Laman

Minggu, 14 April 2013

Nasib Musuh Imam Husein as: Arzaq bin Harits


Nasib Musuh Imam Husein as: Arzaq bin Harits

Arzaq bin Harits

Arzaq bin Harits merupakan seorang komandan dan pendukung Umar bin Saad di Karbala. Ada yang menyebut namanya adalah Arzaq bin Harb al-Shaidawi. Ia adalah orang yang mencegah kabilah Bani Asad membantu Imam Husein as.


Beberapa hari sebelum hari Asyura 61 Hq, waktu itu Ubaidillah bin Ziyad mengirimkan pasukan secara berkelompok-kelompok untuk memerangi Imam Husein as. Mengetahui hal itu, Habib bin Mazhahir, dari kabilah Bani Asad dan sahabat dekat Imam Husein as meminta izin dari beliau untuk mengajak orang-orang dari kabilah Bani Asad yang tinggal dekat Karbala. Imam Husein as menyetujui permintaan Habib bin Mazhahir.

Habib bin Mazhahir  tengah malam pergi ke kabilah Bani Asad. Ketika sampai di tempat kabilah Bani Asad, Habib berkata, "Saya datang untuk mengajak kalian membantu anak dari putri Rasulullah Saw. Kalian jangan membiarkannya seorang diri dan bantulah dia. Umar bin Saad dengan pasukan yang berjumlah besar telah memblokadenya."

Kabilah Bani Asad mengenal Habib bin Mazhahir. Oleh karenanya, mereka mempercayai ucapannya. Pria Bani Asad berlomba-lomba mengikuti ajakan Habib. Ada sekitar 90 pria dewasa yang siap berperang. Mereka bersama Habib bin Mazhahir berjalan menuju perkemahan Imam Husein as untuk membantunya. Ketika mereka berada di tengah perjalanan, seorang mata-mata mengabarkan apa yang terjadi ke Umar bin Saad. Tanpa menunggu lebih lama, Umar bin Saad mengirim Arzaq bin Harits bersama 400 pasukan penunggang kuda untuk menghadapi kabilah Bani Asad.

Arzaq bersama pasukannya dengan cepat sampai ke dekat sungai Furat dan menghalangi jalan yang akan ditempuh oleh kabilah Bani Asad, sementara jaraknya dengan tempat Imam Husein as tidak seberapa jauh dari situ. Ketika orang-orang Bani Asad tiba di sana, perang terjadi dengan hebatnya.

Pada waktu itu Habib bin Mazhahir berteriak, "Wahai Arzaq! Celakalah engkau! Apa yang terjadi ini tidak layak bagi kami dan juga bagimu. Biarkan orang lain yang melakukan kebiadaban ini."

Tapi Arzaq tidak peduli dengan ucapan Habib dan tetap memerintahkan pasukannya menyerang orang-orang dari kabilah Bani Asad. Dengan demikian, pasukan Arzaq berhasil menghalangi orang-orang kabilah Bani Asad membantu Imam Husein as. Karena jumlahnya kalah banyak, orang-orang Bani Asad tidak mampu bertahan melawan pasukan Arzaq dan akhirnya kalah lalu kembali ke kabilahnya. Sesampainya mereka di tempat kabilahnya, pada malam itu juga mereka pergi ke tempat lain agar jangan sampai Umar bin Saad menyerang mereka di malam hari.

Habib bin Mazhahir dengan keberaniannya dan kesulitan yang dihadapi akhirnya berhasil kembali ke Imam Husein as dan menceritakan apa yang terjadi.

Mendengar kisah yang dituturkan Habib, Imam Husein as berkata, "Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah." (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber:
1. Bihar al-Anwar, 44/386.
2. Nafas al-Mahmum.
3. Mausu'ah al-Imam Husein as mengutip dari Asarr as-Syahadah, Darbandi, Maqtal al-Husein, Khawarazmi dan Bahr al-Ulum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar