dalam mabda' yang pokok bagi Islam. Semuanya beriman kepada Allah subhanahu wa ta'alaa yang Maha Esa, Al-Qur'an al-Karim adalah Kalamullah, Sayyidina Muhammad 'alayhis shalatu wassalam adalah Nabi sekaligus Rasul bagi umat manusia seluruhnya, dan mereka bersepakat atas rukun Islam yang 5 : Syadatayn, Shalat, Zakat, puasa Ramadhan, Haji kepa Baitullah, dan juga bersepakat atas Rukun Imam yang 6 ; beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, Hari kiamat, dan kepada Qadar yang baik dan buruk, dan ulama-ulama dari perngikut Madzhab tersebut berbeda pendapat dalam masalah Furu' (cabang) dan bukan masalah Ushul (pokok), dan itu adalah Rahmat, dan terdahulu telah dikatakan ;
إنّ اختلاف العلماء في الرأي أمرٌ جيّد
"Sesungguhnya ikhtilaf (perbedaan pendapat) para Ulama dalam masalah pemikiran hal yang baik"
[3]. Pengakuan terhadap madzhab-madzhab dalam Islam berarti berkomitmen dengan metodologi (manhaj) dalam hal fatwa ; maka siapapun tidak boleh mengeluarkan fatwa selain yang memenuhi kriteria tertentu dalam setiap madzhab, dan tidak boleh berfatwa selain yang berkaitan dengan manhaj (metodologi) madzhab, tidak boleh seorang pun mampu mengklaim ijtihad dan mengembangkan/membuat madzhab/pendapat baru atau mengelurkan fatwa yang tidak bisa diterima yang dapat mengeluarkan kaum Muslim dari kaidah syar'iyyah, prinsip, ketetapan dari madzhabnya.
Tiga Poin Risalah 'Amman ini lalu diadopsi oleh kepemimpinan politik dunia Islam pada pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Mekkah pada Desember 2005. Dan setelah melewati satu tahun periode dari Juli 2005 hingga Juli 2006, piagam ini juga diadopsi oleh enam Dewan Ulama Islam Internasional. Secara keseluruhan, lebih dari 500 ulama Islam terkemuka telah mendukung Risalah 'Amman dan tiga poin pentingnya.
Di antara penandatangan dan pengesah Risalah Amman ini adalah:
Afghanistan: Hamid Karzai (Presiden).
Amerika Serikat: Prof. Hossein Nasr, Syekh Hamza Yusuf (Institut Zaytuna), Ingrid Mattson (ISNA)
Arab Saudi: Raja Abdullah As-Saud, Dr. Abdul Aziz bin Utsman At-Touaijiri, Syekh Abdullah Sulaiman bin Mani’ (Dewan Ulama Senior).
Bahrain: Raja Hamad bin Isa Al-Khalifah, Dr. Farid bin Ya’qub Al-Miftah (Wakil Menteri Urusan Islam)
Bosnia Herzegovina: Prof. Dr. Syekh Mustafa Ceric (Ketua Ulama dan Mufti Agung), Prof. Enes Karic (Profesor Fakultas Studi Islam)
Mesir: Muhammad Sayid Thantawi (Mantan Syekh Al-Azhar), Prof. Dr. Ali Jum’ah (Mufti Agung), Ahmad Al-Tayyib (Syekh Al-Azhar)
India: Maulana Mahmood (Sekjen Jamiat Ulema-i-Hindi)
Indonesia: Maftuh Basyuni (Mantan Menag), Din Syamsuddin (Muhammadiyah), Hasyim Muzadi (NU).
Inggris: Dr. Hassan Shamsi Basha (Ahli Akademi Fikih Islam Internasional), Yusuf Islam, Sami Yusuf (Musisi).
Iran: Ayatullah Ali Khamenei (Wali Amr Muslimin), Ahmadinejad (Presiden), Ayatullah Ali Taskhiri (Sekjen Pendekatan Mazhab Dunia), Ayatullah Fadhil Lankarani.
Irak: Jalal Talabani (Presiden), Ayatullah Ali As-Sistani, Dr. Ahmad As-Samarai (Kepala Dewan Wakaf Sunni).
Kuwait: Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber As-Sabah.
Lebanon: Ayatullah Husain Fadhlullah, Syekh Muhammad Rasyid Qabbani (Mufti Agung Sunni).
Oman: Syekh Ahmad bin Hamad Al-Khalili (Mufti Agung Kesultanan Oman)
Pakistan: Pervez Musharraf (Presiden), Syekh Muhammad Tahir-ul-Qadri (Dirjen Pusat Penelitian Islam), Muhammad Taqi Usmani.
Palestina: Syekh Dr. Ikramah Sabri (Mufti Agung dan Imam Al-Aqsha).
Qatar: Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, Dr. Ali Ahmad As-Salus (Profesor Syariah Universitas Qatar).
Sudan: Omar Hassan Al-Bashir (Presiden).
Suriah: Syekh Ahmad Badr Hasoun (Mufti Agung), Syekh Wahbah Az-Zuhaili (Kepala Departemen Fikih), Salahuddin Ahmad Kuftaro.
Yaman: Habib Umar bin Hafiz (Darul Mustafa), Habib Ali Al-Jufri.
Yordania: Raja Abdullah II, Pangeran Ghazi bin Muhammad (Dewan Pengawas Institut Aal Al-Bayt), Syekh Izzuddin Al-Khatib At-Tamimi (Hakim Agung), Syekh Salim Falahat (Ikhwanul Muslimin Yordania).
Beberapa tokoh di atas menandatangani dan mengesahkan poin-poin di bawah ini:
Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang
Shalawat dan salam kehadirat Nabi Muhammad dan keluarganya yang baik dan suci
Siapapun pengikut salah satu dari empat mazhab hukum Islam Sunni (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali), dua mazhab hukum Islam Syiah (Ja’fari dan Zaidi), mazhab hukum Islam Ibadhi serta mazhab hukum Islam Zahiri adalah seorang Muslim. Menyatakan pengikut (mazhab) tersebut sebagai kafir adalah hal yang mustahil dan dilarang. Sudah pasti bahwa darah, kehormatan dan hartanya adalah terjaga. Selain itu, berdasarkan fatwa Syekh Al-Azhar, adalah tidak mungkin dan tidak diperbolehkan untuk menyatakan kafir kepada penganut keyakinan Asyari atau yang mempraktikkan tasawuf dengan benar (sufi). Demikian juga, tidak mungkin dan tidak diperbolehkan untuk menyatakan kafir kepada pengikut pemikiran Salafi yang sesungguhnya. Hal yang sama juga tidak mungkin dan tidak dibenarkan untuk mengkafirkan kepada kelompok Muslim manapun yang meyakini Tuhan subhânahu wa ta’âlâ dan utusan-Nya shallallâhu ‘alaihi wa (âlihi wa) salâm, rukun iman, dan rukun Islam, dan yang tidak mengingkari segala prinsip utama agama.
Terdapat lebih banyak persamaan di antara berbagai macam mazhab hukum Islam tersebut dari pada perbedaan di antara mereka. Para pengikut delapan mazhab hukum Islam sepakat dalam prinsip dasar Islam. Seluruhnya percaya kepada Allah (Tuhan) Swt. yang Mahaesa; bahwa Alquran adalah kalam Allah dan terpelihara serta terjaga oleh Allah dari segala perubahan dan penyimpangan; dan bahwa pemimpin kita Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa (âlihi wa) salâm adalah Nabi dan Rasul bagi seluruh makhluk. Semuanya sepakat dalam hal lima rukun Islam: dua kesaksian keyakinan (syahadatain); salat; zakat; berpuasa di bulan Ramadan, dan haji ke rumah suci Allah (di Mekkah). Semuanya juga sepakat dalam rukun iman: iman kepada Allah (Tuhan), malaikat-Nya, kitab-Nya, utusan-Nya, dan Hari Akhir, dalam Pemeliharaan Tuhan baik dan buruk (qadha dan qadr). Perbedaan pendapat di antara ulama dari delapan mazhab hukum Islam hanya dalam bidang tambahan dan cabang agama (furu’) dan beberapa hal pokok (usul) [dari agama Islam]. Perbedaan pendapat dengan penghormatan dalam hal cabang agama (furu’) adalah rahmat. Dahulu pernah dikatakan bahwa perbedaan pendapat di antara ulama “adalah sebuah rahmat”.
Pengakuan mazhab-mazhab hukum dalam Islam berarti merujuk pada metodologi dasar dalam mengeluarkan fatwa: tidak ada yang dapat mengeluarkan sebuah fatwa tanpa syarat kualifikasi keilmuan. Tidak ada yang dapat mengeluarkan fatwa tanpa merujuk kepada metodologi mazhab hukum Islam. Tidak ada yang dapat mengklaim melakukan ijtihad tidak terbatas dan menciptakan pendapat baru atau mengeluarkan fatwa pertentangan yang dapat mengeluarkan Muslim dari prinsip dan ketentuan syariah dan apa yang telah dibangun dalam kehormatan dari mazhab tersebut.
Lampiran 1: Landasan Fatwa Ulama
Fatwa-fatwa Ulama Sunni
Dr. Muhammad Sayyid Tanthawi, syaikh al-Azhar.
Dr. Ali Jum’ah, mufti besar Mesir.
Syaikh Ahmad Kuftaro, mufti besar Suriah.
Syaikh Said Abd al-Hafizh al-Hijjawi, mufti besar Yordania.
Syaikh Yusuf Qaradhawi, Ketua Dewan Persatuan Ulama Islam.
Syaikh Abdullah ibn Bayyah, wakil presiden Persatuan Ulama Islam Internasional.
Syaikh Muhammad Taqi Utsmani, Pakistan.
Syaikh Abdullah al-Harari al-Habasyi, Lebanon.
Majelis urusan keagamaan, Turki.
Lembaga Fiqh Islam, Saudi Arabia.
Fatwa-fatwa Ulama Syiah Imamiyah
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Ali Husayni Khamenei, rahbar Iran.
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Ali Husayni Sistani, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Muhammad Said al-Hakim, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Syaikh Ishaq al-Fayyad, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Syaikh Basyir an-Najan, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Hasan Ismail Sadr, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Fadhil Lankarani, marja’ Iran.
Ayatullah al-‘Uzhma Syaikh Muhammad Ali Taskhiri, Sekretaris Jenderal forum taqrib.
Ayatullah al-‘zhma Sayyid Muhammad Husein Fadhlallah, marja’ Libanon.
Lembaga Imam Khu’i, Inggris.
Fatwa-fatwa Ulama lain.
Syaikh Muhammad al-Mansur.
Syikah Humud ibn Abbas.
Syaikh Ahmad ibn Hammad al-Khalili.
Agha Khan.
Lampiran 2: Penandatangan (lebih dari 500 ulama dan cendekiawan dari seluruh dunia)
1. Syaikh Yusuf ibn Mahdi: Anggota Komite Fatwa Aljazair.
2. Syaikh Salim 'Ulwan al-Hasani: Sekjen Dar al-Fatwa Australia.
3. Syaikh Allah-Syakur ibn Himmat Bashazada: Mufti Besar Azerbaijan.
4. Syaikh Musthafa Cheric: Mufti Besar Bosnia Herzegovina.
5. Syaikh Mahmud Malbakri: Imam Masjid & Presiden Dewan Ulama Kamerun.
6. Dr. Ahmad Muhammad Thayyib: Presiden Universitas al-Azhar.
7. Dr. Murad Hoffman: Peneliti dan Cendekiawan Muslim Jerman.
8. Dr. Alwi Syihab: Cendekiawan Muslim Indonesia.
9. Dr. Muhammad Maftuh Basyuni: Menteri Agama Indonesia.
10. Dr. Tutty Alawiyah: Presiden Universitas Syafi'i Indonesia.
11. Hasyim Muzadi: Ketua Umum Nahdhatul-Ulama Indonesia.
12. Dr. Din Syamsuddin: Ketua Muhammadiyah Indonesia.
13. Ayatullah Muhammad Wa'izh Zadeh Khurasani: Sekjen Forum Taqrib Iran.
14. Sayyid Muhammad Musawi: Sekjen Liga Ahl al-Bayt Dunia Irak.
15. Syaikh Muhammad Rasyid Qabbani: Mufti Besar Lebanon.
16. Dr. Anwar Ibrahim: Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia.
17. Dr. Kamal Hasan: Presiden Universitas Internasional Islam Malaysia.
18. Syaikh Muhammad Thahir al-Qadri: Dirjen Pusat Penelitian Islam Pakistan.
19. Syaikh Ikrimah Shabri: Mufti Besar dan Imam Masjid al-Aqsha Palestina.
20. Dr. Ali Ahmad as-Salus: Guru Besar Fakultas Syariah Universitas Qatar.
21. Syaikh Rawi 'Aynuddin: Mufti Besar Rusia.
22. Syaikh Abdullah Sulayman al-Mani': Anggota Dewan Ulama Saudi Arabia.
23. Imam Shadiq al-Mahdi: Pemimpin Gerakan Anshar Sudan.
24. Prof. Tariq Ramadhan: Inteletual Muslim Swiss.
25. Syaikh Ahmad Badr Hassun: Mufti Besar Suriah.
26. Dr. Muhammad Sa'id al-Buthy: Ketua Departemen Agama Universitas Damaskus Suriah.
27. Syaikh Wahbah Zuhayli: Ketua Departemen Fiqh Fakultas Hukum Universitas Damaskus Suriah.
28. Dr. Ekmeleddin Ihsanoglu: Sekjen OKI Turki.
29. Dr. Mustofa Chagici: Mufti Besar Istanbul Turki.
30. Syaikh Ahmad Tamim: Mufti Besar Ukraina.
31. Khursyid Ahmad: Forum Muslim Inggris.
32. Sayyid Husain Nashr: Guru Besar Studi Islam Universitas George Washinton Amerika.
33. Syaikh Muhammad Shadiq: Mufti Besar Uzbekistan.
34. Habib Umar al-Hafizh: Pengasuh Dar al-Mushtafa Yaman.
35. Habib Ali Al-Jufri, Yaman.
sumber : ammanmessage.com
Risalah 'Amman (رسالة عمّان) dimulai sebagai deklarasi yang di rilis pada 27 Ramadhan 1425 H bertepatan dengan 9 November 2004 M oleh HM Raja Abdullah II bin Al-Hussein di Amman, Yordania. Risalah Amman (رسالة عمّان) bermula dari upaya pencarian tentang man...akah yang “Islam” dan mana yang bukan (Islam), aksi mana yang merepresentasikan Islam dan mana yang tidak (merepresentasikan Islam). Tujuannya adalah untuk memberikan kejelasan kepada dunia modern tentang "Islam yang benar (الطبيعة الحقيقية للإسلام)" dan "kebenaran Islam" (وطبيعة الإسلام الحقيقي).
Untuk lebih menguatkan asas otoritas keagamaan pada pernyataan ini, Raja Abdullah II mengirim tiga pertanyaan berikut kepada 24 ulama senior dari berbagai belahan dunia yang merepresentasikan seluruh Aliran dan Mazhab dalam Islam :
1. Siapakah seorang Muslim ?
2. Apakah boleh melakukan Takfir (memvonis Kafir) ?
3. Siapakah yang memiliki haq untuk mengeluarkan fatwa ?
Dengan berlandaskan fatwa-fatwa ulama besar (العلماء الكبار) --termasuk diantaranya Syaikhul Azhar (شيخ الأزهر), Ayatullah As-Sistaniy (آية الله السيستاني), Syekh Qardhawiy (شيخ القرضاوي)-- , maka pada Juli tahun 2005 M, Raja Abdullah II mengadakan sebuah Konferensi Islam Internasional yang mengundang ratusan Ulama terkemuka dunia dari 50 negara. Di Amman, ulama-ulama tersebut mengeluarkan sebuah panduan tentang tiga isu fundamental (yang kemudian dikenal dengan sebutan “Tiga Poin Risalah 'Amman/محاور رسالة عمّان الثلاثة”), sebagai berikut:
[1]Siapapun yang mengikuti Madzhab yang 4 dari Ahlussunnah wal Jamaah (Madzhab Hanafiy, Malikiy, Syafi'iy, Hanbali), Madzhab Jakfariy, Madzhab Zaidiyah, Madzhab Ibadiy, Madzhab Dhahiriy, maka dia Muslim dan tidak boleh mentakfir-nya (memvonisnya kafir) dan haram darahnya, kehormatannya dan hartanya. dan juga dalam fatwa Fadlilatusy Syekh Al-Azhar tidak boleh mentakfir ulama-ulama beraqidah Al-Asy'ariyah dan aliran Tashawuf yang hakiki (benar). Demikian juga tidak boleh memvonis kafir ulama-ulama yang berpaham Salafiy yang shahih
Sebagaimana juga tidak boleh memvonis kafir kelompok kaum Muslimin yang lainnya yang beriman kepada Allah dan kepara Rasulullah, rukun-rukun Iman, menghormati rukun Islam dan tidak mengingkari informasi yang berasal dari agama Islam.
[2]. Sungguh diantara madzhab yang banyak tersebut memang terdapat perbedaan (ikhtilaf), maka ulama-ulama dari delapan madzhab tersebut bersepakat dalam mabda' yang pokok bagi Islam. Semuanya beriman kepada Allah subhanahu wa ta'alaa yang Maha Esa, Al-Qur'an al-Karim adalah Kalamullah, Sayyidina Muhammad 'alayhis shalatu wassalam adalah Nabi sekaligus Rasul bagi umat manusia seluruhnya, dan mereka bersepakat atas rukun Islam yang 5 : Syadatayn, Shalat, Zakat, puasa Ramadhan, Haji kepa Baitullah, dan juga bersepakat atas Rukun Imam yang 6 ; beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, Hari kiamat, dan kepada Qadar yang baik dan buruk, dan ulama-ulama dari perngikut Madzhab tersebut berbeda pendapat dalam masalah Furu' (cabang) dan bukan masalah Ushul (pokok), dan itu adalah Rahmat, dan terdahulu telah dikatakan ;
إنّ اختلاف العلماء في الرأي أمرٌ جيّد
"Sesungguhnya ikhtilaf (perbedaan pendapat) para Ulama dalam masalah pemikiran hal yang baik"
[3]. Pengakuan terhadap madzhab-madzhab dalam Islam berarti berkomitmen dengan metodologi (manhaj) dalam hal fatwa ; maka siapapun tidak boleh mengeluarkan fatwa selain yang memenuhi kriteria tertentu dalam setiap madzhab, dan tidak boleh berfatwa selain yang berkaitan dengan manhaj (metodologi) madzhab, tidak boleh seorang pun mampu mengklaim ijtihad dan mengembangkan/membuat madzhab/pendapat baru atau mengelurkan fatwa yang tidak bisa diterima yang dapat mengeluarkan kaum Muslim dari kaidah syar'iyyah, prinsip, ketetapan dari madzhabnya.
Tiga Poin Risalah 'Amman ini lalu diadopsi oleh kepemimpinan politik dunia Islam pada pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Mekkah pada Desember 2005. Dan setelah melewati satu tahun periode dari Juli 2005 hingga Juli 2006, piagam ini juga diadopsi oleh enam Dewan Ulama Islam Internasional. Secara keseluruhan, lebih dari 500 ulama Islam terkemuka telah mendukung Risalah 'Amman dan tiga poin pentingnya.
Di antara penandatangan dan pengesah Risalah Amman ini adalah:
Afghanistan: Hamid Karzai (Presiden).
Amerika Serikat: Prof. Hossein Nasr, Syekh Hamza Yusuf (Institut Zaytuna), Ingrid Mattson (ISNA)
Arab Saudi: Raja Abdullah As-Saud, Dr. Abdul Aziz bin Utsman At-Touaijiri, Syekh Abdullah Sulaiman bin Mani’ (Dewan Ulama Senior).
Bahrain: Raja Hamad bin Isa Al-Khalifah, Dr. Farid bin Ya’qub Al-Miftah (Wakil Menteri Urusan Islam)
Bosnia Herzegovina: Prof. Dr. Syekh Mustafa Ceric (Ketua Ulama dan Mufti Agung), Prof. Enes Karic (Profesor Fakultas Studi Islam)
Mesir: Muhammad Sayid Thantawi (Mantan Syekh Al-Azhar), Prof. Dr. Ali Jum’ah (Mufti Agung), Ahmad Al-Tayyib (Syekh Al-Azhar)
India: Maulana Mahmood (Sekjen Jamiat Ulema-i-Hindi)
Indonesia: Maftuh Basyuni (Mantan Menag), Din Syamsuddin (Muhammadiyah), Hasyim Muzadi (NU).
Inggris: Dr. Hassan Shamsi Basha (Ahli Akademi Fikih Islam Internasional), Yusuf Islam, Sami Yusuf (Musisi).
Iran: Ayatullah Ali Khamenei (Wali Amr Muslimin), Ahmadinejad (Presiden), Ayatullah Ali Taskhiri (Sekjen Pendekatan Mazhab Dunia), Ayatullah Fadhil Lankarani.
Irak: Jalal Talabani (Presiden), Ayatullah Ali As-Sistani, Dr. Ahmad As-Samarai (Kepala Dewan Wakaf Sunni).
Kuwait: Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber As-Sabah.
Lebanon: Ayatullah Husain Fadhlullah, Syekh Muhammad Rasyid Qabbani (Mufti Agung Sunni).
Oman: Syekh Ahmad bin Hamad Al-Khalili (Mufti Agung Kesultanan Oman)
Pakistan: Pervez Musharraf (Presiden), Syekh Muhammad Tahir-ul-Qadri (Dirjen Pusat Penelitian Islam), Muhammad Taqi Usmani.
Palestina: Syekh Dr. Ikramah Sabri (Mufti Agung dan Imam Al-Aqsha).
Qatar: Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, Dr. Ali Ahmad As-Salus (Profesor Syariah Universitas Qatar).
Sudan: Omar Hassan Al-Bashir (Presiden).
Suriah: Syekh Ahmad Badr Hasoun (Mufti Agung), Syekh Wahbah Az-Zuhaili (Kepala Departemen Fikih), Salahuddin Ahmad Kuftaro.
Yaman: Habib Umar bin Hafiz (Darul Mustafa), Habib Ali Al-Jufri.
Yordania: Raja Abdullah II, Pangeran Ghazi bin Muhammad (Dewan Pengawas Institut Aal Al-Bayt), Syekh Izzuddin Al-Khatib At-Tamimi (Hakim Agung), Syekh Salim Falahat (Ikhwanul Muslimin Yordania).
Beberapa tokoh di atas menandatangani dan mengesahkan poin-poin di bawah ini:
Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang
Shalawat dan salam kehadirat Nabi Muhammad dan keluarganya yang baik dan suci
Siapapun pengikut salah satu dari empat mazhab hukum Islam Sunni (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali), dua mazhab hukum Islam Syiah (Ja’fari dan Zaidi), mazhab hukum Islam Ibadhi serta mazhab hukum Islam Zahiri adalah seorang Muslim. Menyatakan pengikut (mazhab) tersebut sebagai kafir adalah hal yang mustahil dan dilarang. Sudah pasti bahwa darah, kehormatan dan hartanya adalah terjaga. Selain itu, berdasarkan fatwa Syekh Al-Azhar, adalah tidak mungkin dan tidak diperbolehkan untuk menyatakan kafir kepada penganut keyakinan Asyari atau yang mempraktikkan tasawuf dengan benar (sufi). Demikian juga, tidak mungkin dan tidak diperbolehkan untuk menyatakan kafir kepada pengikut pemikiran Salafi yang sesungguhnya. Hal yang sama juga tidak mungkin dan tidak dibenarkan untuk mengkafirkan kepada kelompok Muslim manapun yang meyakini Tuhan subhânahu wa ta’âlâ dan utusan-Nya shallallâhu ‘alaihi wa (âlihi wa) salâm, rukun iman, dan rukun Islam, dan yang tidak mengingkari segala prinsip utama agama.
Terdapat lebih banyak persamaan di antara berbagai macam mazhab hukum Islam tersebut dari pada perbedaan di antara mereka. Para pengikut delapan mazhab hukum Islam sepakat dalam prinsip dasar Islam. Seluruhnya percaya kepada Allah (Tuhan) Swt. yang Mahaesa; bahwa Alquran adalah kalam Allah dan terpelihara serta terjaga oleh Allah dari segala perubahan dan penyimpangan; dan bahwa pemimpin kita Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa (âlihi wa) salâm adalah Nabi dan Rasul bagi seluruh makhluk. Semuanya sepakat dalam hal lima rukun Islam: dua kesaksian keyakinan (syahadatain); salat; zakat; berpuasa di bulan Ramadan, dan haji ke rumah suci Allah (di Mekkah). Semuanya juga sepakat dalam rukun iman: iman kepada Allah (Tuhan), malaikat-Nya, kitab-Nya, utusan-Nya, dan Hari Akhir, dalam Pemeliharaan Tuhan baik dan buruk (qadha dan qadr). Perbedaan pendapat di antara ulama dari delapan mazhab hukum Islam hanya dalam bidang tambahan dan cabang agama (furu’) dan beberapa hal pokok (usul) [dari agama Islam]. Perbedaan pendapat dengan penghormatan dalam hal cabang agama (furu’) adalah rahmat. Dahulu pernah dikatakan bahwa perbedaan pendapat di antara ulama “adalah sebuah rahmat”.
Pengakuan mazhab-mazhab hukum dalam Islam berarti merujuk pada metodologi dasar dalam mengeluarkan fatwa: tidak ada yang dapat mengeluarkan sebuah fatwa tanpa syarat kualifikasi keilmuan. Tidak ada yang dapat mengeluarkan fatwa tanpa merujuk kepada metodologi mazhab hukum Islam. Tidak ada yang dapat mengklaim melakukan ijtihad tidak terbatas dan menciptakan pendapat baru atau mengeluarkan fatwa pertentangan yang dapat mengeluarkan Muslim dari prinsip dan ketentuan syariah dan apa yang telah dibangun dalam kehormatan dari mazhab tersebut.
Lampiran 1: Landasan Fatwa Ulama
Fatwa-fatwa Ulama Sunni
Dr. Muhammad Sayyid Tanthawi, syaikh al-Azhar.
Dr. Ali Jum’ah, mufti besar Mesir.
Syaikh Ahmad Kuftaro, mufti besar Suriah.
Syaikh Said Abd al-Hafizh al-Hijjawi, mufti besar Yordania.
Syaikh Yusuf Qaradhawi, Ketua Dewan Persatuan Ulama Islam.
Syaikh Abdullah ibn Bayyah, wakil presiden Persatuan Ulama Islam Internasional.
Syaikh Muhammad Taqi Utsmani, Pakistan.
Syaikh Abdullah al-Harari al-Habasyi, Lebanon.
Majelis urusan keagamaan, Turki.
Lembaga Fiqh Islam, Saudi Arabia.
Fatwa-fatwa Ulama Syiah Imamiyah
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Ali Husayni Khamenei, rahbar Iran.
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Ali Husayni Sistani, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Muhammad Said al-Hakim, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Syaikh Ishaq al-Fayyad, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Syaikh Basyir an-Najan, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Hasan Ismail Sadr, marja’ Irak.
Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Fadhil Lankarani, marja’ Iran.
Ayatullah al-‘Uzhma Syaikh Muhammad Ali Taskhiri, Sekretaris Jenderal forum taqrib.
Ayatullah al-‘zhma Sayyid Muhammad Husein Fadhlallah, marja’ Libanon.
Lembaga Imam Khu’i, Inggris.
Fatwa-fatwa Ulama lain.
Syaikh Muhammad al-Mansur.
Syikah Humud ibn Abbas.
Syaikh Ahmad ibn Hammad al-Khalili.
Agha Khan.
Lampiran 2: Penandatangan (lebih dari 500 ulama dan cendekiawan dari seluruh dunia)
1. Syaikh Yusuf ibn Mahdi: Anggota Komite Fatwa Aljazair.
2. Syaikh Salim 'Ulwan al-Hasani: Sekjen Dar al-Fatwa Australia.
3. Syaikh Allah-Syakur ibn Himmat Bashazada: Mufti Besar Azerbaijan.
4. Syaikh Musthafa Cheric: Mufti Besar Bosnia Herzegovina.
5. Syaikh Mahmud Malbakri: Imam Masjid & Presiden Dewan Ulama Kamerun.
6. Dr. Ahmad Muhammad Thayyib: Presiden Universitas al-Azhar.
7. Dr. Murad Hoffman: Peneliti dan Cendekiawan Muslim Jerman.
8. Dr. Alwi Syihab: Cendekiawan Muslim Indonesia.
9. Dr. Muhammad Maftuh Basyuni: Menteri Agama Indonesia.
10. Dr. Tutty Alawiyah: Presiden Universitas Syafi'i Indonesia.
11. Hasyim Muzadi: Ketua Umum Nahdhatul-Ulama Indonesia.
12. Dr. Din Syamsuddin: Ketua Muhammadiyah Indonesia.
13. Ayatullah Muhammad Wa'izh Zadeh Khurasani: Sekjen Forum Taqrib Iran.
14. Sayyid Muhammad Musawi: Sekjen Liga Ahl al-Bayt Dunia Irak.
15. Syaikh Muhammad Rasyid Qabbani: Mufti Besar Lebanon.
16. Dr. Anwar Ibrahim: Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia.
17. Dr. Kamal Hasan: Presiden Universitas Internasional Islam Malaysia.
18. Syaikh Muhammad Thahir al-Qadri: Dirjen Pusat Penelitian Islam Pakistan.
19. Syaikh Ikrimah Shabri: Mufti Besar dan Imam Masjid al-Aqsha Palestina.
20. Dr. Ali Ahmad as-Salus: Guru Besar Fakultas Syariah Universitas Qatar.
21. Syaikh Rawi 'Aynuddin: Mufti Besar Rusia.
22. Syaikh Abdullah Sulayman al-Mani': Anggota Dewan Ulama Saudi Arabia.
23. Imam Shadiq al-Mahdi: Pemimpin Gerakan Anshar Sudan.
24. Prof. Tariq Ramadhan: Inteletual Muslim Swiss.
25. Syaikh Ahmad Badr Hassun: Mufti Besar Suriah.
26. Dr. Muhammad Sa'id al-Buthy: Ketua Departemen Agama Universitas Damaskus Suriah.
27. Syaikh Wahbah Zuhayli: Ketua Departemen Fiqh Fakultas Hukum Universitas Damaskus Suriah.
28. Dr. Ekmeleddin Ihsanoglu: Sekjen OKI Turki.
29. Dr. Mustofa Chagici: Mufti Besar Istanbul Turki.
30. Syaikh Ahmad Tamim: Mufti Besar Ukraina.
31. Khursyid Ahmad: Forum Muslim Inggris.
32. Sayyid Husain Nashr: Guru Besar Studi Islam Universitas George Washinton Amerika.
33. Syaikh Muhammad Shadiq: Mufti Besar Uzbekistan.
34. Habib Umar al-Hafizh: Pengasuh Dar al-Mushtafa Yaman.
35. Habib Ali Al-Jufri, Yaman.
sumber : ammanmessage.com
Tanda Tanda Kedatangan Imam Mahdi AFS
Dan Allah SWT telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sunguuh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka. dan benar-benar akan menukar keadaaan mereka dari ketakutan ...menjadi aman sentosa. mereka tetap menyembah-Ku dan tiada mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah itu maka merekalah orang-orang yang fasik. (An-Noor;24:55)
Protes Bahrain, LSM-LSM Malaysia Datangi Kedubes Arab Saudi
Masyarakat muslim di Malaysia dan sejumlah lembaga masyarakat (LSM), hari ini (Selasa, 29/3) pada pukul 11.00 waktu setempat mendatangi Kedutaan besar Arab Saudi di Kuala Lumpur. Rombongan itu menyerahkan memorandum yang menyatakan kekecawaan mereka atas intervensi kerajaan Arab Saudi dalam urusan Bahrain.
Berikut ini adalah isi memorandum ter...sebut;
Berikut ini adalah isi memorandum ter...sebut;
Habib
“Habib”
Dikutip dari : Muhsin Labib
Aksi penyerbuan YAPI di dusun Kenep Kabupaten Pasuruan bermula dari ceramah seorang “habib” di sebuah pesantren di Singosari, Malang. Sekelompok massa yang tersulut mengenderai motor dan melakukan penyerbuan hingga melukai sejumlah santri.
Dikutip dari : Muhsin Labib
Aksi penyerbuan YAPI di dusun Kenep Kabupaten Pasuruan bermula dari ceramah seorang “habib” di sebuah pesantren di Singosari, Malang. Sekelompok massa yang tersulut mengenderai motor dan melakukan penyerbuan hingga melukai sejumlah santri.
Terkuaknya Penghianatan Arab Saudi
Uni Emirat Arab tanpa memiliki bukti kuat sampai saat ini masih mengklaim tiga pulau Abu Musa, Tunb Kecil dan Tunb Besar sebagai miliknya. Uni Emirat Arab memanfaatkan isu Arab dan propaganda internasional untuk tetap mengusik ketiga pulau ini. Namun ironisnya Arab Saudi tidak pernah mempermasalahkan dua pulaunya; Tiran dan Sanafir yang sampai... saat ini diduduki oleh Rezim Zionis Israel. Apa rahasia dibalik bungkamnya Arab Saudi menyaksikan dua pulaunya diduduki Israel? Tulisan ini mencoba membongkar transaksi besar antara Arab Saudi dan Israel.
Kebenaran Diatas Kebatilan Hujjah
Manusia cenderung memaksakan apa yang ia fahami, padahal kebenaran disisinya belum tentu kebenaran bagi orang lain. Ketika banyak orang berbicara masalah abasa, mereka spontan menunjuk Rasulillah sebagai objectnya. Tanpa Ragu dan dengan yakin.. Innalilllah...!!
Bagi para pengkaji agama, telah dimaklumi bahwa Makna kebenaran adalah mencari tit...ik temu dari 2 pendapat, seperti yang Imam Ali As sampaikan sekaitan dengan kebenaran.
Bagi para pengkaji agama, telah dimaklumi bahwa Makna kebenaran adalah mencari tit...ik temu dari 2 pendapat, seperti yang Imam Ali As sampaikan sekaitan dengan kebenaran.
Nasib Pengkhianat Arab Tidak Lebih Baik dari Yahudi di Perang Ahzab (Catatan Lama)
Dua hari lalu tepatnya hari Jumat 16 Januari 2009, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyampaikan pesan kepada Ismail Haniyah, Perdana Menteri sah Palestina yang salah satu isinya berbunyi demikian:
“Para pengkhianat Arab juga harus tahu bahwa nasib mereka tidak akan lebih baik dari orang-orang ...Yahudi dalam perang Ahzab. Allah swt berfirman: “Dan dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan” (QS. 33: 26).”
“Para pengkhianat Arab juga harus tahu bahwa nasib mereka tidak akan lebih baik dari orang-orang ...Yahudi dalam perang Ahzab. Allah swt berfirman: “Dan dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan” (QS. 33: 26).”
Do'a Ash-Shabah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ
اللّهُمَّ صَلّ ِ عَلىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
اَللَّهُمَّ يَا مَنْ دَلَعَ لِسَانَ الصَّبَاحِ بِنُطْقِ تَبَلُّجِهِ
وَسَرَّحَ قِطَعَ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ بِغَيَاهِبِ تَلَجْلُجِهِ
... وَأَتْقَنَ صُنْعَ الْفَلَكِ الدَّوَّارِ فِي مَقَادِيرِ تَبَرُّجِهِ
وَشَعْشَعَ ضِيَاءَ الشَّمْسِ بِنُورِ تَأَجُّجِهِ
يَا مَنْ دَلَّ عَلَىٰ ذَاتِهِ بِذَاتِهِ
وَتَنَزَّهَ عَنْ مُجَانَسَةِ مَخْلُوقَاتِهِ
وَجَلَّ عَنْ مُلاَئَمَةِ كَيْفِيَّاتِهِ
يَا مَنْ قَرُبَ مِنْ خَطَرَاتِ الظُّنُونِ
وَبَعُدَ عَنْ لَحَظَاتِ الْعُيُونِ
وَعَلِمَ بِمَا كَانَ قَبْلَ أَنْ يَكُونَ
يَا مَنْ أَرْقَدَنِي فِي مِهَادِ أَمْنِهِ وَأَمَانِهِ
وَأَيْقَظَنِي إِلَىٰ مَا مَنَحَنِي بِهِ مِنْ مِنَنِهِ وَإِحْسَانِهِ
وَكَفَّ أَكُفَّ السُّوءِ عَنّـِي بِيَدِهِ وَسُلْطَانِهِ
صَلّ ِ اللَّهُمَّ عَلَىٰ الدَّلِيلِ إِلَيْكَ فِي اللَّيْلِ الأَلْيَلِ
وَالْمَاسِكِ مِنْ أَسْبَابِكَ بِحَبْلِ الشَّرَفِ الأَطْوَلِ
وَالنَّاصِعِ الْحَسَبِ فِي ذِرْوَةِ الْكَاهِلِ الأَعْبَلِ
وَالثَّابِتِ الْقَدَمِ عَلَىٰ زَحَالِيفِهَا فِي الزَّمَنِ الأَوَّلِ
وَعَلَىٰ آلِهِ الأَخْيَارِ الْمُصْطَفَيْنَ الأَبْرَارِ
وَافْتَحِ اللَّهُمَّ لَنَا مَصَارِيعَ الصَّبَاحِ بِمَفَاتِيحِ الرَّحْمَةِ وَالْفَلاَحِ
وَأَلْبِسْنِي اللَّهُمَّ مِنْ أَفْضَلِ خِلَعِ الْهِدَايَةِ وَالْصَّلاَحِ
وَاغْرُسِ اللَّهُمَّ بِعَظَمَتِكَ فِي شِرْبِ جَنَانِي يَنَابِيعَ الْخُشُوعِ
وَأَجْرِ اللَّهُمَّ لِهَيْبَتِكَ مِنْ آمَاقِي زَفَرَاتِ الدُّمُوعِ
وَأَدّ ِبِ اللَّهُمَّ نَزَقَ الْخُرْقِ مِنّـِي بِأَزِمَّةِ الْقُنُوعِ،
إِلـٰهِي إِنْ لَمْ تَبْتَدِئْنِي الرَّحْمَةُ مِنْكَ بِحُسْنِ التَّوْفِيقِ
فَمَنِ السَّالِكُ بِي إِلَيْكَ فِي وَاضِحِ الطَّرِيقِ
وَإِنْ أَسْلَمَتْنِي أَنَاتُكَ لِقَائِدِ الأَمَلِ وَ الْمُنَىٰ
فَمَنِ الْمُقِيلُ عَثَرَاتِي مِنْ كَبَوَاتِ الْهَوَىٰ
وَإِنْ خَذَلَنِي نَصْرُكَ عِنْدَ مُحَارَبَةِ النَّفْسِ وَ الشَّيْطَانِ
فَقَدْ وَكَلَنِي خِذْلاَنُكَ إِلَىٰ حَيْثُ النَّصَبِ وَالْحِرْمَانِ
إِلـٰهِي أَتَرَانِي مَا أَتَيْتُكَ إِلاَّ مِنْ حَيْثُ الآمَالِ
أَمْ عَلِقْتُ بِأَطْرَافِ حِبَالِكَ إِلاَّ حِينَ بَاعَدَتْنِي ذُنُوبِي عَنْ دَارِ الْوِصَالِ
فَبِئْسَ الْمَطِيَّةُ الَّتِي امْتَطَتْ نَفْسِي مِنْ هَوَاهَا
فَوَاهًا لَهَا لِمَا سَوَّلَتْ لَهَا ظُنُونُهَا وَمُنَاهَا
وَتَبًّا لَهَا لِجُرْأَتِهَا عَلَىٰ سَيّـِدِهَا وَمَوْلاَهَا،
إِلـٰهِي قَرَعْتُ بَابَ رَحْمَتِكَ بِيَدِ رَجَائِي
وَ هَرَبْتُ إِلَيْكَ لاَجِئًا مِنْ فَرْطِ أَهْوَائِي
وَعَلَّقْتُ بِأَطْرَافِ حِبَالِكَ أَنَامِلَ وَلاَئِي
فَاصْفَحِ اللَّهُمَّ عَمَّا كُنْتُ أَجْرَمْتُهُ مِنْ زَلَلِي وَخَطَائِي
وَأَقِلْنِي مِنْ صَرْعَةِ رِدَائِي
فَإِنَّكَ سَيّـِدِي وَ مَوْلاَيَ وَمُعْتَمَدِي وَرَجَائِي
وَأَنْتَ غَايَةُ مَطْلُوبِي وَ مُنَايَ فِي مُنْقَلَبِي وَ مَثْوَايَ،
إِلـٰهِي كَيْفَ تَطْرُدُ مِسْكِينًا الْتَجَأَ إِلَيْكَ مِنَ الذُّنُوبِ هَارِبًا
أَمْ كَيْفَ تُخَيّـِبُ مُسْتَرْشِدًا قَصَدَ إِلَىٰ جَنَابِكَ سَاعِيًا
أَمْ كَيْفَ تَرُدُّ ظَمْآنَ وَرَدَ إِلَىٰ حِيَاضِكَ شَارِبًا،
كَلاَّ وَحِيَاضُكَ مُتْرَعَةٌ فِي ضَنْكِ الْمُحُولِ
وَ بَابُكَ مَفْتُوحٌ لِلطَّلَبِ وَالْوُغُولِ
وَ أَنْتَ غَايَةُ الْمَسْؤُولِ وَنِهَايَةُ الْمَأْمُولِ،
إِلـٰهِي هٰذِهِ أَزِمَّةُ نَفْسِي عَقَلْتُهَا بِعِقَالِ مَشِيَّتِكَ
وَ هٰذِهِ أَعْبَاءُ ذُنُوبِي دَرَأْتُهَا بِعَفْوِكَ وَرَحْمَتِكَ
وَ هٰذِهِ أَهْوَائِي الْمُضِلَّةُ وَكَلْتُهَا إِلَىٰ جَنَابِ لُطْفِكَ وَرَأْفَتِكَ
فَاجْعَلِ اللَّهُمَّ صَبَاحِي هٰذَا نَازِلاً عَلَيَّ بِضِيَاءِ الْهُدَىٰ
وَالسَّلاَمَةِ فِي الدِينِ وَالدُّنْيَا
وَمَسَائِي جُنَّةً مِنْ كَيْدِ الْعِدَىٰ
وَوِقَايَةً مِنْ مُرْدِيَاتِ الْهَوَىٰ
إِنّكَ قَادِرٌ عَلَىٰ مَا تَشَاءُ
تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ
وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ
بِيَدِكَ الْخَيْرُ
إِنَّكَ عَلَىٰ كُلّ ِ شَيْءٍ قَدِيرٌ
تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ
وَ تُخْرِجُ الْحِيَّ مِنَ الْمَيّـِتِ وَتُخْرِجُ الْمَيّـِتَ مِنَ الْحِيّ ِ
وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
لاَ إِلـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ
مَنْ ذَا يَعْرِفُ قَدْرَكَ فَلاَ يَخَافُكَ
وَ مَنْ ذَا يَعْلَمُ مَا أَنْتَ فَلاَ يَهَابُكَ
أَلَّفْتَ بِقُدْرَتِكَ الْفِرَقَ
وَ فَلَقْتَ بِلُطْفِكَ الْفَلَقَ
وَ أَنَرْتَ بِكَرَمِكَ دَيَاجِيَ الْغَسَقِ
وَ أَنْهَرْتَ الْمِيَاهَ مِنَ الصُّمّ ِ الصَّيَاخِيدِ عَذْبًا وَأُجَاجًا
وَأَنْزَلْتَ مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا
وَجَعَلْتَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لِلْبَرِيَّةِ سِرَاجًا وَهَّاجًا
مِنْ غَيْرِ أَنْ تُمَارِسَ فِيمَا ابْتَدَأْتَ بِهِ لُغُوبًا وَلاَ عِلاَجًا
فَيَا مَنْ تَوَحَّدَ بِالْعِزّ ِ وَ الْبَقَاءِ
وَقَهَرَ عِبَادَهُ بِالْمَوْتِ وَالْفَنَاءِ
صَلّ ِعَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الأَتْقِيَاءِ
وَاسْمَعْ نِدَائِي
وَاسْتَجِبْ دُعَائِي
وَحَقّـِقْ بِفَضْلِكَ أَمَلِي وَرَجَائِي
يَا خَيْرَ مَنْ دُعِيَ لِكَشْفِ الضُّرّ ِ
وَالْمَأْمُولِ لِكُلّ ِ عُسْرٍ وَيُسْرٍ
بِكَ أَنْزَلْتُ حَاجَتِي
فَلاَ تَرُدَّنِي مِنْ سَنِيّ ِ مَوَاهِبِكَ خَائِبًا
يَا كَرِيمُ يَا كَرِيمُ يَا كَرِيمُ
بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
وَصَلَّىٰ اللهُ عَلَىٰ خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ أَجْمَعِينَ.
وَشَعْشَعَ ضِيَاءَ الشَّمْسِ بِنُورِ تَأَجُّجِهِ
يَا مَنْ دَلَّ عَلَىٰ ذَاتِهِ بِذَاتِهِ
وَتَنَزَّهَ عَنْ مُجَانَسَةِ مَخْلُوقَاتِهِ
وَجَلَّ عَنْ مُلاَئَمَةِ كَيْفِيَّاتِهِ
يَا مَنْ قَرُبَ مِنْ خَطَرَاتِ الظُّنُونِ
وَبَعُدَ عَنْ لَحَظَاتِ الْعُيُونِ
وَعَلِمَ بِمَا كَانَ قَبْلَ أَنْ يَكُونَ
يَا مَنْ أَرْقَدَنِي فِي مِهَادِ أَمْنِهِ وَأَمَانِهِ
وَأَيْقَظَنِي إِلَىٰ مَا مَنَحَنِي بِهِ مِنْ مِنَنِهِ وَإِحْسَانِهِ
وَكَفَّ أَكُفَّ السُّوءِ عَنّـِي بِيَدِهِ وَسُلْطَانِهِ
صَلّ ِ اللَّهُمَّ عَلَىٰ الدَّلِيلِ إِلَيْكَ فِي اللَّيْلِ الأَلْيَلِ
وَالْمَاسِكِ مِنْ أَسْبَابِكَ بِحَبْلِ الشَّرَفِ الأَطْوَلِ
وَالنَّاصِعِ الْحَسَبِ فِي ذِرْوَةِ الْكَاهِلِ الأَعْبَلِ
وَالثَّابِتِ الْقَدَمِ عَلَىٰ زَحَالِيفِهَا فِي الزَّمَنِ الأَوَّلِ
وَعَلَىٰ آلِهِ الأَخْيَارِ الْمُصْطَفَيْنَ الأَبْرَارِ
وَافْتَحِ اللَّهُمَّ لَنَا مَصَارِيعَ الصَّبَاحِ بِمَفَاتِيحِ الرَّحْمَةِ وَالْفَلاَحِ
وَأَلْبِسْنِي اللَّهُمَّ مِنْ أَفْضَلِ خِلَعِ الْهِدَايَةِ وَالْصَّلاَحِ
وَاغْرُسِ اللَّهُمَّ بِعَظَمَتِكَ فِي شِرْبِ جَنَانِي يَنَابِيعَ الْخُشُوعِ
وَأَجْرِ اللَّهُمَّ لِهَيْبَتِكَ مِنْ آمَاقِي زَفَرَاتِ الدُّمُوعِ
وَأَدّ ِبِ اللَّهُمَّ نَزَقَ الْخُرْقِ مِنّـِي بِأَزِمَّةِ الْقُنُوعِ،
إِلـٰهِي إِنْ لَمْ تَبْتَدِئْنِي الرَّحْمَةُ مِنْكَ بِحُسْنِ التَّوْفِيقِ
فَمَنِ السَّالِكُ بِي إِلَيْكَ فِي وَاضِحِ الطَّرِيقِ
وَإِنْ أَسْلَمَتْنِي أَنَاتُكَ لِقَائِدِ الأَمَلِ وَ الْمُنَىٰ
فَمَنِ الْمُقِيلُ عَثَرَاتِي مِنْ كَبَوَاتِ الْهَوَىٰ
وَإِنْ خَذَلَنِي نَصْرُكَ عِنْدَ مُحَارَبَةِ النَّفْسِ وَ الشَّيْطَانِ
فَقَدْ وَكَلَنِي خِذْلاَنُكَ إِلَىٰ حَيْثُ النَّصَبِ وَالْحِرْمَانِ
إِلـٰهِي أَتَرَانِي مَا أَتَيْتُكَ إِلاَّ مِنْ حَيْثُ الآمَالِ
أَمْ عَلِقْتُ بِأَطْرَافِ حِبَالِكَ إِلاَّ حِينَ بَاعَدَتْنِي ذُنُوبِي عَنْ دَارِ الْوِصَالِ
فَبِئْسَ الْمَطِيَّةُ الَّتِي امْتَطَتْ نَفْسِي مِنْ هَوَاهَا
فَوَاهًا لَهَا لِمَا سَوَّلَتْ لَهَا ظُنُونُهَا وَمُنَاهَا
وَتَبًّا لَهَا لِجُرْأَتِهَا عَلَىٰ سَيّـِدِهَا وَمَوْلاَهَا،
إِلـٰهِي قَرَعْتُ بَابَ رَحْمَتِكَ بِيَدِ رَجَائِي
وَ هَرَبْتُ إِلَيْكَ لاَجِئًا مِنْ فَرْطِ أَهْوَائِي
وَعَلَّقْتُ بِأَطْرَافِ حِبَالِكَ أَنَامِلَ وَلاَئِي
فَاصْفَحِ اللَّهُمَّ عَمَّا كُنْتُ أَجْرَمْتُهُ مِنْ زَلَلِي وَخَطَائِي
وَأَقِلْنِي مِنْ صَرْعَةِ رِدَائِي
فَإِنَّكَ سَيّـِدِي وَ مَوْلاَيَ وَمُعْتَمَدِي وَرَجَائِي
وَأَنْتَ غَايَةُ مَطْلُوبِي وَ مُنَايَ فِي مُنْقَلَبِي وَ مَثْوَايَ،
إِلـٰهِي كَيْفَ تَطْرُدُ مِسْكِينًا الْتَجَأَ إِلَيْكَ مِنَ الذُّنُوبِ هَارِبًا
أَمْ كَيْفَ تُخَيّـِبُ مُسْتَرْشِدًا قَصَدَ إِلَىٰ جَنَابِكَ سَاعِيًا
أَمْ كَيْفَ تَرُدُّ ظَمْآنَ وَرَدَ إِلَىٰ حِيَاضِكَ شَارِبًا،
كَلاَّ وَحِيَاضُكَ مُتْرَعَةٌ فِي ضَنْكِ الْمُحُولِ
وَ بَابُكَ مَفْتُوحٌ لِلطَّلَبِ وَالْوُغُولِ
وَ أَنْتَ غَايَةُ الْمَسْؤُولِ وَنِهَايَةُ الْمَأْمُولِ،
إِلـٰهِي هٰذِهِ أَزِمَّةُ نَفْسِي عَقَلْتُهَا بِعِقَالِ مَشِيَّتِكَ
وَ هٰذِهِ أَعْبَاءُ ذُنُوبِي دَرَأْتُهَا بِعَفْوِكَ وَرَحْمَتِكَ
وَ هٰذِهِ أَهْوَائِي الْمُضِلَّةُ وَكَلْتُهَا إِلَىٰ جَنَابِ لُطْفِكَ وَرَأْفَتِكَ
فَاجْعَلِ اللَّهُمَّ صَبَاحِي هٰذَا نَازِلاً عَلَيَّ بِضِيَاءِ الْهُدَىٰ
وَالسَّلاَمَةِ فِي الدِينِ وَالدُّنْيَا
وَمَسَائِي جُنَّةً مِنْ كَيْدِ الْعِدَىٰ
وَوِقَايَةً مِنْ مُرْدِيَاتِ الْهَوَىٰ
إِنّكَ قَادِرٌ عَلَىٰ مَا تَشَاءُ
تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ
وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ
بِيَدِكَ الْخَيْرُ
إِنَّكَ عَلَىٰ كُلّ ِ شَيْءٍ قَدِيرٌ
تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ
وَ تُخْرِجُ الْحِيَّ مِنَ الْمَيّـِتِ وَتُخْرِجُ الْمَيّـِتَ مِنَ الْحِيّ ِ
وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
لاَ إِلـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ
مَنْ ذَا يَعْرِفُ قَدْرَكَ فَلاَ يَخَافُكَ
وَ مَنْ ذَا يَعْلَمُ مَا أَنْتَ فَلاَ يَهَابُكَ
أَلَّفْتَ بِقُدْرَتِكَ الْفِرَقَ
وَ فَلَقْتَ بِلُطْفِكَ الْفَلَقَ
وَ أَنَرْتَ بِكَرَمِكَ دَيَاجِيَ الْغَسَقِ
وَ أَنْهَرْتَ الْمِيَاهَ مِنَ الصُّمّ ِ الصَّيَاخِيدِ عَذْبًا وَأُجَاجًا
وَأَنْزَلْتَ مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا
وَجَعَلْتَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لِلْبَرِيَّةِ سِرَاجًا وَهَّاجًا
مِنْ غَيْرِ أَنْ تُمَارِسَ فِيمَا ابْتَدَأْتَ بِهِ لُغُوبًا وَلاَ عِلاَجًا
فَيَا مَنْ تَوَحَّدَ بِالْعِزّ ِ وَ الْبَقَاءِ
وَقَهَرَ عِبَادَهُ بِالْمَوْتِ وَالْفَنَاءِ
صَلّ ِعَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الأَتْقِيَاءِ
وَاسْمَعْ نِدَائِي
وَاسْتَجِبْ دُعَائِي
وَحَقّـِقْ بِفَضْلِكَ أَمَلِي وَرَجَائِي
يَا خَيْرَ مَنْ دُعِيَ لِكَشْفِ الضُّرّ ِ
وَالْمَأْمُولِ لِكُلّ ِ عُسْرٍ وَيُسْرٍ
بِكَ أَنْزَلْتُ حَاجَتِي
فَلاَ تَرُدَّنِي مِنْ سَنِيّ ِ مَوَاهِبِكَ خَائِبًا
يَا كَرِيمُ يَا كَرِيمُ يَا كَرِيمُ
بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
وَصَلَّىٰ اللهُ عَلَىٰ خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ أَجْمَعِينَ.
Amirul Mu'mini Imam 'Ali Bin Abi Thalib as
IMAM ALI BIN ABI THALIB As
Inilah Imam Ali bin Abi Thalib as. Seorang figur dan pribadi agung di kalangan umat manusia. Dikenal akrab dengan nilai-nilai kedermawanan, kecerdasan, keadilan, kezuhudan, dan jihad. Dalam dunia Islam, tak seorang dari sahabat Rasulullah saw. yang dapat menandingi sebagian karakteristiknya ini, apalagi seluruh karakteristik tersebut. Karakteristik dan sikap-sikapnya mengungguli seluruh bangsa dunia, baik dari kalangan muslimin maupun selain muslimin. Mereka seluruhnya sepakat bahwa di sepanjang sejarah dunia Arab maupun non-Arab, tak ada seorang pun yang dapat menandinginya kecuali saudara dan putra pamannya, Nabi Muhammad saw.
Sabtu, 04 Juni 2011
WASHIYAT IMAM JA'FAR BIN MUHAMMAD AS SHADIQ (as)
Imam Ja'far (as) berkata :
"Jangan mengagumi diri-diri kalian sendiri, terkadang kalian dapat tertipu oleh kekayaanmu dan kesehatan jasmanimu hingga kalian menganggap akan hidup selamanya. Kadang kamu tertipu oleh panjangnya umurmu , anak-anak mu juga kawan-kawanmu hingga kamu mengira akan diselamatkan oleh mereka,,,,
Imam Ali bin Abi Talib menganggap pemerintahan Abu Bakar sebagai diktator dan menganggap Umar tidak layak menjadi khalifah karena Abu Bakar dan Umar adalah pengkhianat, memprotes keras pemilihan Usman sebagai khalifah serta menganggap khalifah yang lalu sebelumnya adalah perampas
Sikap Ali bin Abi Talib (a.s.) terhadap jawatan khalifah.
Sahnya kekhalifahan Ali bin Abi Talib atau batilnya kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Uthman setelah kewafatan Rasulullah telah disabitkan dengan banyak dalil yang bersumber dari kitab-kitab Ahlusunnah. Namun begitu puak pelampau fanatic Wahabi masih tidak berhenti-henti mencari bahan untuk mencetuskan keraguan orang awam dari terhadap perkara ini.
Bahrain Larang Penggunaan Pengeras Suara di Masjid
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--Otoritas Bahrain memperbaharui aturan mengenai larangan penggunaan pengeras suara di masjid selama shalat. Aturan ini mengakhiri debat panjang dan isu sensitif yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di kerajaan tersebut. Putusan itu dibuat oleh Bahraini Sunni Endowment Department, semacam Direktorat Jenderal Bimas Islam di Indonesia, Kementerian Agama di Bahrain.
TAWASSUL
Allah swt berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah/patuhlah kepada Allah swt dan carilah perantara yang dapat mendekatkan kepada Allah SWT dan berjuanglah di jalan Allah swt, agar kamu mendapatkan keberuntungan” (QS.Al-Maidah-...35).
Ayat ini jelas menganjurkan kita untuk mengambil perantara antara kita dengan Allah,
dan Rasul saw adalah sebaik baik perantara, dan beliau saw sendiri bersabda :
Ayat ini jelas menganjurkan kita untuk mengambil perantara antara kita dengan Allah,
dan Rasul saw adalah sebaik baik perantara, dan beliau saw sendiri bersabda :
Kamis, 02 Juni 2011
Kumpulan Doa Dalam Al-quran dan Hadis
Allah SWT berfirman :
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan peng-ampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)”. (Al-Baqarah, 2:152).
“Hai, orang-orang yang beriman, ber-dzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)”. (Al-Ahzaab, 33:42).
Langganan:
Postingan (Atom)