Laman

Rabu, 12 Oktober 2011

Ibnu Taymiah: Imam Ali as. Banyak Menyimpang dari Nash-nash Agama


 Ibnu Taymiah: Imam Ali as Banyak Menyimpang dari Nash-nash Agama
Ibnu Taymiah menuding Imam Ali as. banyak menyimpang dari nash-nash Islam dalam fatwa-fatwanya, dan penyimpangannya sangat banyak dan mengerikan…sampai-sampai masih kata Ibnu Taymiah- asy Syafi’i mengumpulkannya dalam satu jilid tentangnya, begitu juga Muhammad ibn Nashr al Marwazi menulis buku besar yang memuat penyimpangan- penyimpangan Ali as. [1] Ia juga menuding bahwa Imam Ali as. telah memecahkan rekor terbanyak dalam pelanggaran nash Syari’at melebihi sahabat-sahabat lain, sementara Abu bakar tidak pernah barang sekalipun berfatwa menentang nash!! [2]



Dalam kesempatan lain ia kembali mengatakan:

و قَدْ جمعَ الشافِعِيُّ في كتاب خلافِ عليٍّ وعبدِ اللهِ مِنْ أَقوالِ عليٍِّ التي ترَكَها الناسُ لِمُخالَفَتِها النَّصَّ أو معنى النصِّ جُزْءً كبيرًا، و جمع بعده محمد بن نصر المَروزِيِ أكثَرَ مِنْ ذلكَ، فَإِنَّهُ أذَا ناظرَهُ الكُوفِيُّونَ يَحْتَجُّ بالنصوْصِ فَيَقُولونَ نحْنُ أَخَذْنا بقولِ علِيٍّ و ابن مسعودٍ، فجمعَ لَهُمْ أشياءَ كثيْرَةً من قول عليٍّ و ابن مسعودٍ تركوهُ أو تركهُ الناسُ.
Dan Syafi’i telah mengumpulkan dalam kitab Khlilaf Ali dan Abdullah satu juz besar ucapan-ucapan/pendapat-pendapat Ali yang ditinggalkan orang-orang/manusia karena bertentangan dengan nash atau makna nash. Dan setelahnya Muhammad ibn Nasr al Marwazi mengumpulkan lebih banyak lagi. Sebab ia apabila berdebat dengan penduduk Kufah selalu berdalil dengan nash, lalu mereka mengatakan kami mengikuti pendapat Ali dan Ibnu Mas’ud. Maka ia mengumpulkan untuk mereka banyak pendapat Ali dan Ibnu Mas’ud yang mereka tinggalkan atau ditinggalkan manusia.[3]

KAMI berkata:Demi Tuhan, perhatikan perbedaan antara dua ucapan/keterangan Ibnu Taymiah! Apakah Syafi’i dan al Marwazi sedang mengumpulkan fatwa-fatwa Imam Ali as. yang menyalahi nash baik Al Qur’an maupun Sunah, atau sebenarnya mereka sedang mengumpulkan pendapat-pendapat Imam Ali as. yang ditinggalkan dan ditentang kaum Muslim?

Perhatikan omongan Ibnu Taymiah dalam kesemptan lain:
وَ قَدْ جمَعَ الشافِعيْ و محمد بن نصر المروزي كتابًا كبيرًا فيما لَم يَأْخُذْ بهِ المسلِمونَ مِنْ قولِ علِيٍّ 
Dan Syafi’i dan Muhammad ibn Nshr al Marawzi telah menghimpun kitab besar tentang pendapat-pendapat Ali yang tidak diambil oleh kamum Muslim… [4]

Dalam ucapannya kali ini ia tegas-tegas mengatakan bahwa Syafi’i dan al Marwazi sebenarnya sedang mengumpulkan pendapat-pendapat Imam Ali as. yang tidak dipakai oleh kaum Muslim. Lalu bagaimana di tempat lain ia mengatakan bahwa keduanya menghimpun buku yang merangkum pelanggaran-pelanggaran Ali teradap nash dalam fatwa-fatwa beliau as.?!
Selain itu, ia menisbatkan tidak mengambil pendapat-pendapat Imam Ali as. itu kepada kaum Muslim “pendapat-pendapat Ali yang tidak diambil oleh kaum Muslim’,sementara itu dalam ucapannya sebelumnya ia menisbatkannya kepada penduduk kota Kufah saja. Keduanya mengarang buku untuk membantah penduduk Kufah yang mengklaim mengikuti Ali dan Ibnu Mas’ud sementara itu mereka meninggalkan pendapat-pendapat keduanya, Imam Syafi’i dan al Marwazi menulsi buku tersebut dan merangkum pendapat-pendapat Imam Ali as. yang mereka tinggalkan.

Seperti juga ia tegaskan dalam kesempatan lain di bawah ini:
وَ قدْ جمَعَ الشافعي مِنْ ذلِكَ كتابًا فيه خلافُ علِيٍّ و ابن مسعودٍ لَمَّا كلن أهلُ العراقِ يُناظِرُوْنَهُ في المَسْأَلَةِ فَيَقُولُون: قال عليٌّ و ابن مسعود، و يَحْتَجُّوْنَ بقولِهِما، فجمَعَ الشافعي كتابًا ذكر فيه ما تَرَكُوْهُ مِ،ْ قول علي و ابن مسعود، و جمع بعده محمد بن نصر المروزي كتابا أكثر من ذلك
Dan Syafi’i telah mengumpulkan hal itu dalam sebuah kitab di dalamnya terdapat perbedaan Ali dan Ibnu Mas’ud, (demikian itu ia lakukan) ketika penduduk Irak berdebat dengannya dalam sebuah masalah, mereka berkata, ‘Ali dan Ibnu mas’ud berkata’ lalu mereka berhujjah dengan pendapat keduanya. Maka Syafi’i mengumpulkan sebuah buku dan ia menyebutkan di dalamnya pendapat-pendapat Ali dan Ibnu Mas’ud yang mereka tinggalkan. Setelahnya Muhammad ibn Nashr al Mirwazi mengumpulkan buku lebih besar darinya… .[5]

Lalu, apakah cacat bagi Imam Ali as. ketika penduduk Irak atau seluruh kaum Muslim enggan mengambil pendapat beliau as.?

Ibnu Taymiah Menipu!!Tetapi kenyataan dalam masalah ini tidak seperti yang dikatakan Ibnu taymiah berulang kali dalam bukunya Minhâj as Sunnah. Ia benar-benar telah melakukan penipuan pablik dan kecurangan ilmiah. Sebab sebenarnya al Marwazi adalah menulis sebuah buku yang merangkum pendapat-pendapat Abu Hanifah yang menyalahi pendapat Imam Ali as. dan Ibnu Ma’sud! As-Subki dan adz Dzahabi menukil dari Abu Ishaq asy Syîrâzi, “Sesungguhnya al Marwazi mengarang buku tentang masalah-masalah yang mana Abu Hanifah menyalahi Ali dan Ibnu Mas’ud ra..”[6]

Inilah kenyataannya, dan darinya Anda dapat mengetahui sejauh mana kejujuran Syeikhul Islam-nya kaum Wahabi, Arab-arab Baduwi gurun sahara dan antek-anteknya di tanah air tercinta!! Dasar Penipu!! Sungguh memalukan! Andai ia tidak beriman kepada ancaman Allah dan Rasul-Nya atas para pembohong, apa ia tidak malu bahwa pada suatu saat kebohongan dan penipuannya akan terbongkar?

Adapun Syafi’i sebagaimana dikenal, beliau sangat menghormati Imam Ali as. sampai-sampai dituduh sebagai rafidhi. Bait-bait syair beliau adalah saksi nyata akan hal itu. Selain itu, seperti diriwayatkan bahwa ketika ia menjawab sebuah pertanyaan dengan sebuah jawaban, lalu ada yang mengukurnya bahwa fatwanya menyalahi fatwa Imam Ali as., ia berkata, “buktikan dengan jalur yang benar bahwa Ali berpendapat seperti itu, dan aku pasti akan letakkan pipiku di atas tanah dan aku katakana bahwa aku telah bersalah! [7]
_________________________
[1] Minhâj as Sunnah ,4/135.
[2] Ibid.222.
[3] Ibid.222.
[4] Ibid.217.
[5] Ibid.4/265.
[6] Thabqât asy Syafi’iyah,2/247, Siyar A’lâm an Nubalâ’,14/38 dari Thabqât asy Syafi’iyah; Asy Syîrâzi:106-107.
[7] Fahrasat; Ibnu Nadîm:295.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar