Surah At-Tahrīm : 4
Mukmin yang Salih
"Jika kalian (dua orang wanita) bertaubat kepada Allah, maka (hal itu adalah sangat baik dan) sesungguhnya hatimu menginginkan (hal itu), dan jika kalian berdua saling bahu-membahu untuk mengganggunya (Nabi), maka sesunggunya Allah, Jibril dan mukmin yang salih adalah pelindungnya"
Ayat ini turun berkenaan dengan kasus A’isyah dan Hafshah. Dan yang dimaksud dengan "mukmin yang salih" adalah Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Silahkan rujuk:
1.Tafsir Fathul Qadīr, oleh Asy-Syaukani, juz 1, hal. 253.
2.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4 hal. 489.
3.Tafsir Majma'ul Bayān, oleh Ath-Thabarsi, juz 28, hal. 123, cet. Darul Fikr, Beirut.
4.Tafsir Mahāsinut Ta`wīl, oleh Syaikh Jamaludin Al-Qasimi, juz 16, hal. 58-62, cet. Darul Ihya' Al-'Arabiyah.
5.Al-Manāqib, oleh Ibnu Syahr-asyub, juz 2, hal. 274.
6.Al-Mustadarak, karya Al-Hakim, juz 2, hal. 493.
Mukmin yang Salih
"Jika kalian (dua orang wanita) bertaubat kepada Allah, maka (hal itu adalah sangat baik dan) sesungguhnya hatimu menginginkan (hal itu), dan jika kalian berdua saling bahu-membahu untuk mengganggunya (Nabi), maka sesunggunya Allah, Jibril dan mukmin yang salih adalah pelindungnya"
Ayat ini turun berkenaan dengan kasus A’isyah dan Hafshah. Dan yang dimaksud dengan "mukmin yang salih" adalah Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Silahkan rujuk:
1.Tafsir Fathul Qadīr, oleh Asy-Syaukani, juz 1, hal. 253.
2.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4 hal. 489.
3.Tafsir Majma'ul Bayān, oleh Ath-Thabarsi, juz 28, hal. 123, cet. Darul Fikr, Beirut.
4.Tafsir Mahāsinut Ta`wīl, oleh Syaikh Jamaludin Al-Qasimi, juz 16, hal. 58-62, cet. Darul Ihya' Al-'Arabiyah.
5.Al-Manāqib, oleh Ibnu Syahr-asyub, juz 2, hal. 274.
6.Al-Mustadarak, karya Al-Hakim, juz 2, hal. 493.
Allah SWT mengecam Aisyah dan Hafsah, yang termaktub dalam [Q.S. At-Tahrim 3-5].
Riwayat yang dianggap mutawattir menyatakan bahwa asbabun nuzul ayat tersebut adalah sebagai berikut :
Biasanya Rasul saww setiap pagi minum madu di rumah Zainab (salah seorang isteri beliau). Aisyah dan Hafsah cemburu dan sepakat untuk menyindir Rasul saww. Sepulang dari sana, Rasul saww bertemu dengan Aisyah yang sedang bersama Hafsah, kemudian Aisyah dan Hafsah berkata : “Kau telah makan Maghafir” (maghafir adalah getah yang baunya busuk sekali, yang dihasilkan oleh pohon urfuth). Rasul saww menjawab : “Tidak, aku hanya minum madu di tempat Zainab”. Kemudian salah satu dari mereka berkata :”Jika demikian mungkin lebahnya telah mengisap pohon urfuth sehingga berbau maghafir”.
Ref. Ahlusunnah :
- Tafsir Ibn Katsir, tentang ayat [Q.S. At-Tahrim 3-5].
- Haikal, “Hayat Muhammad”, bab “Ibrahim dan isteri-isteri Nabi”.
Setelah itu, turunlah [Q.S. At-Tahrim 3-5], yang berisi kecaman Allah SWT atas tindakan Aisyah dan Hafsah.
Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan Umar bin Khattab ketika ditanya oleh Ibn Abbas tentang siapa kedua isteri Rasul saww yang dikecam oleh Allah SWT dalam [Q.S. At-Tahrim] tersebut, maka Umar menjawab : “Keduanya adalah Hafsah dan Aisyah”.
Ref. Ahlusunnah :
Shohih Bukhori, jilid 3, bab “Peringatan pada isteri Nabi” [Lihat Catatan Kaki no. 15]
Menyakiti Rasul saww di saat yang lain
Sebagaiman yang telah diketahui, Mariyah adalah ibu dari Ibrahim, putra Rasul saww yang meninggal dalam usia masih bayi. Kehadiran Mariyah telah membuat cemburu Aisyah. Apalagi ketika Mariyah memberikan putra kepada Rasul saww. Ketika Ibrahim lahir, Rasul saww sangat gembira. Kemudian dipanggilnya Aisyah untuk melihat betapa besarnya persamaan beliau dengan Ibrahim. Aisyah lalu mengatakan bahwa Ibrahim sama sekali tidak mirip dengan Nabi saww. Bahkan setelah dilihatnya bahwa Rasul saww sangat gembira karena pertumbuhan bayi itu, maka Aisyah tampak marah.
Hafsah juga pernah mengakui penentangan dirinya atas Rasul saww dalam hal yang lain. Lalu ia mengatakannya saat ia ditanya oleh Umar bin Khattab (ayahnya). Lalu Umar mendatangi Ummu Salamah ra untuk membicarakan hal tersebut. Dan dijawab oleh Ummu Salamah ra : “Aneh sekali engkau ini, hai Umar ! Engkau telah ikut campur dalam segala hal, sampai-sampai engkau mencampuri urusan Rasulullah dengan rumah tangganya !”
Ref. ahlusunnah :
1. Tafsir Ibn Katsir, tentang [Q.S. At-Tahrim 3-5].
2. Haikal, dalam “Hayat Muhammad”, bab “Ibrahim dan isteri-isteri Nabi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar