Nasib Musuh Imam
Husein as: Akhnas bin Murtsad Hadhrami
Akhnas bin Murtsad Hadhrami
Ia termasuk orang paling
kejam dari laskar Umar bin Saad di Karbala. Di hari Asyura, Akhnas mengambil ammamah (sorban) Imam Husein as. Ia juga banyak
melakukan kejahatan lainnya.
Sekaitan dengan namanya,
ada yang menyebutnya Akbasy bin Murtsad bin Alqamah Hadhrami, Ahbasy bin Yazid
dan Akhnas bin Murid.
Pada hari Asyura 61 Hq,
setelah gugur syahidnya Imam Husein as, laskar Kufah mengerumuni jasad suci
Imam Husein as untuk mengambil baju beliau. Akhnas yang terlaknat mengambil ammamah(sorban) beliau dan memakainya. Akhnas di
kemudian hari terkena penyakit lepra.
Sekalipun dalam sebuah
riwayat ada yang menyebut pencuri ammamah Imam Husein as adalah Jabir bin Yazid
Azdi, tapi mayoritas ahli sejarah menyebut Akhnas sebagai pencurinya.
Selain itu, Akhnas juga
melakukan kejahatan lain. Ketika Imam Husein as gugur syahid, Umar bin Saad di
tengah-tengah pasukannya berteriak, "Siapa yang ingin menjadi relawan
menginjak-injak badan Husein dengan kudanya?"
Akhnas terlaknat ini dan
beberapa orang lainnya menyatakan kesanggupannya untuk melakukan kejahatan keji
ini.
Akhnas bersama 9 orang
lain dengan kudanya menginjak-injak badan suci Imam Husein as, sehingga tulang dada,
belakang dan pinggang beliau patah. Setelah itu mereka menghadap Ubaidullah bin
Ziyad dan ternyata mereka hanya mendapat sedikit hadiah.
Abu Amr Zahid berkata,
"Ketika kami meneliti keturunan mereka, ternyata semuanya berasal dari
anak haram."
Nasib Buruk Akhnas
Menurut buku Nafas
al-Mahmum dan Nasikh at-Tawarikh, Mukhtar Tsaqafi ketika bangkit menuntut darah
syuhada Karbala, maka yang pertama dibalas adalah orang-orang yang
menginjak-injak badan Imam Husein as. Mukhtar memerintahkan pasukannya agar
mereka ditidurkan sementara tangan dan kaki mereka dipaku di atas tanah.
Setelah itu beberapa orang dengan menunggang kuda menginjak-injak badan mereka,
sehingga daging, kulit dan tulang-tulang mereka hancur dan merekapun binasa.
Dalam Tarikh Thabari diriwayatkan
bahwa Akhnas setelah melakukan kejahatannya di Karbala, ia ikut dalam sebuah
perang dan sebuah panah mengenai dadanya dan berhasil mengoyak jantungnya dan
tewas. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Sumber:
1. Nafas al-Mahmum.
2. Tarikh Thabari.
3. Mausu'ah al-Imam
Husein, mengutip dari Luhuf, ad-Dam'ah as-Sakibah, A'yan as-Syiah dan Manaqib
Ibnu Syahrasyub.
4. Bihar al-Anwar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar