Laman

Jumat, 03 Februari 2012

Khutbah Imam Ali As No 144

Tentang Nabi ALLAH, Tingginya Kedudukan Ahlulbayt dan Nasib penentang Ahlulbayt


Pengutusan Nabi


Allah mengutus Para Nabi dan mengistimewakan mereka dengan wahyu. Dia menjadikan para Nabi sebagai hujah bagi-Nya di antara makhluk-makhluk-Nya, supaya tidak tertinggal suatu alasan bagi manusia. la mengundang manusia ke jalan yang benar melalui lidah yang benar. Hendaklah Anda ketahui bahwa Allah mengetahui sepenuhnya tentang penciptaan. Bukan karena Dia tidak mengetahui apa yang mereka sembunyikan di antara rahasia-rahasia mereka yang tersembunyi dan perasaan batin mereka, tetapi untuk menguji mereka siapa di antara mereka yang melakukan perbuatan baik, agar ada ganjaran bagi perbuatan baik dan hukuman atas perbuatan jahat.



Kedudukan Ahlulbait (keluarga Suci Nabi Saww)


Di manakah mereka yang secara batil dan lalim mengaku bahwa mereka berilmu secara mendalam, dibanding dengan kami, padahal Allah mengangkat kami dalam kedudukan dan menahan mereka di bawah, menganugerahkan kepada kami pengetahuan tetapi tidak memberikan kepada mereka, dan memasukkan kami (ke dalam benteng pengetahuan) tetapi membiarkan mereka di luar. Pada kami bimbingan harus dicari dan kebuta-an (karena ketersesatan) harus diubah menjadi kecerlangan. Sesungguhnya para imam (pemimpin ilahi) akan ada dari Quraisy. Mereka telah ditanami dalam garis ini melalui Hasyim. Tak akan sesuai bagi orang lain, dan tidak pula orang lain sesuai sebagai kepala-kepala urusan.

Tentang Orang-orang yang Menentang Ahlulbait Suci Nabi Saww

Mereka telah mengangkat dunia ini dan meninggalkan akhirat; meninggalkan air jernih dan meminum air busuk. Saya hampir dapat melihat orang jahat mereka['Abdul Malik ibn Marwan yang melakukan kejahatan luar biasa besar dan kejam melalui Hajjaj ibn Yusuf ats-Tsaqafi.] yang melakukan hal-hal yang haram, bersekutu dengan mereka, bersahabat dengan mereka dan seiya sekata dengan mereka hingga rambutnya menjadi kelabu dan wataknya mendapatkan ronanya. la maju terus dengan mengeluarkan buih seperti arus banjir, tanpa mempedulikan siapa yang ditenggelamkannya, atau, seperti api dalam jerami, tanpa menyadari apa yang ia bakar.

Di manakah pikiran-pikiran yang mencari cahaya dari lampu petunjuk dan mata yang melihat menara takwa? Di manakah hati yang diabdikan kepada Allah dan dipersembahkan untuk menaati Allah? Mereka semua berkerumun ke arah kesia-siaan duniawi dan bertengkar tentang hal-hal yang haram. Panji-panji surga dan neraka telah diangkat bagi mereka tetapi mereka memalingkan wajah mereka dari surga lalu maju ke neraka akibat perilaku mereka. Allah memanggil mereka (ke surgaj tetapi mereka menujukkan (rasa) tak suka dan lari (darinya). Ketika iblis tnemanggil mereka, mereka menyambut dan maju (kepadanya).

Redaksi serupa dijumpai dalam Khutbah Rasulillah Saww di GhadirKum

Wahai manusia! Demi Allah, sesungguhnya para nabi dan rasul terdahulu telah memberikan kabar gembira kepadaku. Demi Allah, bahwa aku adalah penutup para nabi dan rasul, serta sebagai hujjah atas semua makhluk-Nya baik dari kalangan penduduk langit atau bumi. Siapa saja yang merasa ragu atas hal itu, maka sungguh ia telah kafir sebagaimana kafirnya orang-orang jahiliyah terdahulu. Barang siapa yang ragu dengan ucapan-ucapanku itu walaupun hanya sedikit saja, maka berarti ia telah meragukan semua ucapanku. Barang siapa yang ragu pada satu imam (dari dua belas imam, red) saja, berarti ia telah ragu terhadap semuanya. Dan barang siapa yang ragu atas kami, maka tiada lain baginya kecuali api neraka.

Wahai manusia!
 Allah SWT telah memberikan keutamaan ini kepadaku sebagai karunia dan kebaikan-Nya atasku, tiada tuhan selain Dia, puja dan pujiku pada Nya selama-lamanya dan sepanjang masa atas segala keadaan.

Wahai manusia! 
Utamakanlah Ali, karena sesungguhnya ia paling utamanya manusia setelahku, baik laki-laki maupun perempuan, selama ada hari dan keberadaan. Sungguh terlaknatlah, terkutuklah dan termurkai siapa saja yang menolak dan menentang ucapanku ini. Ketahuilah bahwa sesungguhnya malaikat Jibril a.s. telah membawa berita dari Allah untukku,

Dia SWT berfirman:

"Barang siapa yang memusuhi Ali, dan tidak mau berwilayah kepadanya, maka ia akan mendapat laknat dan murka-Ku"

Maka dari itu hendaknya setiap diri melihat apa-apa yang telah dilakukannya untuk hari esok, takutlah kalian kepada Allah, jangan sampai kalian berani menentang Ali yang akan berakibat tergelincirnya kaki-kaki kalian setelah kokoh berdiri. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian lakukan.

Wahai manusia! 
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Ali adalah "Janbillah" (sisi Allah) sebagaimana yang telah diisyaratkan oleh Allah di dalam kitab-Nya ketika menyinggung orang-orang yang menentangnya dengan berfirman:

"Agar tidak ada orang yang mengatakan : Amat besar penyesalanku atas kelalaianku terhadap `Janbillah`". (surah az-Zumar: 56)

Wahai manusia! Renungkanlah al-Quran, pahamilah ayat-ayatnya, perhatikanlah muhkamatnya (ayat-ayat yang jelas maknanya), dan janganlah kalian mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat (samar). Demi Allah, tidak ada yang mampu menjelaskan bathinnya dan tidak ada yang dapat menafsirkannya untuk kalian, kecuali orang yang aku pegang tangannya ini, yang aku bawa ke atas dan aku angkat tangannya tinggi-tinggi. Aku beritakan pada kalian bahwa barang siapa yang menjadikan aku sebagai wali dan pemimpinnya, maka orang ini (Ali a.s.) sebagai wali dan pemimpinnya juga. Dialah Ali bin Abi Thalib, saudaraku dan washiku. Wilayahnya resmi dari Allah SWT sebagaimana yang telah diturunkan melaluiku.

Wahai manusia! Sesungguhnya Ali dan orang-orang suci dari keturunanku, mereka adalah "Tsiqlul-Ashghar" (mutiara kecil) sedang al-Quran merupakan "Tsiqlul-akbar" (mutiara besar), satu sama lainnya saling memberikan berita dan terdapat keserasian antara keduanya, dan kedua-duanya itu tidak akan berpisah sampai menjumpai aku di telaga Kautsar kelak. Ketahuilah mereka itu adalah orang-orang kepercayaan Allah diantara manusia-manusia, dan sebagai para hakim-Nya di muka bumi ini.

Ketahuilah, kini aku telah menunaikan tugasku, ketahuilah aku telah menyampaikan risalah-Nya, ketahuilah aku telah menjelaskannya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah SWT telah mengataknnya, dan aku mengatakan hal ini dari Allah SWT. Ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada "Amirul Mukminin" (pemimpin para mukmin) selain dari pada saudaraku ini, dan ketahuilah bahwa tidak sah (halal) bagi siapapun untuk menjadi amirul mukminin setelahku nanti, selain Ali a.s.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar