Laman

Kamis, 17 November 2011

Teladan Kehidupan Imam Husein as (Bagian pertama)


Heroisme yang telah diciptakan oleh Imam Husein, putra Imam Ali as, cucu Rasul Allah Saw, di tahun 61 HQ, adalah heroisme yang lebih luas dari sejarah dan batas-batas geografi, meniupkan semangat hakekat kemanusiaan ke segenap penjuru dunia. Hari-hari peringatan syahadah Imam Husein bin Ali alaihimassalam, mengingatkan kebangkitan abadi beliau di tanah Karbala. Perlawanan dan kebangkitan Imam Husien as telah mengukir perang tak sebanding melawan bala tentara Yazid, penguasa zalim dan kejam masa itu, sebagai peristiwa yang penuh dengan pelajaran berharga untuk seluruh sejarah. Jalan yang ditunjukkan Imam Husein dalam perjalanan hidup beliau adalah jalan kemuliaan. Bendera yang beliau kibarkan, membuka jalan yang membimbing semua pejuang kemerdekaan dan pencari kemuliaan.




Tujuan perjuangan Imam Husein as ialah mendidik manusia untuk memiliki ketinggian dan kemuliaan jiwa, dan membebaskan dari dari segala bentuk kerendahan dan kehinaan. Beliau telah berusaha agar manusia menemukan kembali posisi kemuliaan dan kemanusiaannya. Imam Husein as telah mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebenaran; bagaimana kita menghargai nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan, dan bagaimana kita harus berjuang membelanya. Saudara pendengar yang kami muliakan, dalam beberapa seri acara ini, kita akan mempelajari berbagai hal dari perjuangan Imam Husein as. Kami ucapkan selamat mengikuti.
Semuanya sudah hadir dan siap di dalam kelas. Dengan kedatangan Ustadz, suara bergumam yang memenuhi ruang kelas mendadak berhenti. Setelah mengucapkan salam yang dijawab serempak oleh semua yang hadir di kelas, Ustadz menulis kata-kata Imam Husein as yang terkenal, dengan tulisan yang indah, di papan tulis. Kata-kata Imam Husein as itu ialah: Jika dalam hiudp ini kalian tidak memiliki agama dan meyakini hari kiamat, minimal jadilah kalian manusia-manusia yang merdeka. Setelah menulis kalimat tersebut, Ustadz memandang ke kelas dan semua muridnya, kemudian bergerak menuju ke mejanya. Dia diam sebentar, lalu berkata, "Biasanya pengetahuan kita tentang Imam Husein as, lebih banyak terbatas hanya berkenaan dengan tragedi Asyura dan perjuangan beliau melawan Yazid. Meskipun yang demikian itu harus diketahui dan dijadikan sebagai teladan, karena memiliki banyak poin penting, akan tetapi tidak boleh dilupakan bahwa sebelum perannya sebagai seorang revolusioner, Imam Husein as adalah seorang yang berjiwa besar, kesatria, mulia, memiliki jiwa pengorbanan yang tinggi dan sifat-sifat utama lainnya. Alangkah baiknya hari ini yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram, hingga tanggal 10 bulan ini yang merupakan hari syahadah beliau, kita gali bersama berbagai pelajaran yang diberikan oleh Imam Husein as. Masing-masing dari kalian membahas satu sifat utama Imam Husein as, agar kita semua mengenal dengan labih baik lagi, manusia pencipta sejarah besar ini. Harus kita ingat bahwa sekolah yang dibangun oleh Imam Husein ini berpijak pada ajaran-ajaran pendidikan Rasul Allah Muhammad Saw dan Imam Ali as.
Salah seorang murid berdiri dan berkata, "Ustadz, ijinkan saya menguraikan dengan singkat salah satu sifat Imam Husein as." Dengan gembira Ustadz berkata, "Silahkan, saya dan teman-teman akan mendengarkannya." Dengan masih tetap berdiri di tempatnya, Si Murid tadi berkata, "Dasar dan pondasi semua perbuatan Imam Husein as ialah kesadaran dan pengetahuan. Beliau adalah lautan ilmu dan makrifat. Berkat pengetahuannya yang luas, yang diperoleh berkat inayah Allah Swt, Imam as memiliki iman, takwa dan tawakkal yang sempurna, demikian pula tingkat ibadah yang sangat tinggi. Di sebagian besar waktunya, Imam Husein as memanjatkan doa beriktu ini, "Ya Allah, jadikanlah setiap gerak dan langkahku selalu disertai dengan pandangan yang luas dan jalanku selalu diterangi oleh hidayah, akhlak dan perangaiku disertai oleh kemuliaan dan ketinggian."
Murid tadi masih melanjutkan uraiannya berkenaan dengan Imam Husein as sebagai berikut: Suatu hari Imam Husein as dalam keadaan tengah bermunajat, ketika salah seorang putranya dengan keceriaan seorang anak berdiri di depan beliau. Ia menahan nafas di dada, menutup kedua mata, lalu membacakan salah satu Surat al-Quran dengan perlahan. Ia mempelajari Surat ini dari gurunya, Abdurrahman as-Silmi. Suaranya bergetar karena tegang ketika membacakan Surat tersebut, dan ia membuka sedikit matanya untuk melihat ayahnya. Setelah selesai membacakan Surat itu, ia bernafas lega. Imam Husein as tersenyum bahagia lalu mencium wajah anaknya dan memujinya. Kemudian Imam Husein as memerintahkan agar dikirimkan uang 1000 Dinar dan hadiah-hadiah lain kepada guru mengaji anaknya ini. Sebagian pengikut Imam Husein as terkejut dan mengatakan, "Hadiah sebesar itu hanya karena mengajarkan satu Surat al-Quran? Imam Husein as berdiam diri sejenak, lalu berkata, "Hadiah yang aku berikan ini jauh lebih kecil dibanding pelajaran yang telah dia berikan kepada anakku." Hingga di sini si murid mengakhiri uraian singkatnya tentang salah satu keutamaan Imam Husein as.
Ustadz memuji dan berterimakasih kepada muridnya ini dan berkata, "Bagus sekali. Kamu telah mengangkat salah satu segi yang sangat penting tentang kepribadian Imam Husein as, yaitu memandang penting kepada ilmu dan pengetahuan dalam hidup ini. Sebagaimana kakek beliau, Rasul Allah Saw, dan ayah beliau, Imam Ali as, Imam Husein as juga merupakan lautan ilmu. Dengan pengetahuannya yang luas inilah beliau memahami kondisi zamannya, dan melangkah lebih maju daripadanya. Syahadah Imam Husein as di padang Karbala, yang penuh dengan pelajaran berharga, telah mengubah perjalanan sejarah dan menyelamatkan umat manusia dari jurang kehinaan, menuju jalan terang yang penuh dengan kemuliaan di dunia dan akherat. (IRIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar