oleh Syiah Jawi pada 19 April 2011 jam 17:24
Betapa sering genderang perang anti Syi’ah (pengikut setia Ahlulbait as.) dibunyikan para penabur fitnah dari kalangan nawâshib (para musuh Ahlulbait as.) dan mereka yang tertipu dengan kepalsuan dan fitnahan bahwa Syi’ah menghina Aisyah Ummul Mukmini dan mencacinya!
Dan betapa pun ulama Syi’ah dan para penganjur Wahdah Islamiyah dari kalangan ulama Sunni menyadarkan kaum awam Sunni bahwa semua itu adalah fitnah dan tidak mewakili pandangan Mazhab Syi’ah Ja’fairiyah Itsnâ Asyariyah tetap saja para penebar fitnah itu getol menjajakan fitnahannya dan tetap juga banyak kaum awam tertipu dengannya (namanya juga awam, ya pasti rawan dibodohi kaum cerdik jahat!) Sementara itu tidak sedikit hadis/riwayat Sunni yang menghinakan Nabi saw. dan keluarganya mereka terima dan tidak ada sikap berani untuk menolaknya!
Sebagaimana tidak sedikit riwayat yang menghinakan Aisyah (walaupun sebagiannya dimaksudkan untuk memujinya). Dalam kesempatan ini saya hanya akan membawakan bukti kecil batapa riwayat-riwayat Ahlusunnah tidak sedikit yang menghina Aisyah; Ummul Mukimin, istri Nabi saw.
Kata Hadis Sunni Aisyah Sering Mejeng Untuk Menggait Para Pemuda Quraisy! Itulah yang mereka riwayatkan. Aisyah keluyuran di jalan-jalan untuk menarik perhatian para pemuda suku Quraisy yang nakal tentunya! Bukankah ini sebuah penghinaan besar atas istri Nabi, Ummul Mukminin Aisyah?! Dengarkan laporan Ibnu Abi Syaibah (tokoh hadis agung Ahlusunnah) dalam kitab Mushannaf-nya. Ia meriwayatkan dari Asiyah bahwa:
أنَّها شوَّفَت جاريةً و طافَتْ بِها. قالت: لَعَلنا نصطادُ بِها شبابَ قُريشٍ
“Sesungguhnya ia mendandani seorang gadis belia/budak perempuannya lalu mengajaknya keliling (kota/kampung). Dan Aisyah berkata, “Mungkin kami bisa menjaring pemuda Quraisy dengan perantaraan budak ini.” [1]
Kami tidak mengetahui dengan pasti, (mungkin Anda atau para ulama Sunni dan Wahhâbi-Salafi mengetahuinya) apakah saat itu beliau sudah menikah dengan Nabi dan menjadi ibu kaum Mukminin?, atau saat itu beliau ra. masih belum menjadi istri Nabi?!
Yang pasti, apa yang dikatakan oleh riwayat Sunni itu jelas-jelas menghinakan Aisyah sebagai ibu kaum Mukminin! Kecuali jika para ulama Sunni melihatnya sebagai prilaku biasa-biasa saja! Dan menjajakan diri untuk menjaring kaum muda nakal di jalan tidak merusak kehormatan seorang wanita! Jika benar demikian (dan itu yang dikatakan riwayat Sunni) lalu apa bedanya pelakunya dengan tante-tente girang yang biasa mejeng di mall-mall untuk mencari perhatian dari para pemuda gagah perkasa!
Subhanallah! Sungguh ini sebuah penghinaan atas kehormatan istri Nabi saw.! Bukankah kita wajib menghormati para istri Nabi saw.?!
[1] Mushannaf; Ibnu Abi Syaibah,4/49.
Dan betapa pun ulama Syi’ah dan para penganjur Wahdah Islamiyah dari kalangan ulama Sunni menyadarkan kaum awam Sunni bahwa semua itu adalah fitnah dan tidak mewakili pandangan Mazhab Syi’ah Ja’fairiyah Itsnâ Asyariyah tetap saja para penebar fitnah itu getol menjajakan fitnahannya dan tetap juga banyak kaum awam tertipu dengannya (namanya juga awam, ya pasti rawan dibodohi kaum cerdik jahat!) Sementara itu tidak sedikit hadis/riwayat Sunni yang menghinakan Nabi saw. dan keluarganya mereka terima dan tidak ada sikap berani untuk menolaknya!
Sebagaimana tidak sedikit riwayat yang menghinakan Aisyah (walaupun sebagiannya dimaksudkan untuk memujinya). Dalam kesempatan ini saya hanya akan membawakan bukti kecil batapa riwayat-riwayat Ahlusunnah tidak sedikit yang menghina Aisyah; Ummul Mukimin, istri Nabi saw.
Kata Hadis Sunni Aisyah Sering Mejeng Untuk Menggait Para Pemuda Quraisy! Itulah yang mereka riwayatkan. Aisyah keluyuran di jalan-jalan untuk menarik perhatian para pemuda suku Quraisy yang nakal tentunya! Bukankah ini sebuah penghinaan besar atas istri Nabi, Ummul Mukminin Aisyah?! Dengarkan laporan Ibnu Abi Syaibah (tokoh hadis agung Ahlusunnah) dalam kitab Mushannaf-nya. Ia meriwayatkan dari Asiyah bahwa:
أنَّها شوَّفَت جاريةً و طافَتْ بِها. قالت: لَعَلنا نصطادُ بِها شبابَ قُريشٍ
“Sesungguhnya ia mendandani seorang gadis belia/budak perempuannya lalu mengajaknya keliling (kota/kampung). Dan Aisyah berkata, “Mungkin kami bisa menjaring pemuda Quraisy dengan perantaraan budak ini.” [1]
Kami tidak mengetahui dengan pasti, (mungkin Anda atau para ulama Sunni dan Wahhâbi-Salafi mengetahuinya) apakah saat itu beliau sudah menikah dengan Nabi dan menjadi ibu kaum Mukminin?, atau saat itu beliau ra. masih belum menjadi istri Nabi?!
Yang pasti, apa yang dikatakan oleh riwayat Sunni itu jelas-jelas menghinakan Aisyah sebagai ibu kaum Mukminin! Kecuali jika para ulama Sunni melihatnya sebagai prilaku biasa-biasa saja! Dan menjajakan diri untuk menjaring kaum muda nakal di jalan tidak merusak kehormatan seorang wanita! Jika benar demikian (dan itu yang dikatakan riwayat Sunni) lalu apa bedanya pelakunya dengan tante-tente girang yang biasa mejeng di mall-mall untuk mencari perhatian dari para pemuda gagah perkasa!
Subhanallah! Sungguh ini sebuah penghinaan atas kehormatan istri Nabi saw.! Bukankah kita wajib menghormati para istri Nabi saw.?!
[1] Mushannaf; Ibnu Abi Syaibah,4/49.
riwayat yang kamu ambil tidak benar
BalasHapuskesasar .....kamu tidak membaca kitab itu
yang pasti kamu ambil dari mereka2 yang
bermazhab syiah yang melampau....
yang pasti, ibnu abi syaibah adalah tokoh sunni dan riwayat itu ada dalam kitab beliau. silahkan dipelajari rijalun hadisnya, kalau shahih terserah anda mau diapakan, kalau maudhu' ya dibuang, gitu aja kok repot.
BalasHapusgoblok lu.. makanya belajar jadi nggak bego seperti ini
BalasHapushayu duduk bareng kita belajar islam....
BalasHapus