Laman

Senin, 25 April 2011

Walah...Mossad Latih Metode Peyiksaan Sadis kepada Aparat Bahrain

Walah...Mossad Latih Metode Peyiksaan Sadis kepada Aparat Bahrain REPUBLIKA.CO.ID,Sadeq al-Jamari, seorang aktivis politik Bahrain setelah membandingkan cara-cara penyiksaan yang digunakan rezim Zionis dan rezim al-Khalifa menyatakan, "Dinas Rahasia Israel (Mossad) mmemberikan pelatihan khusus kepada aparat keamanan Bahrain soal berbagai macam metode penyiksaan."



Dalam wawancaranya hari ini (12/4) dengan kantor berita Fars yang berbasis di Iran, al-Jamari mengatakan, "Meski banyak warga yang telah menganggur akibat kebijakan sadis rezim al-Khalifa, namun mereka tetap berkomitmen agar rezim al-Khalifa mundur. Karena rezim ini tidak memiliki opsi lain kecuali menyingkir."

Menurutnya, rezim al-Khalifa bertindak bak gembong kriminal dan pasukan aparat rezim ini kebanyakan adalah mereka yang memiliki rapor sebagai krinimal. Bahkan sejumlah laporan menyebutkan bahwa aparat rezim al-Khalifa telah memperkosa para demonstran.

Di bagian lain pernyataannya, al-Jamari mengatakan, "Rezim Bahrain mengklaim bahwa demonstrasi di negara ini berunsur etnis, namun semua orang tahu bahwa Syiah dan Sunni di Bahrain mereka hidup rukun bahkan tercatat banyak pernikahan dari kedua kelompok itu. Mereka juga memiliki keakraban hangat satu sama lain."

Menyinggung hubungan rezim al-Khalifa dengan keluarga kerajaan Arab Saudi, al-Jamari menegaskan, "Al-Khalifa pada hakikatnya berasal dari Arab Saudi. Keluarga ini berasal dari kabilah-kabilah era jahiliyah dari kawasan Najd, Arab Saudi, yang kemudian berhijrah ke Bahrain. Mereka sangat dikenal sebagai kelompok perampok dan penjahat."

Aktivis Bahrain ini menambahkan, "Harapan rakyat Bahrain sepenuhnya diserahkan kepada Allah swt, dan dukungan dari masyarakat internasional yang berdemonstrasi di depan Kedubes Arab Saudi di berbagai belahan dunia, telah memberikan semangat perjuangan kepada rakyat Bahrain."

"Rakyat Bahrain telah siap menghadapi segala bentuk aksi rezim al-Khalifa dan mereka tidak akan mundur. Rezim despotik al-Khalifa sama sekali tidak meyakini solusi politik dan bahkan menolak mediasi Kuwait dan Turki. Rezim ini telah melanggar kesepakatan yang telah ditandatangani 10 tahun lalu terkait sistem monarki bersyarat. Oleh karena itu rakyat Bahrain tidak dapat lagi berdamai dengan rezim al-Khalifa," tutur al-Jamari.

Menurutnya, rezim al-Khalifa sudah tidak lagi memperhatikan nilai-nilai sakaral dengan merusak dan membakar masjid-masjid. Karena itu keberadaan rezim ini tidak dapat ditolerir lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar