Laman

Selasa, 21 Februari 2012

Sejarah Kekerasan FPI (2001-2008)


 
Front Pembela Islam dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (24 Rabiuts Tsani 1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habaib, Ulama, Mubaligh dan Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Makruf dan Nahi Munkar di setiap aspek kehidupan.
FPI menjadi sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial sejak tahun 1998. Terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya yakni Laskar Pembela Islam. Rangkaian aksi penutupan klab malam dan tempat-tempat yang diklaim sebagai tempat maksiat, ancaman terhadap warga negara tertentu, penangkapan (sweeping) terhadap warga negara tertentu, konflik dengan organisasi berbasis agama lain adalah wajah FPI yang paling sering diperlihatkan dalam media massa.


Berikut adalah sebagian jejak kekerasan yang ditampilkan oleh FPI sejak tahun 2001 hingga 2008.
Tahun 2001
- 27 Agustus Ratusan massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Mereka menuntut MPR/DPR untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta
- 09 Oktober FPI membuat keributan dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Amerika Serikat dengan merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan menembakkan gas air mata serta meriam air
- 15 Oktober Polda Metro Jaya menurunkan sekitar seribu petugas dari empat batalyon di kepolisian mengepung kantor Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III Jakarta Barat dan terjadi bentrokan
- 07 November Bentrokan terjadi antara laskar Jihad Ahlusunnah dan Laskar FPI dengan mahasiswa pendukung terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Dua orang mahasiswa terluka akibat dikeroyok puluhan laskar
Tahun 2002
- 15 Maret Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI), Tubagus Muhammad Sidik menegaskan, aksi sweeping terhadap tempat-tempat hiburan yang terbukti melakukan kemaksiatan, merupakan hak dari masyarakat
- 15 Maret Satu truk massa FPI (Front Pembela Islam) mendatangi diskotik di Plaza Hayam Wuruk.
- 15 Maret sekitar 300 masa FPI merusak sebuah tempat hiburan, Mekar Jaya Billiard, di Jl. Prof Dr. Satrio No.241, Karet, Jakarta
- 24 Maret Sekitar 50 anggota Front Pembela Islam (FPI) mendatangi diskotek New Star di Jl. Raya Ciputat. FPI menuntut agar diskotek menutup aktivitasnya.
- 24 Mei Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan Tubagus Sidiq menggrebek sebuah gudang minuman di Jalan Petamburan VI, Tanah Abang, Jakarta Pusat
- 26 Juni Usai berunjuk rasa menolak Sutiyoso di Gedung DPRD DKI, massa Front Pembela Islam (FPI) merusak sejumlah kafe di Jalan Jaksa yang tak jauh letaknya dari tempat berunjuk rasa. Dengan tongkat bambu, sebagian dari mereka merusak diantaranya Pappa Kafe, Allis Kafe, Kafe Betawi dan Margot Kafe.
- 4 Oktober 2002 Sweeping ke tempat-tempat hiburan-Riziq dipenjara selama tujuh bulan
- 14 Oktober 2002 Sekitar 300 orang pekerja beberapa tempat hiburan di Jakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI. Mereka menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang mereka anggap telah melakukan aksi main hakim sendiri terhadap tempat hiburan
- 16 Oktober Habib Rizieq diperiksa pihak kepolisian di Mapolda Metro Jaya
- 06 November Lewat rapat singkat yang dihadiri oleh sesepuh Front Pembela Islam (FPI), maka Dewan Pimpinan Pusat FPI, mengeluarkan maklumat pembekuan kelaskaran FPI di seluruh Indonesia untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
- Desember FPI diaktifkan kembali
Tahun 2003
- 20 April Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ditahan di Markas Polda Metro Jaya Jakarta setelah dijemput paksa dari bandara.
- 08 Mei Habib Muhammad Rizieq mulai diadili di PN Jakarta
- 22 Mei 2003 Koordinator lapangan laskar Front Pembela Islam (FPI) Tubagus Sidik bersama sepuluh anggota laskar FPI menganiaya seorang pria di jalan tol, dan mereka ditangkap 23 Mei
- 1 Juli 2003 Rizieq menyesal dan berjanji akan menindak anggota FPI yang melanggar hukum negara di PN Jakarta Pusat
- 11 Agustus Majelis hakim memvonis Habib Rizieq dengan hukuman tujuh bulan penjara
- 19 November Ketua FPI Habib Rizieq bebas
- 18 Desember menurut Ahmad Sobri Lubis, Sekretaris Jenderal FPI, usai bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Front Pembela Islam (FPI) akan mengubah paradigma perjuangannya, tidak lagi menekankan pada metode perjuangan melalui gerakan massa dan kelaskaran. Perjuangan lebih ditekankan lewat pembangunan ekonomi, pengembangan pendidikan dan pemberantasan maksiat melalui jalur hukum.
Tahun 2004
- 03 Oktober FPI menyerbu pekarangan Sekolah Sang Timur sambil mengacung-acungkan senjata dan memerintahkan para suster agar menutup gereja dan sekolah Sang Timur. Front Pembela Islam( FPI) menuduh orang-orang Katolik menyebarkan agama Katolik karena mereka mempergunakan ruang olahraga sekolah sebagai gereja sementara sudah selama sepuluh tahun.
- 11 Oktober FPI Depok Ancam Razia Tempat Hiburan
- 22 Oktober FPI melakukan pengrusakan kafe dan keributan dengan warga di Kemang
- 24 Oktober 2004 Front Pembela Islam melalui Ketua Badan Investigasi Front FPI Alwi meminta maaf kepada Kapolda Metro Jaya bila aksi sweeping yang dilakukannya beberapa waktu lalu dianggap melecehkan aparat hukum
- 25 Oktober 2004 Ketua MPR yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nurwahid dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam cara-cara kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dalam menindak tempat hiburan yang buka selama Bulan Ramadhan
- 28 Oktober Meski menuai protes dari berbagai kalangan, Front Pembela Islam (FPI) tetap meneruskan aksi sweeping di bulan Ramadhan menurut Sekretaris Jenderal FPI Farid Syafi’i
- 28 Oktober 2004 Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafi’I Ma’arif meminta aksi-aksi sepihak yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap kafe-kafe di Jakarta dihentikan. Dia menilai, apa yang dilakukan FPI merupakan wewenang pemerintah daerah dan kepolisian.
- 23 Desember Sekitar 150 orang anggota Front Pembela Islam terlibat bentrok dengan petugas satuan pengaman JCT (Jakarta International Container Terminal)
Tahun 2005
- 27 Juni FPI menyerang Kontes Miss Waria di Gedung Sarinah Jakarta
- 05 Agustus FPI dan FUI mengancam akan menyerang Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu
- 02 Agustus Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Isalam (FPI) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, meminta pengelola Taman Kanak-kanak Tunas Pertiwi, di Jalan Raya Bungursari, menghentikan kebaktian sekaligus membongkar bangunannya. Jika tidak, FPI mengancam akan menghentikan dan membongkar paksa bangunan.
- 23 Agustus Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Abdurrahman Wahid meminta pimpinan tertinggi Front Pembela Islam (FPI) menghentikan aksi penutupan paksa rumah-rumah peribadatan (gereja) milik jemaat beberapa gereja di Bandung. Pernyataan itu disampaikan Wahid untuk menyikapi penutupan paksa 23 gereja di Bandung, Cimahi, dan Garut yang berlangsung sejak akhir 2002 sampai kasus terakhir penutupan Gereja Kristen Pasundan Dayeuhkolot, Bandung pada 22 Agustus 2005 lalu.
- 05 September, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh FPI
- 22 September FPI memaksa agar pemeran foto bertajuk Urban/Culture di Museum Bank Indonesia, Jakarta agar ditutup
- 16 Oktober FPI mengusir Jamaat yang akan melakukan kebaktian di Jatimulya Bekasi Timur
- 23 Oktober FPI kembali menghalangi jamaat yang akan melaksanakan kebaktian dan terjadi dorong mendorong, aparat keamanan hanya menyaksikan saja.
- 18 Oktober Anggota Front Pembela Islam (FPI) membawa senjata tajam saat berdemo di Polres Metro Jakarta Barat.
- 19 September FPI diduga di balik ribuan orang yang menyerbu Pemukiman Jamaah Ahmadiyah di Kampung Neglasari, Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Tahun 2006
- 19 Pebruari Ratusan massa Front Pembela Islam berunjuk rasa ke kantor Kedutaan Besar Amerika Serika dan melakukan kekerasan
- 14 Maret FPI membuat ricuh di Pendopo Kabupaten Sukoharjo
- 12 April FPI menyerang dan merusak Kantor Majalah Playboy
- 20 Mei, anggota FPI menggerebek 11 lokasi yang dinilai sebagai tempat maksiat di Kampung Kresek, Jalan Masjid At-Taqwa Rt 2/6, Jati Sampurna, Pondok Gede
- -21 FPI, MMI dan HTI menyegel kantor Fahmina Institute di Cirebon
- -23 FPI, MMI, HTI, dan FUI mengusir KH Abdurrahman Wahid dari forum Dialog Lintas Etnis dan Agama di Purwakarta Jawa Barat, dan sempat memaki “kiai anjing”.
- 25 Mei Front Pembela Islam (FPI) cabang Bekasi, mengepung kantor Polres Metro Bekasi.
- 2 Juni, Ketua PWNU Jatim KH Dr Ali Maschan Moesa Msi: ”Kami imbau ulama, tokoh dan aktivis NU untuk tidak perlu bergabung dengan FPI, tapi bukan semata-mata karena FPI-nya, melainkan penggunaan kekerasannya,”
- 13 Juni, MMI, FPI, dan FBR dianggap SBY sebagai ormas berlabel agama yang seringkali menggunakan tindak anarkisme untuk mencapai tujuannya. Hal itu diungkapkan Sekjen Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Soni
Danaparamita usai diterima Presiden SBY di Kantor Presiden.
- 19 Juni, Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq, menuding Amerika Serikat (AS) berada di balik desakan terhadap pembubaran sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Indonesia. “Rencana pembubaran Ormas-Ormas Islam di Indonesia adalah murni pesanan dari Amerika karena pemerintah mengeluarkan rencana tersebut setelah Rumsfeld datang ke Jakarta sehari sebelumnya.”
- 20 Juni, Sejumlah anggota Front Pembela Islam terlibat bentrok dengan anggota Forum Betawi Rempug di Jalan Kramat Lontar, Kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat. Kedua kubu saling melempar batu dan botol minuman di tengah-tengah permukiman warga.
- 11 Juli, FPI mengadukan Fla Priscilla, Salah satu personil Tofu, ke Polda Metro Jaya dengan dugaan melanggar lima pasal sekaligus, plus UU No. 40 Tahun 1999 mengenai Pers. Kelima pasal tersebut 169, 281, 282, 283 dan 533.
- 25 Juli, Mujahidah Front Pembela Islam (FPI) melaporkan Putri Indonesia Nadine Chandrawinata ke Polda Metro Jaya. Mereka juga melaporkan tim yang menyertai Nadine, yakni Mooryati Soedibyo, Wardiman Djojonegoro, …
- FPI dari unsur perempuan yang diwakili Lilis Lisanawati Naseh dengan nomor laporan 2719/K/VII/2006/SPK Unit 1 melaporkan Julia Estele, Irene Anastasia, Vicxenza Nyssa Yuliani, Erwin Arnanda dan Ponti Corolus.
- FPI melaporkan grup musik Samsons oleh ke Polda Metro Jaya dengan nomor 2718/k/VII/2006 SPK Unit 1. FPI menganggap grup musik Samson ikut serta dalam tindak asusila.

Tahun 2007

- 29 Maret. Massa FPI yang jumlahnya ratusan orang tiba-tiba menyerang massa Papernas yang rata-rata kaum perempuan di kawasan Dukuh Atas, pukul 11.20 WIB.
- 29 April. Massa FPI mendatangi acara pelantikan pengurus PapernasSukoharjo
- 1 Mei. Aksi peringatan Hari Buruh Internasional May Day 2007, diwarnai ketegangan antar gabungan massa aksi Front Pembela Islam (FPI) dan Front anti Komunis Indonesia (FAKI) dengan massa Aliansi Rakyat Pekerja Yogyakarta (ARPY).
- 12 September. FPI merusak rumah tempat berkumpul aliran Wahidiyah, karena menganggap mereka sesat.
- 28 September. FPI Jakarta bentrok dengan polisi yang membubarkan konvoi mereka, sementara di Jawa Tengah FPI memukul seorang warga dengan alasan kurang jelas.

Tahun 2008

- 1 Juni. Massa FPI menyerang massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) yang sedang memperingati Hari Kelahiran Pancasila di Monas. FPI memukuli orang-orang, termasuk di dalamnya ibu-ibu dan anak-anak, dengan benda-benda keras dan tumpul dan pasir. Puluhan orang terluka, patah hidung dan kepala bocor. Tak hanya memukul orang, massa FPI juga merusak mobil-mobil yang terparkir di sekitar lokasi tersebut.

Source:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar