Laman

Sabtu, 24 Maret 2012

kaum Asy’ariyyah masa kini tidak mampu lagi membedakan yang mana pikiran Asy’ari yang asli dan mana pikiran ulama pengikut Asy’ari


Mazhab Ahlusunnah Wal Jama’ah (sunni) mengikuti Imam Asy’ari dan Maturidi dalam hal tauhid, Mazhab Syafi’i dalam hal fikih dan tasawuf nya mengikuti Al Ghazali ?? Adakah yang menyuruh anda anda berimam pada mereka ?? Dasarnya apa ?? Dalilnya mana ???
Karya Abu Hasan Al Asy’ari yang paling termasyhur adalah kitab Maqalat Al Islamiyyin. Ini merupakan sebuah karya yang sangat kacau dan berantakan. Karya lainnya yang terbit adalah kitab Al Luma’  dan kitab Al Ibanah


Dibidang akidah kaum sunni terpecah menjadi dua kelompok yakni ahlulhadis dan ahlulkalam
  1. Ahlulhadis yang mengharamkan ilmu kalam. Pada abad abad pertama kalam sunni dianggap bertentangan dengan sunnah dan hadis. Bukankah para pemimpin ahlulhadis seperti Malik bin Anas dan Ahmad bin Hambal memandang perdebatan, telaah atau argumen (ilmu kalam) yang ada kaitannya  dengan masalah iman sebagai sesuatu yang diharamkan ??
  2. Asy’ariyyah selaku ahlulkalam (pengikut Abu Hasan Al Asy’ari) yang menganggap ilmu kalam boleh boleh saja. Abu Hasan Al Asy’ari menentang pandangan tokoh tokoh  ahlulhadis  pendahulunya seperti Ahmad bin Hambal, menganggap perdebatan dan argumen  serta penggunaan alat logika dalam masalah akidah boleh boleh saja. Asy’ari menulis kitab berjudul “Risalah fi Istihsan al Khawd fi ‘ilm al Kalam” (sebuah risalah tentang kelayakan telaah dalam ilmu kalam)
Ibnu Sina dalam kitab Asy Syifa membuktikan kesalahan banyak pikiran Asy’ari meskipun tanpa menyebutkan nama secara langsung
Akal saya sulit menerima kontradiksi ini ! Inilah gaya mazhab sunni, dua hal yang saling bertentangan dianggap sama sama benar !!
Anehnya, sebagian pengikutnya seperti Baqillaini,  Al Juwaini, Al Ghazali dan Fakhruddin Ar Razi  merevisi dan memodifikasi pandangan pandangan Asy’ari sehingga kaum Asy’ariyyah masa kini tidak mampu lagi membedakan yang mana pikiran Asy’ari yang asli dan mana pikiran pengikut pengikut Asy’ari..
Ini sangatlah menggelikan karena MAZHAB ASY’Ari telah mengalami perubahan perubahan gradual. Dan khususnya ditangan Imam Al Ghazali maka ilmu kalam sedikit banyak  kehilangan warna khasnya dan jadi berwarna irfan (sufisme). Al Ghazali adalah seorang Asy’ariyyah, dia telah banyak berbuat untuk memperkuat akidah akidah Asy’ariyyah , dia telah memberikan fondasi yang lain pada akidah akidah Asy’ariyyah . Berkat Al Ghazali maka kalam jadi lebih dekat dengan irfan dan sufisme
Dapat disebutkan bahwa  sesungguhnya semakin jauh dari masa Asy’ari maka pengikutnya semakin jauh dari ajaran asli Abu Hasan Al Asy’ari. Misalnya : Al Ghazali, kecenderungan sufinya yang kuat maka topik topik kalam jadi lain warnanya. Fakhruddin Ar Razi yang akrab dengan pemikiran filosofis mengubah bentuk kalam Asy’ari dan selanjutnya memperkuatnya
Kemenangan Asy’ariyyah atas Syi’ah Imamiyah pada masa lalu sangat merugikan dunia Islam karena Asy’arisme melemahkan semangat berpikir. Kemenangan kekuatan stagnasi atas kemerdekaan berpikir.
Syi’ah imamiyah meletakkan pendekatan rasional. Islam sebagai agama yang begitu kaya dan penuh inisiatif serta dapat memecahkan masalah membutuhkan kalam yang tak tergoyahkan keyakinannya pada kemerdekaan akal.
Kemenangan Asy’ariyyah terjadi karena adanya faktor faktor sejarah dan sosial tertentu. Dan peristiwa peristiwa politik tertentu memberikan andil yang efektif untuk kemenangan itu. Asy’ariyyah mendapat fondasi dialektiknya setelah seratus tahun dari Asy’ari
Pada umumnya ilmu tauhid yang dikenal dan diajarkan di Indonesia dan Malaysia adalah ilmu tauhid aliran Asy’ariyyah yang mana pembahasannya hanya bersifat sepihak !!
KALAM  SYI’AH
Sekarang tiba saatnya untuk membahas kalam syi’ah, meski tentu saja secara ringkas. Kalam dalam pengertian argumen logis dan rasional tentang akidah akidah pokok Islam. Di satu pihak, kalam syi’ah muncul dari bagian terpenting dari hadis syi’ah, dan dilain pihak mampu berpadu  dengan  filsafat syi’ah.
Kalam syi’ah bukan saja tidak bertentangan dengan sunnah dan hadis, kalam syi’ah berakar pada sunnah dan hadis.  Hadis Syi’ah berbeda dengan koleksi hadis sunni, terdiri atas banyak hadis atau riwayat yang membahas dengan logis masalah masalah metafisika dan sosial, dan yang menganalisis masalah masalah itu dengan rasional. Namun dalam koleksi hadis sunni tidak ada analsis seperti itu.
Sebagai contoh, banyak masalah masalah yang diangkat tidak ada argumen atau penjelasan rasionalnya  seperti qadha dan qadar , kehhendak Allah yang Maha Meliputi, sifat sifat Allah, atau topik topik seperti roh, akhirat, pengadilan akhirat, shirath, neraca atau topik topik seperti imamah, khilafah dan sebagainya
Dalam koleksi hadis syi’ah semua topik seperti itu dibahas dengan rasional dan logis. Karena itu, kalam dalam pengertian  analisis rasional atas berbagai masalah ada `dalam hadis syi’ah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar