Laman

Senin, 25 April 2011

Kecaman Mufti Mesir atas Rencana Biadab Wahabi



"Saya memberi ucapan di sini, dari masjid Jami' Al-Azhar kepada siapapun yang hendak merusak makam kepala Imam Husain as, wahai orang yang berjiwa kotor yang tidak punya malu, semoga Allah memotong tangan dan kakimu, dan kami berlepas diri dari orang seperti kamu".


Kecaman Mufti Mesir atas Rencana Biadab Wahabi
Menurut Kantor Berita ABNA,  Mufti Mesir Dr. Ali Jum'ah dalam khutbah Jum'atnya beberapa hari lalu di Masjid Jami' al-Azhar memberi kecaman keras terhadap siapapun pihak yang berkehendak untuk merusak makam kepala Imam Husain as di Kairo. Beliau berkata, "Setiap tempat yang berkaitan dengan Ahlul Bait adalah keberkahan bagi rakyat Mesir, Allah akan memberikan balasan kepada siapapun yang berniat menghancurkan tempat-tempat Ahlul Bait di Mesir".


Beliau sambil menyatakan kesalahan Wahabi dalam beberapa peristiwa, berkata, "Tidak ada seorang pun dari sahabat yang berhasrat ingin memusnahkan Masjid Nabawi yang makam Rasulullah di dalamnya. Lantas bagaimana mungkin ada yang sampai terlintas fikirannya ingin menghancurkan masjid dan makam nabi?"

Kepada oknum yang ingin menghancurkan makam kepala Sayyidina Husain as di Kairo, beliau berkata, "Saya memberi ucapan di sini, dari masjid Jami' Al-Azhar kepada siapapun yang hendak merusak makam kepala Imam Husain as, wahai orang yang berjiwa kotor yang tidak punya malu, semoga Allah memotong tangan dan kakimu, dan kami berlepas diri dari orang seperti kamu".

Kecaman keras khatib Jum'at masjid Al-Azhar tersebut disambut dengan pekikakan Allahu Akbar dari para jama'ah shalat Jum'at.
Dr. Ali Jum'ah lebih lanjut menjelaskan akar pemikiran ekstrim Wahabi. Beliau berkata, "Untuk membenarkan tindakan biadab mereka, mereka berusaha mencari pembenarannya dari hadits Nabi saww. Mereka menukil sabda Nabi saww yang melaknat umat Yahudi dan Nashara yang telah menjadikan kuburan-kuburan para Nabi sebagai masjid. Mereka sesungguhnya tidak mengerti, bahwa kecaman Nabi tersebut sebab umat Yahudi dan Nasrani menjadi kuburan-kuburan Nabi sebagai tempat sesembahan kepada selain Allah swt. Umat Yahudi dan Nashrani telah menjadikan kuburan-kuburan sebagaimana masjid, dan menghadapkan penyembahan dan peribadatannya kepada Nabi-nabi tersebut, bukan kepada Allah swt. Dan tentu saja ini tidak terjadi dalam tubuh umat Islam. Sebab tidak ada seorangpun muslim yang menjadikan kuburan sebagai masjid dan melakukan penyembahan kepada selain Allah swt."
"Oknum tersebut juga berdalih dengan hadits Nabi lainnya yang meminta, agar kuburannya tidak dijadikan masjid dan tempat penyembahan. Permintaan Nabi tersebut tidak bisa dijadikan dalil pelarangan untuk bertabarruk di makam Nabi, sebab permintaan Nabi kepada Allah swt adalah agar kuburannya tidak dijadikan masjid dan tidak melakukan penyembahan kepada selain Allah swt." Ucap Dr. Ali Jum'ah lebih jauh.

Diberitakan, kelompok radikal Wahabi di Mesir baru-baru memanfaatkan situasi politik yang sedang kacau dengan menyatakan ancaman akan memusnahkan beberapa tempat pemakaman tokoh-tokoh Islam di Mesir. Sementara itu Majma' Buhuth al-Islamiyah di Universitas al-Azhar turut mengeluarkan pernyataan mengecam rencana ekstrim Wahabi tersebut sambil menyebarkan fatwa resmi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar