Laman

Rabu, 04 Juli 2012

Putra Oliver Stone, Aktor dan Sutradara AS Masuk Syiah di Iran


Ali Stone: Ketika Mengucapkan Syahadat, Aku Merasa Berhadapan dengan Orang Suci

Rabu, 2012 Februari 15 13:54
Sean Stone setelah memeluk Islam dan mengganti namanya Ali Stone mengatakan, “Menurut saya, sebagaimana pemerintahan Babel musnah, kekuatan dunia saat ini juga bakal hancur. Karena masyarakat dengan keimanannya telah memulai kebangkitan di Timur Tengah.”


Di sela-sela acara pembacaan dua kalimat syahadat di Isfahan, Fars News sempat mewawancarai Sean Stone yang akhirnya memilih nama Ali Stone setelah memeluk Islam. Kepada Fars Ali Stone mengatakan bahwa Gerakan Occupy Wall Street tidak akan padam. Karena ia berada di hati setiap orang.
“Agama Islam adalah lanjutan dari “Firman Tuhan”. Allah yang telah mengutus Nabi Ibrahim as dan Musa as, serta menyatukan seluruh mazhab dan prinsip-prinsip agama,” jelas Ali Stone mengenai alasan mengapa ia memeluk Islam.
Seniman Amerika ini juga memaparkan bahwa Nabi Muhammad Saw berhasil menyatukan seluruh masyarakat yang waktu itu penuh dengan kekufuran. Menurutnya, saya dapat memahami keberanian dan ketulusan Nabi Muhammad Saw. “Itulah mengapa saya memeluk Islam,” ujar Ali Stone.
Seraya menyinggung bahwa agama-agama lain menyembah Allah sama dengan Islam, Stone menekankan, “Laa Ilaaha Illa Allah” bukan pengertian yang baru. Kalimat ini senantiasa ada bersama agama-agama yang ada. Perbedaannya hanya pada cara penjelasannya.”
Ketika ditanya apakah keluarganya mengetahui ia berencana memeluk Islam dan apa reaksi mereka, Ali Stone mengatakan, “Tidak. Mereka tidak banyak tahu tentang masalah ini. Dengan memeluk Islam, pada dasarnya saya mengikuti seluruh agama. Kita semua satu di mata Allah yang Maha Kuasa.”
Kembali Ali Stone ditanya mengapa di usia 27 tahun ia memutuskan untuk memeluk Islam. “Saya telah membaca al-Quran. Tapi tentu saja orang tidak bisa menjadi muslim hanya dengan membaca al-Quran semalaman. Karena seseorang harus membaca al-Quran selama hidupnya. Proses saya memeluk Islam merupakan perintah Allah. Saya bukan orangnya yang menentukan kapan saya harus muslim,” ujar anak sutradara terkenal Amerika, Oliver Stone.
Sekaitan dengan perasaannya saat mengucapkan dua kalimat syahadat, Ali Stone mengatakan, “Saya berhadapan dengan seorang alim rabbani dan suci. Saya berpikir ia memiliki hubungan khusus dengan Allah.”
Berbicara mengenai masa depan umat Islam di Timur Tengah, Ali Stone menjelaskan bahwa sebagaimana pemerintahan Babel musnah, kekuatan dunia juga akan tumbang. “Di sinilah perbedaan antara seseorang yang beriman dengan Barat yang tidak percaya,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai masa depan gerakan Occupy Wall Street, Ali Stone mengatakan, “Wall Street merupakan sebuah gerakan yang tidak pernah padam. Karena ia ada di hati setiap orang.
Putra Oliver Stone Masuk Islam di Iran 
Aktor Amerika dan pembuat film dokumenter Sean Stone, putra sutradara pemenang Oscar Oliver Stone, masuk Syiah saat upacara keagamaan di Iran.
Stone menjadi seorang penganut Syiah dan memilih menggantinya namanya menjadi Ali pada upacara yang diadakan di kota bersejarah Isfahan Iran pada tanggal 14 Februari kemarin.
“Pindah agama ke “Islam” tidak berartu meninggalkan Kristen atau Yudaisme, yang saya lahir dengannya,” kata Stone.
“Artinya saya telah menerima Muhammad (saw) dan para nabi lainnya,” tambahnya dalam panggilan telepon singkat.
Lahir dari ayah Yahudi dan ibu Kristen, Stone tidak mengatakan mengapa ia masuk Syiah.
Stone yang mengunjungi Iran beberapa bulan lalu mengatakan ia ingin mengetahui lebih banyak tentang budaya dan peradaban Persia serta akrab dengan tradisi Iran.
Stone menyebut Iran sebagai salah satu pusat utama Asia dalam pembuatan film sembari mengatakan bahwa ia “ingin memperkenalkan budaya Persia dan peradabannya ke Barat.”
Pembuat film berusia 27-tahun ini adalah lulusan sejarah dari Princeton University dan telah berkolaborasi pada banyak proyek ayahnya. Dia juga telah menyutradai beberapa film dokumenter
Pembuat film AS, Sean Stone, putra dari sutradara pemenang Oscar Oliver Stone, dilaporkan masuk Islam pada hari Selasa (14/2) di Iran, saat tengah membuat film dokumenter.
“Konversi ke Islam tidak meninggalkan Kristen atau Yudaisme, yang saya lahir dengan. Ini berarti saya telah menerima Muhammad dan para nabi lainnya,” kata Sean, lewat sebuah panggilan telepon singkat dari pusat kota Iran, Isfahan, tempat di mana ia menjalani ritual, seperti dikutip AFP.
Ayah Sean, Oliver Stone terkenal sebagai penganut Yahudi, sedangkan ibunya beragama Kristen.
Pria pembuat film berusia 27 tahun itu tidak mengungkapkan alasan mengapa ia masuk Islam.
Menurut kantor berita Iran, Fars, Sean Stone telah menjadi penganut Syiah dan memilih dikenal dengan nama depan Muslim, Ali.
Sebelumnya, Sean (Ali Stone) telah beraksi dalam peran kecil di beberapa film ayahnya, kini telah mengarahkan sendiri beberapa film dokumenter.
Sean Stone Memeluk Islam dan Menjadi Syiah di Iran
Sean berkunjung ke Iran dalam rangka merekam film dokumentasi tentang Iran, dan hari Selasa (14/2) ia menyatakan memeluk agama Islam, di kota Isfahan.
Sean Stone Memeluk Islam dan Menjadi Syiah di Iran
 Sean Stone, seorang sutradara film dokumentasi Amerika Serikat, putra Oliver Stone yang juga produsen film terkemuka Amerika, memeluk agama Islam.Mehr News (14/2) melaporkan, Sean berkunjung ke Iran dalam rangka merekam film dokumentasi tentang Iran, dan hari Selasa (14/2) ia menyatakan memeluk agama Islam, di kota Isfahan.Dalam wawancaranya dengan AFP, Sean menyatakan bahwa konversi ke agama Islam itu berarti dia telah menerima Muhammad sebagai nabi di antara nabi-nabi lainnya
.
Ayah Sean, yaitu Oliver Stone adalah seorang Yahudi dan ibunya seorang Kristen. Produsen film dokumenter berusia 27 tahun itu sebelumnya pernah tampil singkat dalam film-film produksi ayahnya.Sean memilih nama Ali dan ia memilih mazhab Syiah.
Oliver Stones son
Sean Stone, anak sutradara kondang Oliver Stone, memutuskan untuk masuk Islam di Iran. Ia tengah membuat film dokumenter di negeri itu.Namun, pemuda 27 tahun ini menyatakan tak akan meninggalkan akar Kristen yang Yahudi orang tuanya, kendati dia telah menjadi Muslim. Tanpa menyebut alasannya, dia mengaku menjadi penganut Syiah dengan nama depan Ali.“Menjadi Muslim berarti saya telah menerima Muhammad dan para nabi lainnya,” ujar Stone di Isfahan, Iran, di mana upacara konversi dilakukan
.
Dia tengah membuat film dokumenter tentang Rumi, seorang penyair mistis. Sebelumnya, ia terlibat dalam 12 film yang disutradarai ayahnya. Sebuah dokumen mencatat, dia merupakan pembela Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad
.
Lulusan Princeton University ini pernah tampil dalam film Wall Street: Money Never Sleeps pada tahun 2010, Nixon pada tahun 1995, dan JFK pada tahun 1991 – semua besutan oleh ayahnya.Tehran Times melaporkan, dia mengikrarkan keislamannya di Isfahan, di kantor ulama Syiah Ayatollah Mohammad Nasseri Dowlatabadi. Dia berada di Iran sejak awal bulan ini untuk sebuah acara apreasiasi film Hollywood yang dihadiri Ahmadinejad
Produser film terkenal Amerika, Sean Stone, yang juga anak dari sutradara pemenang Oscar, Oliver Stone, masuk Islam pada hari Selasa (14/2) di Iran, tempat di mana ia sedang membuat film dokumenter, katanya kepada AFP.
Bagusnya, ia masuk Islam di Iran sehingga ia menjadi seorang Syiah.
“Masuk Islam tidaklah mengabaikan agama Kristen atau Yudaisme, yang mana saya sudah peluk semenjak lahir. Ini berarti saya telah menerima Muhammad (saw) dan para nabi lainnya,” katanya dalam sebuah percakapan telepon singkat dari pusat kota Iran, Isfahan, di mana ia menjalani upacara peresmian keIslamannya.
Ayahnya yang terkenal, Sean Stone adalah Yahudi, sedangkan ibunya adalah Kristen.
Produser film yang berumur 27 tahun ini tidak mengatakan mengapa ia bisa masuk Islam.
Menurut kantor berita Iran Fars, Sean Stone telah menjadi Syiah dan memilih nama Ali Muslim.
Sean Stone pernah akting dalam peran kecil di beberapa film ayahnya, dan telah menyutradarai beberapa film dokumenter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar