Laman

Jumat, 02 Maret 2012

KEMATIAN PEJUANG GAZA, MENGHIDUPKAN PEJUANG DUNIA


ahmad-yasin
Kami juga sangat menghimbau para ulama, ilmuwan. Perlu Anda ketahui bahwa manfaat Anda bersumber dari sikap dan perbuatan Anda. Jangan sampai ketokohan anda sebagai ulama menjadi tabir dan dalih yang membolehkan Anda berdiam diri. Kebijakan al-Quran, para nabi, juga para pewarisnya bukan dengan berdiam diri menyaksikan kejahatan dan kekejaman yang berlangsung detik per detik di hadapannya. Saya mengajak Anda untuk mendorong kaum muslimin bangkit dan melawan. Ketahuilah, Anda bertanggung jawab di hadapan al-Quran, di hadapan Rasulullah saw, dengan segala beban sebagai ulama di pundak Anda sekalian.


KEMATIAN PEJUANG GAZA,
MENGHIDUPKAN PEJUANG DUNIA
Bismillahhirrahmanirrahim
Pertama-tama, kami ucapkan belasungkawa dan dukacita yang sedalam-dalamnya kepada banga palestina pada khususnya dan seluruh Muslimin pada umumnya, atas penyerangan brutal dan pembantaian besar-besaran yang dilakukan Zionis-Israel atas bangsa Palestina di Jalur Gaza pada 27 Desember lalu (yang menewaskan lebih dari 280-an jiwa serta melukai lebih dari 800-an orang), juga pada hari-hari sebelum maupun sesudahnya.
Sekaitan dengan kejadian berdarah ini, Ismail Haniya, pemimpin gerakan HAMAS (faksi perlawanan kaum Muslim terhadap Zionis-Israel di Gaza) langsung mengatakan, “Kini Gaza memang terluka, Gaza memang berduka akibat kejadian menyedihkan ini. Tapi semua ini tidak akan pernah menyurutkan semangat seluruh Muslimin di Gaza untuk terus memperjuangkan hak-haknya untuk merdeka.”
Pembantaian atau pembunuhan besar-besaran semacam ini tentunya sudah sangat umum terjadi di Palestina dan di dunia sepanjang sejarah. Lebih dari itu, ada jenis pembunuhan lain yang jauh lebih menyakitkan dan lebih luas dampaknya di tengah kehidupan umat manusia, yaitu pembunuhan karakter terhadap umat manusia, terhadap kaum mukminin, kaum muslimin sedunia. Akibat darinya, mereka akan kehilangan nilai-nilai keislaman, nilai-nilai kemanusiaan, pada dirinya sehingga menjadikan mereka tidak peduli terhadap tindak kejahatan dan kebiadaban yang dilakukan oleh Zionis-Israel.
Dengan menunggangi PBB, Amerikat Serikat dan Zionis-Israel berikut negara-negara yang mengekor mereka, sudah menganggap dirinya begitu perkasa dan berhasil dalam hal ini. Meskipun pada kenyataannya mereka tak lebih dari negara-negara yang lemah—persis seperti ungkapan, “Segala yang jahat berasal dari kelemahan”. Ini sebagaimana pernah dibuktikan langsung oleh Hizbullah, faksi perlawanan di Lebanon Selatan yang dipimpin Sayyid Hasan Nasrallah, sewaktu menghajar dan mengalahkan telak pasukan Zionis-Israel yang bersenjata canggih dan didukung Amerika Serikat cs dalam perang selama 33 hari pada 2006.
Berkenaan dengannya, muncul pertanyaan, mengapa umat manusia, khususnya Muslimin, terlebih yang berada di Indonesia. seolah tidak peduli terhadap seluruh kebiadaban dan kejahatan fisik yang nyata-nyata dipertontonkan Zionis-Isarel selama ini? Ini merupakan bukti nyata bahwa pembunuhan karakter yang dilancarkan Zionis-Israel telah berlangsung di Indonesia dalam skala yang besar-besaran sehingga kebanyakan mereka tidak mau mendengar panggilan dan menyambut kegigihan para pejuang Palestina yang tidak pernah berputus asa dalam perjuangan ini.
Dalam pada itu, Zionis-Israel , termasuk Amerika Serikat, dengan segala kekuatan yang mereka miliki, serta berdasarkan pandangan-pandangan mereka yang sesat dan pemikiran-pemikiran mereka yang menyimpang, sedang menjalankan sebuah proyek besar berjangka panjang, yakni menggiring umat manusia untuk lebih cenderung pada nilai-nilai kehidupan dunia dan pemenuhan kepentingan-kepentingan pribadi mereka seraya menafikan nilai-nilai insaniah (kemanusiaan) dan prinsip-prinsip agama.
Sejauh ini, bangsa Palestina masih bersabar dalam menghadapi tekanan-tekanan yang dilancarkan Zionis-Israel sang penjajah. Mereka bersabar melewati hari-hari mereka dengan rasa takut dan kekhawatiran yang berkepanjangan. Mereka setiap hari ditekan dengan rasa lapar, kekurangan segala kebutuhan hidup yang bersifat primer, serta minimnya dukungan. Ini sebagaimana firman Allah Swt dalam al-Quran al-Karim:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. al-Baqarah [2]: 155)
Namun demikian, di sisi lain, umat manusia memiliki tanggung jawab yang besar untuk peduli dan ikut memperjuangkan hak-hak mereka (para pejuang Palestina). Dalam kesempatan dan sarana berupa kekejaman Zionis-Israel yang terjadi belakangan ini, maka dengan bahasa al-Quran, bahasa insaniah dan ruhaniah, kami menyeru dan mengajak kaum Muslimin di seluruh dunia pada umumnya, dan di Indonesia pada khususnya, untuk bangun dari tidur panjangnya. Sadarlah bahwa Anda sebagai Muslimin, juga keluarga Anda, sudah “dibunuh” oleh Zionis-Israel. Sadarilah bahwa diakibatkan itu, Anda sekalian sudah tidak lagi memiliki ruh agama dan ruh kemanusiaan. Kami mengimbau Anda sekalian untuk segera dan sekarang juga secara bersama-sama, bangkit dan melakukan perlawanan serta pembelaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, ruhaniah, keagamaan, dan keadilan. Kami mengajak setiap Muslim di Indonesia pada khususnya, dan di seluruh belahan dunia pada umumnya, untuk terus-menerus dan tidak pernah berhenti menghidupkan syiar yang diperjuangkan oleh bangsa Palestina serta melontarkan kutukan abadi kepada Zionis-Israel.
Kaum Muslimin harus yakin bahwa dengan takbir yang terus dikumandangkan, serta laknat dan kutukan yang terus ditujukan kepada musuh dan penjahat kemanusiaan ini, maka doa, dukungan moral, spiritual yang riil kepada pejuang Palestina, menjadi sesuatu yang harus segera, saat ini juga, dan selaludilakukan tanpa henti. Harapannya, semua ini menjadi momen penyadaran atas kelengahan dan kalalaian terhadap kebiadaban yang dilakukan Zionis-Israel, sekaligus membukakakn mata kaum Muslimin. Dan umat Islam di seluruh dunia dapat membuktikan bahwa upaya jahat mereka yang berjangka lama untuk membunuh karakter umat Muhammad saw, karakter al-Quran, Sunah, kemanusiaan, dan spiritual di tengah umat manusia, pada dasarnya telah kandas dan gagal total berkat kebangkitan kaum Muslimin di seantero jagat.
Ya, kaum Muslimin harus bangun dari tidur panjangnya dan tidak membiarkan kekuatan congkak warisan setan Amerika cs, menguasai diri mereka, dengan kembali pada al-Quran, pada keimanan. Setiap hari dan terus menerus, kita harus menyuarakan hak-hak bangsa Palestina untuk merdeka. Ketahuilah bahwa pada akhirnya, kita semua akan kembali kepada Allah Swt dan kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kejahatan yang terjadi. Diamnya kita bermakna dukungan dan pembenaran terhadap kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan terhadap bangsa Palestina. Ini sebagaimana diamnya negara-negara Arab, khususnya Mesir dan Yordania, dengan alas an pakta pertahanan, yang pada hakikatnya ikut memerangi bangsa Palestina. Diamnya negara-negara Arab di sekeliling Palestina, khususnya Mesir dan Yordania, menyebabkan Israel dengan leluasa memborbardir dan membunuhi banga palestina. Anehnya, Mesir sudi membuka gerbang perbatasannya dengan Jalur Gaza hanya untuk keperluan medis semata, bukan untuk semua bangsa Palestina.
Demi Allah, perang tengah berkecamuk dengan sengit, dan kita semua terlibat da di dalamnya. Kita semua telah menjadi korban dari semua peperangan itu. Maka dari itu, bangkitlah dan persiapkan semua kekuatan untuk melawan para penjahat titisan setan itu. Bukankah kaum Muslimin itu bersaudara satu sama lain? Bukankah kaum Muslimin itu satu tubuh? Apakah cukup beralasan bahwa bangsa Palestina itu berbeda bangsa dengan kita sehingga kita boleh memutuskan hubungan keagamaan dan kemanusiaan dengan mereka? Apakah jarak jauh yang memisahkan kita dengan bangsa Palestina cukup dijadikan dalih bagi kita untuk tidak menjalankan perintah-perintah agama? Ketahuilah, setiap Muslim memiliki hak atas saudaranya. Jawaban apa yang akan Anda berikan di hadapan Allah Swt saat saudara Anda yang tertindas di Palestina menuntut hak-haknya yang ada di pundak Anda?
Sembari itu, kami juga sangat menghimbau para ulama, ilmuwan. Perlu Anda ketahui bahwa manfaat Anda bersumber dari sikap dan perbuatan Anda. Jangan sampai ketokohan anda sebagai ulama menjadi tabir dan dalih yang membolehkan Anda berdiam diri. Kebijakan al-Quran, para nabi, juga para pewarisnya bukan dengan berdiam diri menyaksikan kejahatan dan kekejaman yang berlangsung detik per detik di hadapannya. Saya mengajak Anda untuk mendorong kaum muslimin bangkit dan melawan. Ketahuilah, Anda bertanggung jawab di hadapan al-Quran, di hadapan Rasulullah saw, dengan segala beban sebagai ulama di pundak Anda sekalian.
Allah Mahakuasa lagi Mahatahu. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar